𝐌𝐲 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫

Nanase Riku

"Riku-nii beneran akan pergi mencari Tenn-nii?"

Gadis kecil itu berjalan menghampiri laki-laki yang tengah mengemas barang-barang di kamarnya.

Riku menatap adik kecilnya itu dengan senyum lembut kemudian mengusap kepalanya.

"Tentu saja, bukannya (name) ingin bertemu Tenn-nii lagi?" Tanya Riku.

"Tentu saja, aku ingin main dengan Tenn-nii dan Riku-nii," Ucap (name).

Sekali lagi Riku mengusap kepala (name) dengan gemas.

Gadis kecil itu tidak mengetahui masalah sebenarnya. Karena saat itu ia hanyalah gadis kecil berusia 2 tahun.

"Baiklah aku harus bersiap-siap dulu, nanti aku temani main," Ucap Riku.

"Baiklah,"

Gadis kecil itu keluar dari kamar Riku.

Laki-laki bersurai merah itu menatap ke arah foto yang terpajang di atas nakasnya. Menampilkan foto mereka bertiga satu tahun sebelum insiden Tenn yang pergi meninggalkan mereka.

Sekarang Riku akan memutuskan untuk pergi mencari Tenn. Meski harus jauh dari keluarganya yang lain, ia juga tidak ingin melihat keluarganya yang lain sedih karena kehilangan anggota keluarga.

Riku ingin tahu alasan Tenn pergi.
Kalau bisa ia juga ingin Tenn kembali.

(Name) masih kecil, ia masih menginginkan anggota keluarga yang lengkap. Tentu saja ia sangat menanti kapan Tenn kembali.

"Riku-nii !"

Riku menoleh, sekarang ia melihat (name) datang sambil membawa sebuah syal ditangannya.

"Riku-nii harus bawa ini, sebentar lagi musim dingin, jangan sampai Riku-nii kambuh lagi," Ucap (name).

"Tentu saja, aku akan berusaha jaga kesehatan,"

"Riku-nii.."

"Ya?"

"Sesekali Riku-nii juga harus pulang, aku akan merindukan Riku-nii juga disini,"

Riku tertawa pelan, tentu saja ia akan pulang sesekali.

"Baik baik, aku akan pulang sesekali,"

"YEAY!"

Seandainya (name) tahu...

Mungkin ia akan merasakan sakit yang sama dengan Riku...

---

270 word

Aku nggak tau kenapa aku buat yang Riku kek gini. Tapi yang datang di otak begini, jadinya kutulis begini.

Ok semoga suka~