Pengembaraan Raden kian santang

1.4K 89 5
                                    

pada zaman dulu ada seorang pangeran pajajaran yang sedang melakukan pengembaraan untuk menyebarkan agama islam sampai ketanah suci mekkah. Dia adalah seorang putra mahkota pajajaran yang selalu dicintai oleh Rakyat pajajaran. Dia adalah Raden Kian Santang putra ketiga dari Gusti Prabu Siliwangi dan Gusti Ratu Subang Larang. Dia memiliki 2 orang kakak dan 1 orang adik satu darah dengan Gusti prabu Siliwangi yaitu Raden Walangsungsang,Nyimas Rara Santang,Dan Raden Surawisesa. Dan dia juga memiliki seorang paman bernama Raden Ningratwangi adik dari Gusti Prabu Siliwangi.

pada suatu ketika Raden Kian santang sedang melakukan pengembaraan yang cukup jauh ditemani oleh paman aman dan paman amin. Raden kian santang menelusuri ke pelosok pelosok untuk menyebarkan agama islam. akan tetapi, pada saat melanjutkan pengembaraan raden kian santang teringat pada kelurganya dan ingin segera kembali ke  kepajajaran karena raden kian santang sangat merindukan ibunda ratu dan keluarganya. Setelah itu raden kian santang memutuskan untuk kembali pulang ke pajajaran.

"paman aman paman amin lebih baik kita kembali ke pajajaran kita sudahi pengembaraan ini karena aku merindukan ibunda dan keluargaku". kata raden kian santang.

" baik atuh raden kita kembali pajararan mari raden".kata paman aman paman amin.

"mari paman kita kembali".kata raden kian santang.

diperjalanan pulang raden kian santang menelusuri hutan untuk kembali ke pajajaran. pada saat hari sudah menjelang malam, raden kian santang beristirahat disebuah gubuk tua
yang tidak ada penghuninya agar bisa melanjutkan perjalanan di esok pagi untuk pergi ke pajajaran.

" paman aman paman amin lebih baik kita beristirahat terlebih dahulu digubuk tua itu aku tau paman lelah setelah jauh berjalan mari paman". kata raden kian santang.

"baik atuh raden kita istirahat dulu paman teh sudah lelah dan mengantuk raden silahkan atuh". kata paman aman paman amin.

mereka pun beristirahat disebuah gubuk tua sampai esok pagi. Raden kian santang juga tidak lupa melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Di Istana Pajajaran

Di istana, ibunda,ayahanda,dan saudara²nya sudah menunggu kepulangan kian santang ke pajajaran kecuali raden surawisesa,amuk marugul,ibunda kentring manik. Mereka sangat membenci kian santang karena kian santang adalah seorang putra mahkota.

" ibunda ibunda, adanya harus kuberitahukan kepada ibunda".teriak surawisesa sambil napas terengah engah.

"ada apa putraku?kenapa kau berlarian seperti ini?emang kau ingin beritahukan hal apa putraku?". tanya ibunda kentring manik.

" maaf ibunda, kian santang sedang perjalanan pulang keistana pajajaran jika kian santang pulang ke pajajaran maka tahta putra mahkota akan diberikan padanya". jawab surawisesa.

"jagat dewa batara, ini tidak boleh terjadi kita harus segera menyingkirkan kian santang agar tahta putra mahkota pajajaran jatuh kepadamu putraku." kata ibunda kentring manik.

"kalian benar tapi apa yang harus kita lakukan keponakan tercintaku, asal kalian tahu kekuatan kian santang itu tidak bisa diremehkan dia memiliki ilmu kanuragan yang tinggi dan sebanding dengan rayi prabu siliwangi keponakan tercintaku." sahut paman amuk marugul.

"tenanglah uwak, aku sudah tahu jika kian santang memiliki ilmu kanuragan yang tinggi tetapi dia tak sepintar diriku uwak dan aku sudah memikirkan cara untuk membunuh kian santang uwak." kata surawisesa.

SANG PANGERAN PAJAJARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang