*Day 1: Dekappan; menyelamatkan umpetiku
****
Sou berjalan menyusuri jalan kota dengan kantung kresek ditangan kanannya. Ia baru saja membeli kue coklat di toko kue yang baru buka beberapa hari yang lalu. Anak itu berjalan dengan langkah ringan dan melompat lompat kecil. Rambut coklatnya bergerak gerak akibat gerakannya serta angin yang bertiup sesekali. Hari ini cuaca sangat cerah! Banyak orang yang berlalu lalang disekitar Sou. Mayoritas adalah ibu ibu rumah tangga yang keluar untuk memberi keperluan rumah tangga.
Sou berhenti di persimpangan. Tak jauh dari ia berdiri terdengar suara ngeonggan. Sou mencari cari asal suara itu, pandangan pemuda itu jatuh kepada kotak kardus dipojok jalan. Eh? Kotak kardus itu mengeong? Pikir Sou bingung. Ia berhenti sebentar lalu mendekati kotak kardus itu. Suara ngeonggan kembali terdengar, itu bukan berasal dari kotak kardusnya melainkan, isi di dalam kotak kardus itu.
Di dalam kotak itu pasti ada kucing! pikir Sou sederhana. Ia berjalan meraih kotak kardus tersebut lalu melihat isinya, benar benar seekor kucing kecil dengan bulu putih tebal!
Bola bulu putih itu menatap Sou dengan mata bulatnya sambil sesekali mengeong lucu. Ukh- Sou menaruh kantung plastik berisi kue di sampingnya. Ia lantas mengulurkan tangannya untuk mengangkat bola bulu putih kecil itu. Sou menatap bola bulu tersebut lama lama.
"Neko-san, apa kamu dibuang pemilikmu'tah?" tanya Sou dengan tatapan bingung. Kucing itu diam sebentar lalu mengeong lemah.
"Miaw ...."
"Uh, kasian sekali ...."
Sou terus mengajak kucing itu berbicara seolah olah mengerti apa yang bola bulu kecil itu katakan. Orang orang yang berlalu lalang terkadang akan memperhatikkan mereka sebentar atau ikut berjongkok beberapa menit lalu pergi. Seorang pemuda dengan wajah imut berbicara dengan bola bulu kecil yang lucu itu ... terlihat lucu dan menggemaskan!!
Sou tiba tiba meraih handphonenya yang ada di dalam saku celana lalu dengan cepat melihat jam, ini sudah tengah hari! Ia benar benar terlalu asik dengan bola bulu ini hingga lupa waktu. Ia kembali menyimpan handphonenya kedalam saku celana lalu melempar bola bulu itu kedalam kotak kardus.
"Nyan?" Apa yang salah dengan anak ini?! Mengapa dia tiba tiba melempar dirinya dengan cara tidak elite begitu?!
Sou memasang wajah cemberut yang jelek dan berkata, "Karena dirimu aku terlambat pulang! Eve-san pasti akan memarahiku hmph!"
"Miaw?" lalu?! kamu sendiri yang memilih bermain denganku! Bola bulu itu mengeong sekali lagi.
Tidak mempedulikan bola bulu putih itu, Sou menyambar kantung plastiknya.
"Jika Eve-san benar benar marah kepadaku, aku akan mengadukanmu padanya!"
"...." ya! Ya! Adukan saja, memangnya aku peduli?! Bola bulu itu mengabaikan Sou lalu berbalik dan memilih memberikan Sou pantatnya.
Sou berdiri sambil mendesah pelan lalu berjalan pergi. Bola bulu itu benar benar membuatnya dalam masalah, pei.
....
Sou berhenti sesaat. Ia berbalik dan berjalan kembali ke tempat bola bulu kecil itu. Sou dengan sedih berkata.
"Aku tidak bisa meninggalkanmu."
"...."
Lalu mengapa kamu memarahiku tadi?! Bola bulu kecil itu mengeluh dalam hatinya. Ia pasrah dibawa oleh pemuda coklat itu.
Sou sampai di rumah Eve -biar Sou jelaskan! Rumah Sou sedang direnovasi karena beberapa hari yang lalu ia meledakkan microwavenya lagi. Sou mengetuk pintu rumah Eve beberapa kali. Tidak lama, pintu kayu tersebut terbuka dan memperlihatkan seorang pemuda bersurai jamur.
"Tadaima!"
"Okaeri."
Eve memberikan Sou jalan memasuki rumah. Bocah ubur ubur itu melompat memasuki rumah, menaruh kotak kardus yang ia bawa di samping beserta kantung plastik lalu duduk dan membuka sepatunya. Eve bersandar di samping pintu dengan bersidekap dada.
Ia mencibir, "Kamu memberi tauku bahwa; kamu hanya akan keluar membeli kue tetapi, aku tidak menyangka kamu akan pulang dengan membawa bola bulu tidak berguna yang harus kita beri makan. Dengan tambahan kamu terlambat pulang dari waktu yang di tentukan."
"...."
Sou berdiri sambil memainkan jari telunjuknya, "Salahkan kucing itu! Dia yang membuatku terlambat!"
Eve mendengus, "Kamu tidak bisa menyalahkan kucing itu di sini. Dan, siapa yang akan merawat kucing itu?"
"Tentu saja aku!"
Eve berjalan masuk melewati Sou, "Jika memang kamu sanggup merawatnya, bawa dia kedalam."
Sou mengangguk lalu membawa bola bulu itu kedalam tangannya, ia mengelus kepada bola bulu kecil itu, "Kamu beruntung tidak ditendang oleh Eve-san!"
Entah mengapa, Eve merasa kucing itu akan merebut posisinya.
Tiga hari berlalu sejak kedatangan kucing kecil itu. Sou memberi nama bola bulu itu Mayo. Sou akan bermain dengan Mayo sepanjang hari. Terkadang ia akan menemani Mayo tidur di atas bantal empuknya atau membiarkan bola bulu kecil itu tidur di atas pangkuannya. Sou benar benar memanjakan bola bulu kecil itu! Ia bahkan lupa dengan keberadaan Eve.
Hari ini, lagi lagi Sou bertingkah begitu. Eve menatap Mayo yang berada dipelukan Sou dengan tatapan mengintimidasi. Pemuda jamur itu dengan tidak sabaran mengambil Mayo dari pelukan Sou lalu melemparnya begitu saja. Sou berteriak sambil melototi Eve.
"Apa yang kamu lakukan?!" tanya Sou dengan wajah kesal, Eve menatap Sou dengan wajah jeleknya lalu mendekap Sou.
"Menyelamatkan umpetiku!"
"...."
Aku akan memukul kepalamu!!
****
Tambahan:
Sou: "Eve-san, aku ingin mendapatkan bola bulu kecil untuk Mayo!"
Eve: "Bermimpi saja!"
Sou: "...."
Beban Ocha hari ini:
Wip - Event gc yg dlnya besok - Paket habis - Tugas ngedit - Gc yang gak keurus - Gambar yang gak impruv impruv.Hhhhh, bai saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon; Complete [EveSou]
Short Story[Project 30 Days Writing Challenge] [EveSou] [Complete] *** Aku selalu menyukai dirinya tetapi, mungkin'kah dia menyukai diriku? Terdengar egois mungkin, tetapi, aku berharap dia menyukaiku!! ***