Chapter 36 : Confession

47.7K 7.8K 350
                                    

Mohon koreksinya kalau ada typo atau tataan bahasa yang salah.

Thanks for support and love, enjoy the story.

Reminder: POV orang ketiga akan selalu menggunakan nama Anna, dan nama Irenica hanya muncul pada dialog atau POV tokoh lainnya.

.

.

"Nona ada surat untuk anda." Ucap Elena.

Aku menutup pembukuan ku dan melihat kertas yang di lipat kecil, itu pasti surat dari Jonathan. Mungkin ia mau melaporkan investigasinya.

Seminggu berlalu setelah ibu menemuiku dan mengungkapkan siapa Willona sebenarnya, setelah itu besoknya aku langsung memberikan misi rahasia pada Jonathan, aku mau di menyelidiki kebenaran dari ucapan ibu ku.

Nona, sesuai dengan arahan anda saya mulai datang ke wilayah timur kekaisaran, awal perjalanan saya berjalan dengan baik tapi di tengah perjalanan saya merasa ada yang mengawasi saya, jadi penyelidikan yang saya lakukan akan memakan waktu yang lebih banyak, saya harus bergerak semulus mungkin agar tidak mencurigakan.

Dan maafkan saya baru dapat mengirim anda pesan, karna pegerakan saya  sedang di awasi. Saya juga sempat berpapasan dengan wanita yang mirip dengan Nyonya, hanya saja wanita itu sepertinya cacat nona. Dia terlihat berjalan dengan pincang dan ada bekas luka bakar di tangan sebelah kanannya.

Untuk saat ini hanya ini yang dapat saya laporkan, saya akan mengirimkan anda surat setelah mendapatkan informasi lagi.

Jonathan

"El, tolong nyalakan lilin."

Setelah lilin di nyalakan aku langsung membakar surat itu, ini cara terbaik untuk menghilangkan jejak.

Aku langsung menulis balasan pada Jonathan. "El, aku akan pergi untuk menemui ibu ku, kamu kirim surat ini diam-diam."

"Baik nona."

Aku keluar kamar dan langsung melangkah untuk menemui ibu ku, aku juga sempat menanyakan ke beberapa pelayan di mana keberadaan ibu ku.

"Nyonya sedang bersama nona Anneth di taman dekat kediaman beliau nona."

Setelah tau keberadaan ibu dan kakak ku aku langsung bergegas pergi ke sana.

*I'm the real Villain*

"Nyonya, nona Lucia ingin bertemu dengan anda."

Stefy saling bertukar pandang dengan putrinya, seakan-akan bertanya pada putrinya itu apa ia yang memanggil perempuan itu datang.

"Bawa ia ke sini."

"Baik nyonya."

Tak lama pelayan itu datang bersama dengan Anna. "Selamat siang ibu."

"Siang sayang, ada perlu apa Ren?" Tanya Stefy.

"Ada yang ingin Iren bicara kan dengan ibu tapi sebelum itu,.." Anna melirik Willona, ucapannya seperti memberikan kode untuk menyuruh Willona pergi.

"Willona, kau bisa pergi dulu sayang?"

"Baik bu, semoga ibu sehat selalu." Ucap Willona lalu pergi dengan menatap sinis pada Anna.

Anna tak peduli dengan itu, dia akan segera memainkan triknya untuk mengungkapkan siapa Willona sebenarnya.

"Kau bisa duduk."

"terimakasih bu."

Anna duduk dengan anggun di depan stefy, "Tuangkan teh untuk putri ku." Perintah Stefy.

I'm The Real Villainess (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang