4

259 26 5
                                    

semenjak kejadian kamu gagal datang ke bioskop untuk nonton sama sungchan, laki-laki tersebut benar-benar melabeli dirimu sebagai kekasihnya.

satu sekolah sampai gempar karena kabar hoax tersebut.

"beneran pacaran?" tanya teman satu kelasmu.

kamu menggelengkan kepalamu. "enggak! beneran!" jelasmu.

karena kamu sering mengelak kabar tersebut, banyak orang yang merasa kamu menyia-nyiakan sungchan dan tidak pernah menghargainya.

mereka juga bilang kamu tidak ada baik-baiknya sama sekali ke sungchan dan malah playing hard to get padahal faktanya kamu tidak menyukai sungchan yang seperti itu.

sudah berpuluh-puluh kali kamu meningatkan sungchan untuk tidak menggodainya terus menerus dan bersikap sok kenal sok dekat dengamu. tapi namanya sungchan, itu seperti masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.

karena saat ini kamu adalah seorang siswa yang sedang menduduki bangku terakhir di sekolah menengah atas, kamu harus benar-benar fokus pada sekolah dan kegiatan belajar mengajarmu. lain halnya dengan sungchan yang tidak pernah berhenti menggodamu sepanjang hari.

laki-laki itu—kamu tidak pernah mengerti tujuannya menggodaimu dan selalu berada disekitarmu itu apa. seandainya memang laki-laki bernama sungchan tersebut menyukaimu, why doesn't he likes you in a proper way?

kamu tidak bisa berbohong kepada dirimu sendiri kalau terkadang sungchan memang selalu membuat jantungmu berdegub kencang mengingat bagaimana sungchan diam-diam memperhatikanmu dan selalu ingin menghabiskan waktunya berduaan denganmu.

kembali ke momen dimana ia berkata bahwa ia jatuh cinta denganmu.

kamu tidak bisa tidur.

entah itu bercanda atau tidak.

kamu kerap kali berpikir apakah laki-laki tersebut benar-benar jatuh cinta kepadamu atau hanya membuat candaan untuk menghibur suasana hatimu. pasalnya, setelah ia berkata seperti itu, semuanya tampak sama saja.

kamu hanya tidak ingin membuat spekulasi yang berlebihan seperti bahwa selama ini sungchan seperti itu karena ia suka kepadamu setengah mati tapi melakukan berbagai macam cara untuk dekat denganmu dan membuatmu balik suka dengannya.

kamu tidak suka orang yang basa-basi tanpa tujuan dan mungkin itu kenapa kamu kesal sama sungchan.

malam itu kamu pulang telat karena harus belajar secara mandiri di sekolah. kamu menemukan sungchan sedang berada di halte sembari mendengarkan lagu melalui headsetnya.

kamu berjalan menghampiri halte dan secara otomatis berdiri di sampingnya sampai akhirnya ia menyadari kehadiranmu.

"udah pulang?" tanyanya sembari melepas salah satu ear headsetnya.

"iya." jawabmu singkat jelas padat. kamu benar-benar lelah dan kamu benci betapa berjuangnya kamu hanya untuk segala macam ujian.

sungchan tersenyum lalu berkata, "aku temenin mbak pulang."

kamu terkekeh. "jangan bilang kamu daritadi disini cuma buat nungguin aku. nggak penting banget."

"emang nungguin mbak." jawabnya singkat.

kamu hanya menggelengkan kepalamu. laki-laki disampingmu itu pasti jauh lebih lelah karena baru saja selesai berlatih sepak bola. belum lagi kamu bisa mecium bau salep nyeri otot yang menyengat pada sungchan.

namanya juga jatuh cinta. apapun itu akan diterabas.

tidak lama kemudian, bus yang kalian tunggu datang menghampiri. masuklah kalian berdua, duduk dengan tenang, dan sibuk dengan diri sendiri.

sungchan tetap mendengarkan lagunya. ia tidak berani mengajakmu berbicara karena pikirnya kamu pasti kelelahan.

kamu menolehkan kepalamu menatap sungchan yang masih tidak memakai ear piece headsetnya yang sebelah kiri. lantas kamu meraihnya dan mendengarkan musik bersamaan dengannya.

just like what he usually does to you.

ini pertama kalinya kamu bertingkah seperti apa yang dilakukan sungchan kepadamu. jelas itu membuat sungchan terkejut.

"tumben." katanya setelah tertawa kecil.

kamu tidak menjawab. kamu fokus mendengarkan musik apa yang ia putar malam itu, yaitu Elo - Osaka.

kamu sadar bahwa seorang sungchan, selain menyukai sepak bola dan bermain sangat baik dalam bidang tersebut, ia menyukai lagu bergenre rnb. kamu sedikit tersenyum dan sungchan menyadari hal tersebut karena sedaritadi ia mengamatimu.

"ada rencana mau masuk univ mana mbak?" tanya sungchan tiba-tiba.

"univ a kalo nggak c." jawabmu.

sungchan menganggukkan kepalamu. "jurusan?"

"nggak tau. mungkin bisnis manajemen." jawabmu lagi.

kemudian suasana kembali hening. yang terdengar hanyalah musik dan suara mesin bus.

"aku nggak bakal bisa liat mbak lagi dong?" tanyanya.

kamu tertawa. "kenapa gitu?"

"ya kan kalo satu sekolah gini aku bisa liat mbak. bisa pulang sampe makan bareng." jawab sungchan.

"kalo gitu, kuliah." katamu.

"ya rencananya mau satu kampus sama mbak hehehehe."

"do you like me, sungchan?" tanyamu tiba-tiba tanpa menatapnya. kamu bisa melihatnya, sedang menatapmu, melalui ekor matamu.

"menurut mbak?" tanyanya balik.

kamu kembali tertawa terbahak-bahak. "ya mana tau??????"

"mbak nggak sadar ya? atau mungkin aku kurang nunjukkin?"

"hah? maksudnya?"

kamu mulai merasa ke-triggered oleh apa yang dikatakan sungchan barusan.

kalian saling terdiam sampai akhirnya bus berhenti di tempat tujuan, yaitu rumahmu. kalian saling memandang dan sang supir bus dengan sabar menunggumu untuk turun dari dalam bus.

"pulang dulu." katamu setelah sekian lama larut dalam tatapan matanya.

selagk kamu menuruni bus, he looks like he is tempted to say something. he clinched his fist and bite his lower lips while thinking about something. dengan cepat laki-laki tersebebut membuka jendela bus yang ada di sampingnya.

"MBAK!!!!" panggilnya begitu jendela bus terbuka.

kamu mengarahkan matamu pada sumber suara. laki-laki itu sedang tersenyum lebar sembari mengeluarkan kepalanya dari jendela.

"NUNA NAN NEOL JOHAE!!!" teriaknya sambil tersenyum lebar selagi bus pergi meninggalkan halte.

sungchan kemudian melambaikan tangannya kepadamu sementara kamu berdiri kikuk mematung tak menyangka atas apa yang baru saja dilakukan sungchan.

untung saja suasana disekitar halte daerah rumahmu sepi. tapi tetap saja. kamu masih malu setengah mati.

di dalam sana, sungchan tersenyum lebar dengan jantung yang berdegub kencang. tangannya bahkan berkeringat dan mungkin kakinya juga.

dia tidak tau saja kalau supir bus itu sedang menertawai tingkah menggemaskannya.

sekali lagi,

sungchan itu benar-benar manusia yang tidak terduga.

sungchan your tengil dongsaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang