Chapter 29 : Duke Aldrich

57.3K 9K 400
                                    

Mohon koreksinya kalau ada typo atau tataan bahasa yang salah.

Thanks for support and love, enjoy the story.

Reminder: POV orang ketiga akan selalu menggunakan nama Anna, dan nama Irenica hanya muncul pada dialog atau POV tokoh lainnya.

.

.

"Ayah memanggil ku?"

Sosok yang berada di belakang meja kerja itu menatap sosok anak laki-laki yang mirip dengannya. "Duduklah dulu." Perintahnya.

Duke Aldrich melepas kaca mata yang bertengger di hidungnya, meletakannya di atas lembar-lembar kertas kerjanya. Dirinya bangkit dari kursi kebesarannya, melangkah mendekati putra keduanya.

Duke Aldrich mendudukkan dirinya di kuris yang berhadapan dengan putranya, "tuan marquess mengirimkan ku surat kemarin, di dalam suratnya tertulis kalau ia ingin membatalkan pertunangan mu dengan Lady Lucia, bisa kau jelaskan pada ayah? Bagaimana bisa tuan marquess membatalkan pertunangan yang sudah di rencanakan sejak lama?"

Mendengar ucapan ayahnya, seketika tubuhnya melemas.Bryan hanya bisa menunduk di depan ayahnya, lidahnya keluh tak sanggup mengeluarkan pembelaan apapun karna ia sadar sepenuhnya hal ini terjadi karna kesalahannya.

"Apa kau akan terus diam ?" Tanya Duke

"A..aku melakukan kesalahan dengan Iren ayah."

Duke masih diam menunggu Bryan membuka mulut kembali, "Aku sadar kalau yang ku lakukan itu salah ayah, aku bertemu dengan Willo..ah maksud ku Lady Anneth secara diam-diam saat Iren berpergian ke daerah barat. Maafkan aku Ayah."

Untuk beberapa saat ruangan itu sangat hening, lalu terdengar suara helaan nafas dari Duke, "ku pikir kau bisa membedakan mana berlian asli dan berlian palsu. Bagus kalau kau menyadari kesalahan mu tapi bukankah ini akan menjadi aib keluarga kalau sampai berita Lady Lucia mencampakkan mu tersebar luar di kalangan para bangsawan terlebih lagi alasannya karna kau bertemu secara diam-diam dengan kakaknya."

"Ma..maafkan aku Ayah!"

"Kau tau apa yang harus kau lakukan kalau saja rumor itu tersebar di kalangan bangsawan?"

Dalam posisi menunduk Bryan terus berpikir apa yang harus ia lakukan kalau rumor itu menyebar, mengakuinya? menerima begitu saja ?

Bryan menggelengkan kepalanya, ia benar-benar tidak tau harus melakukan apa kalau rumor itu tersebar.

"Akui saja pertemuan mu dengan Lady Anneth tapi sebarkan juga rumor kalau Lady Anneth berusaha menggoda dan merayu mu, buat cerita seolah-olah ia mau merebut mu dari Adiknya. Lalu Lady Lucia yang terlanjut kecewa akhirnya membatalkan pertunangan mu dan dirinya, buat semua menjadi salah Lady Anneth. Kau mengerti?"

Tanpa bicara Bryan mengangguk paham.

"Kau bisa pergi."

"Ba..baik ayah."

Bryan bangkit dari duduknya dan melangkah untuk keluar ruangan. "Bryan." Panggil Duke.

Tangan Bryan menggantung di ganggang pintu, pergerakannya terhenti saat ayahnya memanggil namanya, "iya ayah?"

"Kau tetap akan menerima hukuman mu, dan jika kau melakukan kesalahan dan kembali mencoreng nama baik keluarga, hukuman yang kau terima akan lebih berat dari ini." Ucap Duke.

"Iya ayah aku mengerti."

Duke bangkit dan melangkah untuk kembali ke kursi kerjanya, dan Bryan melangkah keluar ruangan.

Dalam duduknya Duke sedikit berpikir, kenapa keluarga itu masih menyimpan sampah di rumah mereka?

*I'm the real Villain*

"Selamat datang tuan di kediaman saya."

"Terima kasih sambutannya Lady, senang bisa bertemu dengan anda lagi." Ucap Marquess Mourvel.

"Saya juga senang bisa bertemu dengan anda semua." Balas Anna.

"Pelayan akan menuntun anda ke kamar tuan masing-masing, kita akan bertemu setelah makan malam dan tolong datanglah untuk makan malam bersama keluarga saya." Lanjut Anna.

"Suatu kehormatan bisa menerima undangan makan malam ini, saya pastikan untuk datang nanti." Ucap Marquess Dien.

"Saya juga Lady." Sahut Viscout Zavier.

"Tentunya saya juga akan memenuhi undangan ini." Ucap Marquess Mourvel.

"Senang mendengarnya, kalau begitu selamat beristirahat tuan-tuan."

Ketiga pria dewasa itu melewatinya untuk menuju kamar mereka masing-masing. "El, kau sudah melakukan apa yang aku suruh?" Tanya Anna pada Elena yang ada di sebelahnya.

"Tentu nona."

"Kerja bagus." Puji Anna.

Kalau perkiraanya tidak salah, gosip ini sudah mulai menyebar di kalangan pelayan hanya tinggal menunggu mereka untuk menyebarkannya ke pelayan di rumah bangsawan yang lain.

Rumor yang di sebar oleh Anna hanya sekedar ia yang meminta ayahnya untuk membatalkan pertunangannya dengan Bryan, alasan mengapa ia melakukan itu karna Anna ingin para pelayan menebak-nebak alasan di balik pembatalan pertunangannya dan Bryan.

Karna biasanya orang sangat suka melebih-lebihkan suatu masalah, ia akan bergerak ketika apa yang di perkirakan olehnya meleset, seperti tiba-tiba ada omongan yang merugikan image-nya. Ia harus membuat keadaan menyudutkan Bryan, dan tentu saja Anna tau kalau Duke Aldrich tidak mungkin diam begitu saja ketika ada rumor yang mencoreng nama baik keluarganya.

Anna sudah bisa menebak ia akan membuat rumor tambahan yang menyudutkan Willona demi menyelamatkan nama baik kelurganya, pada akhirnya rencananya untuk mencoreng nama baik Willona terlaksankan juga.

TBC





I'm The Real Villainess (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang