Day 5: Mimpi buruk
****
Eve memiliki satu mimpi buruk; kehilangan orang yang dicintainya.
Hari minggu yang cerah ini, Eve berniat menemui Sou. Ini adalah sesuatu yang biasa. Setiap hari minggu pagi, Eve akan pergi menemui Sou, cerah atau pun hujan. Mencoba menghalanginya? Tsk, semoga kamu tidak berakhir di atas ranjangmu dan memanggil nama ibumu!
Merasa tidak melupakan sesuatu, Eve memakai sepatunya dan mengunci pintu rumahnya. Mengingat ia sering lupa waktu jika bersama Sou. Eve berjalan keluar pekarangannya dengan langkah ringan seringat angin. Suasana hatinya hari ini cukup baik. Belum melangkah jauh, pemuda bertubuh tinggi dengan surai putih dan tas putih di tangan kanannya menyapa Eve.
"Yo! Eve-san, kamu akan pergi menemui Sou lagi?" tanya Mafu yang kebetulan sedang dalam perjalanan ke rumah Amatsuki, sahabat karibnya. Eve mengangguk singkat tanpa suara. Mafu menyeringai lalu mengeluarkan setangkai bunga mawar merah dari tasnya. Pemuda itu menyerahkan bunga mawar itu kepada Eve.
"Awalnya aku akan memberikan ini sendiri, tetapi aku ada hal mendesak yang harus dikerjakan. Bisakah kamu memberikannya?"
Eve mengangguk, "Tentu, mengapa tidak?"
Mengambil bunga itu, Eve melangkah pergi setelah berpamitan dengan Mafu. Ia melewati jalan trotoar yang sepi, banyak para pekerja kantoran yang berlalu lalang. Selain itu, nampak beberapa anak kecil lucu yang menggenggam tangan ibunya; seolah olah takut pergi jauh. Langkah kecil mereka terlihat ringan, bahkan sangat ringan. Mengingatkan Eve pada Sou.
Pemandangan ini sangat menyegarkan mata, walau tidak berlangsung lama. Langkah panjang Eve berhenti disebuah toko bunga. Di depan toko; terpajang banyak buket buket bunga yang terlihat segar dan cantik. Eve membuka pintu kayu dengan kaca transparan itu, terdengar suara germicik lonceng karena dorongan pintu. Ia melangkah memasuki toko bunga itu lalu memberi salam kepada penjaga toko.
Memilih buket bunga yang sama dengan bunga Mafu -mawar merah, Eve langsung pergi ke kasir dan membayarnya. Tanpa menunggu lama, ia keluar dari toko dan kembali menapaki jalan beton itu. Kali ini dengan sekantung buket mawar merah.
Ia berjalan memasuki area dengan hamparan rumput di kanan dan kirinya serta batu batu yang berjajar rapi, dengan benerapa dupa yang menyala.
Tempat itu memiliki plat nama 'pemakaman kota'.
Langkah Eve berhenti disebuah makam. Ia berjongkok di sampingnya menaruh kantung plastik putih di sampingnya. Tangan putihnya mengeluarkan setangkai bunga mawar dan buket bunga mawar merah. Ia menjadikan buket bunga serta setangkai bungai merah itu satu lalu menaruhnya di atas makam. Setelah itu ia menyalakan dupa dan menaruhnya di tempat khusus.
Membiarkan asap dupa itu tertiup angin dan menyebarkan bau anggrek yang segar. Eve menepuk tangannya sekali lalu menyakupkannya dan memejamkan mata. Ia lalu bergumam kecil.
"Sou, bagaimana kabarmu? Aku kembali."
Ini adalah mimpi buruk Eve; kehilangan orang yang ia sayang.
****
OCHA LAGI DALAM SUASANA HATI YANG BAIK (っ´▽')っ
Yuan gege akhirnya tercerahkan, tapi sayang juga si, gak ada bahan bully-an lagi ╰(*´︶'*)╯
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon; Complete [EveSou]
Short Story[Project 30 Days Writing Challenge] [EveSou] [Complete] *** Aku selalu menyukai dirinya tetapi, mungkin'kah dia menyukai diriku? Terdengar egois mungkin, tetapi, aku berharap dia menyukaiku!! ***