"menemukan yang sepertimu itu mudah tapi mendapatkan yang sama persis denganmu yang susah"
🌸Laura agensia🌸
C
ahaya matahari telah menembus jendela kamar Rara sedangkan manusia di bawah selimut itu masih terpejam nyaman.
Terdengar dering ponsel menandakan ada telepon dari seseorang, mata gadis itu mengerjap dan tangannya refleks mencari ponsel di meja dekan kasurnya.
"Haloo, siapa ya?" Dengan mata terpejam Rara mengangkat panggilan itu.
"Sayang, kamu baru bangun?" Tanya seseorang di seberang sana
"Ah eee iya hehe" jawab Rara dengan tergagap.
"Astaga, cewek cantik jam segini belum bangun, apa apaan" Arkana terkekeh di seberang sana
"Kan libur makanya aku sengaja bangun siang, lagian aku lagi gak shalat" Rara menjawab sebenarnya malu, tapi yaudahlah terlanjur pikirnya.
"Oh iya doain aku selamat sampe tujuan ya, dan maaf aku gak bakal ngabarin kamu selama di kampung, bye see u di hari senin" Arkana berbicara serius
"Eum iya, hati-hati ya, aku bakal rindu kamu see u" setelah mendengar jawaban dari Rara lelaki itu lantas menutup sambungan.
Rara yang sudah tidak ngantuk bangkit dari kasur kesayangannya itu lalu dia melangkah ke kamar mandi, hari ini dia harus mandi pagi karena akan jalan sama sahabatnya
Setelah beberapa menit berkutat di kamarnya akhirnya Rara keluar dan menuruni tangga, sesampainya dibawah rara bertemu dengan bunda yang sedang memasak.
Rara duduk dikursi meja makan sambil memperhatikan bundanya, tak lama makanan yang dibuat oleh bunda jadi.
"Cobain Ra, kalo ada yang kurang bilang bunda ya" bunda mempersilahkan Rara untuk mencoba kue yang beliau buat.
"Eum enak bund, gak ada yang kurang cuma mungkin agak tambahin gula kalo mau manis banget hehe" setelah mencoba kue buatan bundanya Rara mencoba menilai.
"Oh udah pas kali ya, lagian kita gak suka yang manis banget" bunda tersenyum sambil mengusap kepala Rara dengan sayang.
Setelah acara mencoba kue bunda Rara beranjak ke arah ruang keluarga, lantas duduk dan menyalakan tv.
Ketika dia sedang fokus menonton tayangan 3 beruang tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya.
Tok tok tok
"Ra tolong bukain pintu ya nak" bunda berteriak karena jarak antara dapur dan ruang keluarga cukup jauh.
"Iya bund" Rara bangun dari duduknya lalu berjalan ke arah pintu
Saat membuka pintu Rara melihat sosok manusia yang semalam janjian dengannya, ya siapa lagi kalau bukan Arina, sahabat satu-satunya yang ia miliki.
"Assalamualaikum, Rara" ucap Arina sambil melambaikan tangan,tidak lupa senyum yang terus mengembang diwajahnya.
"Waalaikumsalam warahmatullah, Arina yuk masuk dulu gw mau keatas dulu ambil tas sama hp" jawab Rara sambil menggandeng tangan Rara hingga sampai di ruang tamu.
"Weh, Ra wangi banget rumah lo, bunda pagi lagi bikin kue ya" Arina nyelonong kearah dapur dengan tidak tahu malunya
Rara melihat itu hanya menggeleng saja sudah biasa dengan kelakuan sahabatnya itu.
Sesampainya didapur Arina menghampiri bundanya Rara dan mengucapkan salam, mereka bercengkrama dengan akrab karena memang Arina sudah dikenal bunda sejak Rara sekolah dasar.
Melihat itu tanpa berkata apapun Rara pergi ke atas menuju kamarnya, Rara tidak pernah risih dengan kelakuan sahabatnya itu malah dia sangat bahagia bisa berbagi bunda dengan sahabatnya.
"Bun, aku mau ajak Rara jalan ya hari ini mumpung gak lagi ngebucin dia" Arina meminta izin kepada bunda dengan tangan sesekali melahap kue buatan bunda sahabatnya itu.
"Iya,bunda izinin asal kalian maennya jangan macem-macem, bunda gak mau kalian berdua celaka" bunda mengizinknanya sambil mengelus sayang kepala Arina.
Setelah beberapa menit Rara turun dari tangga dan menghampiri bunda dan Arina yang entah sudah berapa potong kue yang dia makan.
"Yuk Na jalan, bun aku berangkat dulu ya" Rara mengajak Arina dan berpamitan kepada bundanya.
"Iya, hati-hati ya Rara sama Nana, selamat bersenang-senang" bunda Rara menjawab dengan tersenyum dan memberikan tangannya untuk disalami oleh kedua anak itu.
Setelah berpamitan Rara dan Arina lantas keluar dari rumah sambil bergandengan tangan.
Setelah sampai dipekarangan rumah Rara, lantas Arina menaiki motornya dan menstarter motornya setelah itu Rara mengikuti menaiki bagian penumpang.
Setelah setengah jalan mereka berhenti..
" Ra kita kemana dulu, mall atau apani" Arina yang merasa bingung akan pergi kemanapun bertanya kepada sang penumpang.
"Hem gimana kalo kita ke tempat ice cream yang baru itu, kemaren gw liat story temen-temen pada kesana, jadi penasaran" tutur Rara memberi saran kepada sang ojek
Arina mengangguk dan mulai menjalankan kembali motornya ke arah alun-alun kota, kebetulan cafe ice cream itu terletak di seberang alun-alun.
Sesampainya di cafe tujuan mereka turun dari motor dan masuk ke dalam.
Terdengar suara nyaring lonceng ketika ada orang yang memasuki cafe tersebut. Rara dan Arina mengarahkan matanya ke kanan dan ke kiri mencari meja kosong.
Lantas mata mereka tertuju kearah meja pojok kanan yang jika duduk disitu akan langsung mengarah ke arah alun-alun yang ramai.
Mereka segera pergi kesana dan menduduki mejanya, tak berapa lama seorang waiters datang memberika buku menu kepada mereka.
"Ra, pesen apa?" Arina bertanya sambil matanya terus melihat tulisan-tulisan menu di buku itu
"Em, mbak aku mau eskrim yang ini aja grizzly bear kayaknya enak" pesan Rara kepada sang waiters yang diangguki dan ditulisnya
"Aku ini aja mbak ice bear ini rasa vanila kan" Arina pun ikut memesan dan diangguki kembali oleh waiters.
"Baik 1 grizzly bear dan 1 ice bear, mohon ditunggu ya" ucap waiters dan melenggang pergi untuk membuatkan pesanan mereka berdua.
Setelah waiters itu pergi Rara mengedarkan pandangan kesegala arah kafe itu, melihat interiornya yang unik dengan berbagai ornamen khas rumah 3 beruang yang biasa ia tonton.
Banyak pengunjung yang terdiri dari pasangan, keluarga ada juga beberapa yang datang dengan teman-temannya.
Sedangkan Arina sedang sibuk dengan handphone nya, mulai merekam keadaan disana untuk ia jadikan story Instagram nya dan beberapa kali selfie untuk mengisi feed Instagramnya.
"Ra foto yuk, udah lama kita gak foto berdua" ajak arina sambil mengarahkan kamera ponselnya kearah mereka berdua.
Rara dan Arina mulai hanyuk ke acara berfotonya tidak lama kemudia datang seorang waiters membawakan pesanan mereka, sehingga mereka menghentika acara berfotonya.
Setelah meletakkan eskrim pesanan waiters itu menunduk dan kembali kearah dapur cafe.
Dimeja itu terletak dua eskrim dengan bentuk yang hampir sama bedanya di warna saja
(Bayangin aja beruang Grizzly sama ice bear)"Wih lucu banget bentuk es krimnya, bagus nih buat story" Arina mulai menyalakan ponselnya kembali dan memotret es krim pesanannya
"Iya, sampe gak tega buat makannya" Rara menyetujui ucapan Arina.
1032 kata selamat menunggu buka puasa🤗
Salam hangat dari author amatir 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVORITE SCENE
Fiksi RemajaBagian favorite dalam hidup seorang Laura Agnesia bersama sang kekasih,ya walau tidak indah namun bisa dijadikan kenangan untuk keduanya.