kamu memang marah sama sungchan tapi setidaknya kamu adalah orang yang tidak memberikan sungchan silent treatment.
kamu tetap membalas pesan-pesannya dan juga tetap memperhatikannya. kamu juga sudah bilang ke sungchan kalau kamu tidak suka apa yang bagi sungchan biasa saja tanpa persetujuan atau tau alasannya darimu.
meskipun kamu kesal dan agak marah dengan sungchan, kamu paham bahwa kamu hanya butuh waktu untuk sendiri.
tapi tidak dengan sungchan.
jung sungchan itu tidak pernah bisa jauh darimu.
bagaimanapun caranya, apapun suasananya, kapanpun itu, sungchan selalu ingin bersamamu.
ia datang menghampirimu seminggu setelah memberimu waktu untuk sendiri. tentunya pemuda itu datang dengan tangan penuh berupa makanan favoritmu sampai barang yang ingin kamu beli di online shop tapi hanya berakhir di keranjang.
sebenarnya itu sangat berlebihan sih bagimu tapi sungchan tidak suka saat suasana denganmu terasa canggung.
ya, intinya kalian baikan secara resmi hari itu dan sungchan jadi jarang singgah di rumahmu karena semenjak kamu menegurnya, ia merasa semena-mena di rumahmu.
laki-laki itu tetap menjalankan proyek kegiatan kemahasiswaannya. tidak jarang kamu menghampiri sungchan sambil membawakannya minuman atau makanan untuk dinikmati bersama rekan kerjanya.
kamu juga biasanya diajak rapat sama teman-temannya jung sungchan. tidak sering sih. hanya di saat kalau kalian sudah janji mau pulang bareng.
sungchan tidak pernah malu menunjukkan afeksinya kepadamu di hadapan teman-temannya dan itu masih berlanjut sampai sekarang ia duduk di bangku kuliah.
ia sama sekali tidak berubah. malahan semakin tengil.
karena proyek musik dan seni prodi-nya akan segera dilaksanakan, panggung sudah disiapkan dan tengah diatur sesuai rancangan yang telah mereka susun waktu itu. otomatis, anak manajemen dan seni sibuk di halaman kampus.
kebetulan saat itu juga kamu baru saja tiba di area kampus setelah pergi makan siang bersama teman-temanmu. kamu tidak melihat sungchan tapi kamu bisa mendengar suaranya melalui megaphone.
"MBAKK~~"
tentunya kamu malu dan memutuskan untuk pergi setelah tersipu malu dengan wajah super merah seperti stroberi.
kamu itu jelas datang ke proyek musik dan seni milik jurusannya sungchan yang juga bekerja sama dengan anak seni. kamu tidak membeli tiket, melainkan diundang oleh seorang jung sungchan sendiri.
laki-laki yang malam itu memakai kaos polo hitam dan celana corduroy berwarna mocha, terlihat sangat tampan saat menemanimu berkeliling melihat pameran.
"mbak pasti bingung kan mau ngeliat karya seninya atau aku?" godanya sambil meringis merangkulmu.
"jangan ngide, chan. jelas-jelas karya seninya lebih bagus daripada kamu." balasmu sambil mencubit gemas perutnya.