"bukannya proyek jurusannya sungchan itu udah selesai?" tanya temanmu saat kelas selesai.
"iya udah selesai. kenapa?" tanyaku balik seraya berjalan keluar kelas bersamanya.
"aku kemarin liat dia kumpul-kumpul lagi." jawab temanmu si chaeyeon.
dalam hati kamu berkata, kok tumben nggak bilang?
"mungkin mau ada proyek lagi???" jawabmu.
"bisa jadi sih. yaudah yuk makan. ditungguin sama anak-anak."
selama makan, kamu nggak kepikiran sama sekali soal sungchan tapi sungchan itu berjalan melewatimu bersama gadis yang kamu kenal dan juga dua pemuda yang tidak kamu kenal. kamu menyimpulkan mereka sebagai temannya sungchan.
kalian berada di kantin yang sama dan sepertinya sungchan tidak menyadari kehadiranmu. kamu terus menatapnya, berharap ia menolehkan kepalanya menatapmu.
meskipun pada akhirnya ia tetap berbincang-bincang dengan teman-temannya.
sungchan juga mulai jarang mampir ke apartemenmu. setiap diajak pulang bareng atau makan bareng, laki-laki itu selalu menolak dan bilang kalau ada acara lain yang sudah direncanakan.
ia juga mulai membalas pesanmu secara singkat. pembawaannya terasa dingin dan mungkin bosan denganmu, hubunganmu dengan sungchan.
kesimpulannya, sungchan baru saja berkenalan dengan dunia baru yang lebih menyenangkan daripada dunia sebelumnya. ia bosan dengan dunia sebelumnya termasuk kamu.
kamu tetap mengiriminya pesan sekaligus memberinya jarak agar ia tidak semakin bosan dan muak denganmu walaupun sebenarnya kamu sedih karena sungchan itu seakan-akan melupakanmu.
kamu terus berpikir apa yang salah dari dirimu dalam hubunganmu bersama sungchan atau tingkah lakumu ke sungchan. kamu merasa selama ini kamu tetap bertingkah sama, tidak ada yang berubah.
kamu ingin sekali berbicara dengan sungchan tapi sungchan itu selalu mengelak dan berkata bahwa ia tidak ingin membicarakan hal tersebut.
kamu tidak bisa marah malahan kamu merasa bersalah atas segala hal.
ada hari dimana saat kamu pergi ke cafe dekat kampusmu untuk diskusi tugas kelompok bersama chaeyeon, lia, jisung, dan bomin. kamu tidak tau kalau ada sungchan di sana. tiba-tiba saja ia menghampirimu, membawamu pergi sebentar untuk berbicara di luar cafe, lalu mengomelimu.
"kenapa nggak angkat telpon?" tanyanya.
"kan mbak udah bilang kalau ada tugas kelompok." jawabmu.
"tapi jawab kek. kalo informasinya penting gimana?"
"mbak nggak tau kalau kamu telpon, sungchan. kenapa sih pake marah-marah? emang informasimu itu sepenting apa?"
sungchan terdiam sebentar.
"aku mau pergi ke luar kota sama temen-temen organisasi. ada acara gathering." katanya.
"yaudah, ati-ati."
"mbak jangan aneh-aneh selama aku nggak ada."
kamu tertawa. "justru kamu yang jangan aneh-aneh selagi mbak nggak bisa jangkau kamu. you turn really weird these days, chan. what is wrong with you?"
kamu langsung pergi meninggalkan sungchan dan kembali duduk bersama teman-teman sekelasmu. awalnya sungchan masih di sana menatapmu. kalian saling bertukar pandang. begitu kamu mengalihkan pandanganmu, sungchan langsung pergi begitu saja.
makin lama, kamu makin kesal dengan sungchan.
bahkan sungchan itu jadi makin posesif sama kamu entah kenapa. setiap kamu berkumpul bersama teman-temanmu atau mengerjakan tugas, sungchan itu suka tiba-tiba menghampirimu lalu mengomelimu dengan penuh tidak kejelasan.