Chapter 21 : Weird feeling

65.2K 9.8K 106
                                    

Mohon koreksinya kalau ada typo atau tataan bahasa yang salah.

Thanks for support and love, enjoy the story.

Reminder: POV orang ketiga akan selalu menggunakan nama Anna, dan nama Irenica hanya muncul pada dialog atau POV tokoh lainnya.

.

.

Di sinilah aku, di rumah kaca milik ibu ku, tentu nya bersama laki-laki yang merusak rencana tidur siang ku. Siapa lagi kalau bukan putra mahkota.

Aku bukannya tidak menyukainya, dari segi tampang saja ku akui dia benar-benar seperti bukan manusia, kepribadiannya juga bukan sosok yang dingin ataupun cuek.

Alasan ku tidak menyukai kehadirannya adalah dia merupakan keluarga kaisar lebih tepatnya penerus kaisar selanjutnya, aku tidak mau berurusan dengan keluarga kekaisaran kecuali urusan bisnis.

Geez yang datang ke kediaman ku seperti ini akan menyebabkan rumor tidak baik untuk ku dengan status ku yang merupakan calon tunangan dari keluarga Duke Aldrich.

Keluarga Aldrich memang sangat mengedepankan harga diri, kekuasaan, dan juga kekayaan. Kalau nama 'Aldrich' terbawa ke rumor tidak bagus, aku bisa memastikan Duke akan langsung bertindak dan skenario terburuk adalah pembatalan pertunangan.

Aku tidak bisa melepas keluarga Aldrich, terlalu cepat untuk memutuskan hubungan antara keluarga kami, aku dan keluarga ku membutuhkan koneksi bisnis yang di miliki keluarga Aldrich. Di kekaisaran ini nomor satu keluarga yang sangat terpandang dan berpengaruh dalam urusan bisnis adalah keluarga Aldrich.

"Silahkan pangeran," aku meletakan cangkir teh racikan ku, teh yang kuberikan padanya merupakan teh susu yang sering ku buat di kehidupan ku sebelumnya.

"Terimakasih." Aku melihat dengan jelas ekspresi Geez saat setelah meminum teh itu, apa tidak sesuai dengan seleranya?

"Apa anda tidak menyukainya pangeran?" Alih-alih menjawab pertanyaan ku Geez tersenyum sambil melihat ke arah teh yang ku buat lalu memandang ku.

Dia menyesap lagi teh itu, sampai benar-benar habis. Baiklah ku simpulkan kalau dia menyukainya.

"Sepertinya anda sangat menyukainya."

"Ya, ini rasa yang baru bagi ku tapi benar-benar cocok di lidah ku, apa anda bisa membagi resepnya Lady?"

"Tentu pangeran, saat anda pulang saya akan memberikan catatan resepnya untuk anda." Geez terlihat puas dengan jawaban ku.

Hening untuk beberapa detik sebelum Geez membuka obrolan baru dengan ku.

"Saya dengar anda mengelola tambang Orolams di bagian barat?"

"Ya pangeran, saya juga di bantu oleh anak tuan Count Claire untuk mengelolanya."

"Maksud mu Logan?" Aku hanya menganggukkan kepala saja.

"Kedatangan saya ke sini sebenarnya karna rasa penasaran saya pada anda Lady, rumor kalau tambang Orolams memiliki emas dengan kualitas tinggi sudah menyebar, padahal dulu tidak ada yang mau membeli tambang itu karna ada rumor buruk, tapi anda malah meminta ayah anda untuk membelikannya atas nama mu, apa bisa anda jelaskan Lady?"

Aku meminum teh ku terlebih dahulu sebelum menjawab rasa penasaran Geez.

"Tak saya sangka rumornya secepat itu beredar ke ibu kota, sebelumnya apa anda tau siapa yang menyebarkan rumor buruk itu?"

Aku dan Geez saling bertatapan, aku tau kalau dia pasti tau siapa dalangnya.

"Baron Hence."

"Benar, lalu apa anda juga sempat berpikir kenapa tuan Baron menyebarkan rumor itu sampai tuan Zain kesulitan menjual tambangnya?"

Geez menatap ku dalam diam, tentu dia tidak tau untuk hal ini yang dia tau cuma dalang dari rumor buruk tambang Orolams. "Seharusnya anda sudah bisa menebaknya pangeran, mengapa seorang bangsawan kelas rendah sepertinya mati-matian menyebar rumor buruk tentang tambang itu,kalau kita liat keluarga tuan Zain bukanlah bangsawan dan hanya pengusaha biasa tentu saja kedudukannya lebih rendah dari tuan Baron yang merupakan bangsawan meskipun kastanya berada paling bawah, keluarga tuan zain bukanlah ancaman bagi keluarga tuan Baron Hence."

"Itu semua karna dia tau kalau ada emas dengan kualitas tinggi di tambang itu, hanya saja tuan Zain tak berminat untuk menjual ke tuan Baron, karna dia hanya mau membeli di harga 50 juta Callum, itu bahkan hanya bisa membayar setengah dari hutang keluarga tuan Zain."

"Karna itu pangeran, ayah saya membeli tambang itu tampa negosiasi harga lagi karna itu permintaan saya."

"Dari mana informasi itu anda dapat Lady?"

"Kalau itu rahasia, saya tidak berbicara lebih banyak terkait informasi tambang Orolams pangeran."

Sebenarnya aku bisa saja mengarang cerita kalau aku menyewa seorang Gilda untu mencari informasi itu, tapi aku sudah sedikit merasa malas untuk berbicara panjang lebar lagi.

"Baiklah, sepertinya saya sudah mendapatkan apa yang saya mau, kalau begitu saya akan pergi, maaf sudah menganggu waktu anda Lady."

Setelahnya aku dan dia sama-sama berdiri, dia menyodorkan tangannya pada ku, di pikiran ku dia mau berjabat tangan makanya ku sambut uluran tangannya sampai membelalak saat dia mengecup punggung tangan ku. "Saya menantikan pertemuan kita selanjutnya Lady, saya pikir akan menyenangkan kalau anda menerima saya sebagai rekan bisnis anda."

Aku diam untuk beberapa menit, menatap Geez yang tersorot sinar matahari, terlihat sangat bersinar dan..

"tampan." ucap ku pelan, harusnya tidak terdengar tapi melihat ekspresi Geez yang terkejut dia pasti mendengarnya, aku langsung menarik tangan ku dan mengalihkan pandangan ku ke lain tempat.

"Maafkan saya pangeran, saya tidak bermaksud untuk.."

"Tak apa Lady, rasanya berbeda saat anda yang menyebut saya tampan, padahal saya sudah sering mendengar kata itu."

TBC






I'm The Real Villainess (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang