Nyawa Kian Santang

871 73 6
                                    

Siliwangi pun membawa kian santang ke istana pajajaran agar bisa diobati oleh tabib istana.

🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Di Hutan

"akhirnya rencana yang dibuat uwak berjalan dengan lancar dan jurusku yang mengenai kian santang dalam waktu 3 hari akan bereaksi dan juga akan membuat kian santang tewas dalam sekejap." kata orang itu yang telah menyerang kian santang yang tak lain adalah Surawisesa.

"bagus keponakanku bagus, setelah kian santang tewas dan kau keponakanku akan mendapatkan tahta putra mahkota kembali dan juga kita akan menguasai kerajaan besar pajajaran keponakanku."sahut paman amuk marugul.

" benar raka putraku, ibunda pun juga tidak sabar untuk bisa menguasai kerajaan besar pajajaran." jawab ibunda kentring manik.

mereka bertiga sangat senang karena telah menyerang kian santang dengan sangat keras dan tanpa ada rasa bersalah sama sekali.

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Di istana pajajaran

Siliwangi pun tiba di istana dan membuat seluruh penghuni istana panik karena siliwangi membawa kian santang dalam keadaan tak sadarkan diri.

"sampurasun".kata siliwangi

" waalaikumsalam".jawab subang larang,ambet kasih,rara,walang

"rampes" sahut gagak ngampar.

"astagfirullahalazim....putraku, putraku kian santang apa yang terjadi padamu nak?!." kata subang larang.

"astagfirullah rai kian santang".sahut walang,rara

" jagat dewata batara, rai kian santang."sahut gagak ngampar.

"kanda,apa yang terjadi pada putra kian santang?mengapa dia kembali dalam keadaan seperti?apa yang terjadi kanda?." tanya subang larang dalam keadaan panik karena melihat putra kesayangannya pulang dalam keadaan tak sadarkan.

"maafkan kanda dinda, putra kita kian santang telah diserang oleh orang bertopeng dengan jurus berapi yang sangat dashyat dinda tapi kanda telat menyelamatkannya dan sekarang kondisi putra kita kian santang mulai melemah dan pucat kanda harus membawanya ke tabib agar segera diobati." jawab siliwangi dalam keadaan cemas karena memikirkan keadaan putra kesayangannya.

"astagfirullahalazim kanda, baiklah putriku putraku tolong kalian segera panggilkan tabib ibunda mohon." perintah subang larang pada putra putrinya.

"baik ibunda, kami akan segera panggilkan tabib". jawab rara santang.

" mari rayi mari raka."sahut walangsungsang.

"mari". jawab gagak ngampar.

" kalau begitu dinda,kanda akan membawa putra kita kian santang kekamarnya."kata siliwangi.

"baik kakanda." jawab subang larang.

siliwangi pun membawa kian santang kekamarnya sambil menunggu putra putrinya memanggil tabib untuk memeriksa kondisi kian santang.

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Di kamar kian santang.

"putraku ayahanda mohon bertahanlah... kau adalah anak yang kuat dan bisa melewati cobaan ini ayahanda mohon bertahanlah tabib akan segera datang untuk mengobatimu." kata siliwangi sambil mengelus lembut kepala kian santang yang terbaring lemah dan pucat.

tanpa diketahui sebelum tabib datang tiba tiba tubuh kian santang kejang kejang dan wajahnya pucat memerah semerah api. Siliwangi pun terkejut dan berteriak memanggil tabib yang sedang dipanggil oleh putra putrinya.

"jagat dewa batara, putraku kenapa menjadi seperti ini tabib..... tabib.... tabib....." teriak siliwangi.

tabib pun datang bersama gagak ngampar,walangsungsang,rara santang,dan subang larang. mereka terkejut karena melihat kondisi kian santang semakin memburuk.

"astagfirullah putraku, kanda apa yang terjadi?kenapa keadaan putra kita semakin memburuk kanda?!." tanya subang larang yang semakin cemas.

"kanda pun tidak tahu dinda kenapa bisa menjadi seperti ini, tabib segera obati putraku." jawab siliwangi sambil memerintahkan tabib untuk memeriksa kian santang.

"sandika gusti prabu." jawab tabib.

tabib memeriksa kian santang dan yang lainnya menunggu diluar kamar kian santang.
Setelah beberapa menit tabib pun keluar dan segera mengatakan kondisi kian santang kepada siliwangi.

"tabib, bagaimana keadaan putraku kian santang? apa dia baik baik saja." tanya siliwangi.

"mohon maaf gusti prabu, raden kian santang terkena jurus kikir api tingkat tinggi dan menyebabkan tubuhnya kejang kejang dan juga sesak didadanya." jawab tabib dalam sedih.

"jagat dewa batara." sahut siliwangi.

"astagfirullah putraku, tabib apakah ada obat atau penangkal untuk menyembuhkan putraku kian santang."

"ada gusti ratu, obat itu merupakan air suci yang berada di gunung kidul gusti tapi tempat itu dilindungi oleh siluman macan hitam gusti."jawab tabib

"astagfirullahalazim, tempat itu sangat berbahaya." sahut subang larang.

"kalau begitu, ibunda ayahanda izinkan untuk mengambil air suci digunung kidul itu."sahut walangsungsang.

" tidak putraku, biarkan ayahanda mengambil air suci di gunung kidul dan ayahanda serahkan kepimpinan istana ini pada dirimu selagi ayahanda pergi."jawab siliwangi.

"baiklah kakanda berhati hatilah, sekarang nyawa putra kita kian santang berada ditangan kakanda dinda mohon selamatkan putra kita kian santang." sahut subang larang.

"terimakasih dinda, kakanda berjanji akan kembali membawa air suci itu secepatnya untuk menyelmatkan putra kita kian santang." kata siliwangi sambil menenangkan subang larang.

"baiklah tabib, aku akan pergi untuk mengambil air suci itu yang berada digunung kidul." kata siliwangi.

"baik gusti prabu, tapi raden kian santang hanya bisa bertahan dalam waktu kurang lebih 3 tiga hari gusti prabu." jawab tabib.

"baiklah tabib, aku akan segera mencari air suci itu." sahut siliwangi.

"dinda putraku putriku, ayahanda pamit untuk mengambil air suci itu digunung kidul dan kau putraku walangsungsang ku titipkan kepimpinan istana pajajaran ini padamu selagi ayahanda pergi." kata siliwangi kepada subang larang dan putra putrinya.

"baiklah kanda berhati hatilah."jawab subang larang.

"iya ayahanda." sahut rara santang,gagak ngampar.

"baik ayahanda, perintah ayahanda akan ku jalani."

terimakasih dinda putraku putriku, ayahanda pamit sampurasun."kata siliwangi.

"rampes." jawab gagak ngampar.

"waalaikumsalam." sahut subang larang,rara,walang.

siliwangi pun pergi mencari air suci itu digunung kidul untuk menyembuhkan kian santang dalam kondisi yang menghawatirkan.

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Di Hutan

"ibunda sepertinya jurusku yang mengenai kian santang mulai beraksi." kata surawisesa.

"sepertinya putraku dan sekarang lebih baik kita kembali ke istana sebelum mereka mencurigai kita karena kita tidak berada diistana." jawab kentring manik.

"kau benar rayi, kalau begitu mari kita ke istana." sahut paman amuk marugul.

" mari uwak kita kembali ke istana."sahut surawisesa.

mereka bertiga pun kembali ke istana agar mereka tidak dicurigai oleh keluarga istana sedangkan siliwangi masih mencari air suci itu di gunung kidul.

NEXT......





SANG PANGERAN PAJAJARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang