Tsunashi Ryuunosuke

246 33 1
                                    

"Kami baik-baik saja kok,"

"Benarkah? Gomen, aniki belum bisa pulang,"

Malam natal biasanya digunakan untuk berkumpul. Namun sayang menjadi idol tidaklah mudah untuk mendapatkan libur. Untuk dapat jam tidur juga sangat sulit.

"Tidak apa apa, kami disini mendukung aniki disana,"

Ryuu menatap foto dirinya di Okinawa bersama ayah kandung dan adiknya. Ia merindukan mereka disana.

Tapi setelah menjadi idol, ia harus merahasiakan identitas aslinya. Untuk pulang juga sulit karena harus berjaga-jaga dari reporter gosip yang kapanpun bisa menyerang jika tidak hati-hati.

"Otou-san bagaimana ?"

"Otou-san baik, kami semua baik-baik saja disini,"

(Name) sebagai satu-satunya anak perempuan. Bertanggung jawab untuk mengurus ayah dan adik-adiknya. Menggantikan Ryuu yang sibuk mencari uang di ibu kota.

"Oh iya, selamat untuk perilisan album keduanya aniki," Ucap (name).

"Ahaha, terima kasih, aniki akan berjuang keras disini,"

Beberapa hari yang lalu, Ryuu mengirim (name) album kedua Trigger yang baru bahkan sebelum itu dijual secara umum.

Setiap member memang mendapatkannya lebih dulu dan Ryuu memilih untuk memberikannya pada saudaranya di Okinawa.

"Aku masih tidak percaya yang di tv itu aniki, rasanya berbeda jauh dengan aslinya,"

"Aa.. Sachou yang memintanya, aku hanya bisa menurut,"

Tawa canggung terdengar dari seberang sana. (Name) yang mendengarnya hanya terkekeh.

"Kalau begitu aniki tutup dulu, Tenn sudah memanggil untuk bersiap-siap,"

"Tentu, ganbatte ne~ aniki,"

Hanya sebuah obrolan ringan yang dilakukan. Untuk sekedar melepas rindu pada keluarga yang sudah lama tak bertemu.

Memang aniki yang baik

---

239 word

𝐌𝐲 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang