5

247 21 17
                                    

"embak~" panggil sungchan pelan saat ia menghampirimu di ruang belajar.

kamu memutar bola matamu selagi menyembunyikan kepalamu pada sekat meja. laki-laki itu tidak pernah absen untuk membuatmu juga suka dengannya.

sungchan kemudian memutuskan untuk berpindah tempat duduk agar bisa melihat wajah cantikmu selagi kami sibuk mengerjakan latihan-latihan soal.

kamu hanya bisa menghembuskan nafas panjang sedangkan laki-laki itu sibuk menyandarkan kepalanya untuk bisa memandangimu lebih jelas.

"bosen nggak mbak?" tanyanya dengan suara pelan yang terdengar menyejukkan di telingamu.

"banget." jawabmu sambil menjawab soal ke 45.

sungchan mendengus. melihat latihan soalmu saja ia sudah pusing setengah mati apalagi mengerjakannya. bisa muntah-muntah, mungkin.

"karaokean yuk mbak? coin noraebang." ajaknya dengan mata yang terbelalak lebar.

kamu menatapnya lalu secara bergantian menatap jam dinding. haruskah kamu pergi bersama sungchan malam ini?

perutmu sedang meronta-ronta juga sih, minta diberikan asupan.

"gimana mbak?" tanyanya sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

belum juga menjawab, sungchan itu langsung mengemasi barang-barangmu. semuanya dimasukkan ke dalam tas secara gamblang sampai tidak ada yang tertinggal atau tersisa di atas meja.

dengan segera laki-laki tersebut mengenggam pergelangan tanganmu dan menarikmu pergi dari ruangan.

"SUNGCHAN!" teriakmu sembari berlari dan bergandengan tangan dengan sungchan.

sungchan tidak menjawab. laki-laki itu sibuk tersenyum lebar sedangkan kamu sedikit gelagapan karena nggak expect sungchan untuk bertingkah seperti ini kepadamu.

murid-murid yang sedang mengamati kalian saat berlari melewati kelas tiap kelas hanya bisa tersenyum dan berharap kalian segera meresmikan hubungan kalian. yaaaa walaupun ada beberapa yang sirik hati.

"CHAN! MAU KEMANA SIH?" tanyamu sembari menuruni anak tangga.

"UDAH MBAK IKUT AJA!" jawabnya sampai akhirnya kalian berada di luar gedung sekolah.

kamu melepaskan genggaman tangannya sambil berkata, "bentar!"

kamu ngos-ngosan setengah mati. kamu sedikit membungkukkan tubuh lalu bernafas tersenggal-senggal.

"mau..hah..kemana sih...hah...hah...?" tanyamu dengan nafas yang tidak terkontrol.

sungchan itu sibuk berkacak pinggang dengan senyuman lebar yang terlukis di wajah manisnya. ia tidak tampak lelah.

"dibilangin ke coin noraebang kok." jawabnya.

jaraknya memang tidak jauh dan jalan dikit udah sampai. hanya saja kamu habis diajak olahraga malam sama sungchan si pemain sepak bola ini.

sungchan kemudian mendecak lalu memegang kedua pundakmu dari belakang dan mendorongmu untuk berjalan.

"semangat dong mbak. cuma lari-lari doang kok udah capek." kata sungchan.

dasar bocah nggak tau diri.

orang-orang di jalanan mungkin saat ini sedang mengamatimu dengan sungchan. dari kejauhan jelas kalian terlihat seperti tom & jerry, tidak pernah akur dan terkesan seperti love hate relationship.

kalian ini sangat menggemaskan dan inilah cinta remaja yang sebenarnya.

belum lagi sungchan itu bolak balik menggodamu sampai kamu kembali mengajarnya dan memiting kepalanya dengan lenganmu.

sungchan your tengil dongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang