Chapter 31 : Falling

56.3K 8.4K 120
                                    

Mohon koreksinya kalau ada typo atau tataan bahasa yang salah.

Thanks for support and love, enjoy the story.

Reminder: POV orang ketiga akan selalu menggunakan nama Anna, dan nama Irenica hanya muncul pada dialog atau POV tokoh lainnya.

.

.

Empat bulan berlalu.

Aku sedang menikmati teh sore di balkon kamar ku, sudah empat bulan berlalu dan rumor yang tersebar sudah mulai meredup. Sedangkan Willona, perempuan itu tampak tak terganggu dengan rumor yang beredar.

"Elena, bukan kah ini terlalu tenang?"

"Maksud anda apa nona?"

"Bukankah kakak ku terlalu tenang menghadapi rumor yang beberapa bulan ini beredar? Ini tak seru El, padahal aku sudah berharap melihatnya mengamuk."

Aku menyesap teh hitam yang di seduh Elena, "Anda harus lebih waspada nona, bisa saja nona Willona sedang merencanakan sesuatu pada anda."

Aku mengangguk setuju sambil menaruh kembali cangkir teh ku.

"Benar, bisa saja kakak ku sedang merencanakan hal buruk pada ku, contoh nya saja merencanakan pembunuhan ku?"

"Nona! Anda tidak boleh bicara seperti itu, bisa saja ucapan anda menjadi doa. Saya tidak mau hal itu terjadi pada nona."

Aku sedikit tertawa mendapati respon dari Elena, padahal aku hanya bercanda saja, tapi bisa saja itu adalah skenario terburuknya.

"El, panggilkan Jonathan."

"Baik nona." Ucapnya lalu pergi dari sisi ku.

Pemandangan langit sore memang hal yang indah untuk di pandang, tak ku sangka aku bisa bertahan selama ini di dunia ini.

Akan kah tiba waktunya aku kembali? Apa ada kemungkinan aku kembali? Aku rindu tempat ku.

"Nona."

Aku menoleh ke arah Jonathan yang memanggil ku, "Aku ada tugas untuk mu." Ucap ku tampa basa-basi.

"Tapi sebenarnya aku sedikit ragu, apa barang yang ku inginkan itu ada atau tidak."

"Apa itu nona?" Tanya Jonathan.

"Sebuah ramuan, ramuan yang bisa menjadi penawar segala racun. Apa kemungkinan ramuan seperti itu ada?"

"Yang saya tau, setiap penawar di sesuaikan dengan tingkatan racun. Tapi, beberapa racun ada yang sangat sulit untuk di dapatkan." Ucap Jonathan.

Aku tidak mungkin membeli semua penawar racun, kalau begitu aku hanya butuh tiga penawar saja untuk saat ini.

"Tolong carikan tiga penawar racun untuk ku, di sesuaikan dengan tingkatan racun. Mulai dari yang terendah sampai penawar racun yang mematikan."

"Baik nona, kapan anda membutuhkan itu?"

"Bukannya lebih cepat lebih baik, dan pastikan satu hal. Jangan sampai identitas mu terbongkar, kau mengerti?" Tanyaku lalu Jonathan mengangguk mengerti.

"Jonathan dan Elena bisa pergi, aku ingin sendiri."

Kedua orang itu menuruti perintah ku dan pergi meninggalkan ku di balkon sendiri, aku bangkit dari duduk ku berjalan mendekati pembatas balkon. Langit sore yang berwarna orange sangat-sangat indah, angin berhembus pelan tapi cukup membuat ku merasakan dingin tak seperti warna langit yang terlihat hangat.

Aku bergerak menaiki kaki ku di pembatas balkon, mendudukkan diriku pada pembatas balkon. Posisi ku kali ini bisa di bilang sangat berbahaya, karna kalau aku lengah dan salah bergerak aku  bisa saja jatuh dari balkon ini.

I'm The Real Villainess (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang