Day 8: Ketakutan
****
Sou menatap sekolah barunya dengan mata yang memancarkan cahaya kira kira. Tahun ini, ia menginjak bangku SMA kelas 10. Ada banyak siswa siswi baru yang berlalu lalang, adapun beberapa anggota osis yang berdiri di depan gerbang sekolah.
Sou memilih sekolah seni -Nico Douga. Ini bukan pilihannya, melainkan pilihan ibunya. Sekolah ini tidak bisa dikatakan sebagai sekolah Elite atau terkenal. Nama sekolah ini saja jarang disebutkan! seperti melirik kerikil di tumpukan batu! (Maksudnya, sekolah ini terlalu kecil untuk dilirik dibandingkan sekolah terkenal yang besar)
Itu tidak menjadi masalah, lagi pula Sou tidak tertarik dengan dunia seni, lebih tepatnya dunia permusikkan sejak saat itu. Adapun alasan mengapa ia mendaftar sekolah ini, itu karena permintaan ibunya.
Pa!
Seseorang tiba tiba menepuk pundak Sou dari belakang. Ia berbalik ke belakang dan melihat seorang pemuda dengan tubuh pendek dan telinga ... kucing?
"Sou-kun!" sapa pemuda itu riang dengan suara halus, bahkan sangat halus dan terdengar menyenangkan dan menggelitik ditelinga! Sou terdiam sebentar lalu matanya membulat sempurna.
"Pochiinu?!"
"Yaho~ aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini~" balas Pochiinu dengan suara pelan. Dia adalah teman sebangku Sou semasa SMP. Sou tidak menyangka Pochiinu akan bersekolah di sini. Pasalnya, ini hanya sekolah jelek! Dan anak ini tidak layak bersekolah di sini!
Sou mengangguk lalu berjalan menuju aula begitu pun Pochiinu.
Sou merespon, "Itu seharusnya kata kataku bukan? Mengapa kamu bersekolah di sini? Kamu seharusnya bisa bersekolah di SMA seni Utaitemitta, bukan?"
Pochiinu tersenyum kecil, "Kamu seharusnya tau seperti apa ibu tiriku~?"
Ah! Begitu rupanya. Sou mengangguk dan menghela nafas kecil. Sangat sangat disayangkan! Bakat Pochiinu terbuang sia sia.
Langkah mereka terhenti di sebuah aula besar tertutup -tempat upacara penyambutan siswa baru. Mereka berdua memasuki aula lalu mencari tempat duduk kosong, sebentar lagi upacara penyambutan siswa baru akan segera dimulai.
Acara tersebut berlangsung dengan lancar dan selesai tepat saat matahari berada di atas kepala. Sou menghela nafas lega. Akhirnya selesai! Batin anak itu bahagia. Ia berjalan keluar aula bersama dengan Pochiinu. Di luar aula, berdiri banyak kakak kelas yang mempromosikan klubnya. Mayoritas adalah klub olahraga, tetapi setengahnya lagi adalah klub seni, berpacu pada; musik, drama, dance, marching band; lukis; pahatan dan sebagainya.
"Nee~ Sou-kun, kamu akan memasuki klub apa? Aku sepertinya masuk klub musik~" tanya Pochiinu sambil menatap kakak kelas yang mempromosikan klubnya kepada siswa baru. Sepertinya ia bersemangat ingin masuk dalam kegiatan klub.
Sou menggeleng pelan, "Aku tidak pergi."
"...."
Untuk Sou, ia sama sekali tidak berniat masuk klub manapun. Tapi, tidak setelah diseret Pochiinu masuk klub musik!
Apa apaan ini?!
Sou dan Pochiinu berdiri di ambang pintu masuk klub musik dengan kakak kelas yang berdiri di depan mereka ... dengan wajah yang menyeramkan ....
"Yaho~ Amane-kun, hisashiburi!" Pochiinu menarik Sou masuk kedalam klub dengan paksa seolah takut pemuda mungil itu lari darinya.
Pemuda bersurai ungu yang dipanggil Pochiinu tersenyum lalu berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon; Complete [EveSou]
Short Story[Project 30 Days Writing Challenge] [EveSou] [Complete] *** Aku selalu menyukai dirinya tetapi, mungkin'kah dia menyukai diriku? Terdengar egois mungkin, tetapi, aku berharap dia menyukaiku!! ***