10

825 86 109
                                    

Yang ngira Severus bakal kena Amortentia, tenang aja, dia ga akan sebodoh itu (ᗒᗩᗕ)

.............

Setelah perdebatan nya dengan Jenny, Yuke tak ada hasrat untuk kembali ke ruangan Snape, ia berjalan berlawanan arah dan menuju keluar kastil Hogwarts yang dingin, padahal ia tengah memakai baju berlengan pendek.

Sambil memeluk bukunya, gadis itu berjalan di keheningan malam sambil menatap bintang-bintang, melewati rerumputan hijau yang terbang di sapu angin.

Tak ada yang bisa ia lakukan untuk menentang hidup, jika Tuhan memberinya cobaan yang membuat nya harus kembali berjuang mendapatkan kebahagiaan, itu tak masalah, selagi ia percaya pada dirinya sendiri bahwa ia akan selalu mendapat akhir yang baik.

Yuke berjalan menuju sebuah semak belukar yang tampak sangat terang oleh serangga-serangga kecil yang aneh, gadis itu tersenyum ketika mengetahui bahwa serangga itu adalah kunang-kunang yang sudah lama tak ia lihat.

Yuke menyimpan buku-bukunya di rumput, lantas menatap banyak kunang-kunang tersebut lalu menangkapnya dan melepaskannya, seperti itu seterusnya.

Sangat jarang ia menemukan sekumpulan kunang-kunang di malam hari, gadis itu mendudukan dirinya di temani oleh bulan, bintang dan kunang-kunang nya.

Ia memeluk tubuhnya sendiri yang bergetar kedinginan, tetapi rasa dingin itu digantikan oleh kehangatan ketika sebuah jubah hitam di pakaikan ke punggungnya.

Yuke berbalik untuk melihat siapa yang memberikannya jubah itu.

"Kenapa tidak kembali? Aku khawatir" ucap nya, lalu ikut mendudukan diri di sampingnya.

Yuke tersenyum menatap Snape, tetapi tatapannya kembali mengarah ke langit-langit. "Apakah kau percaya saat orang-orang berkata, bahwa Tuhan tak akan memberikanmu cobaan yang berat?"

Snape mendesah. "Tidak, sepanjang hidupku, aku selalu menderita dengan banyak cobaan, sampai saat ini, hal itu masih menghampiriku"

"Bagaimana kau menghadapi Semuanya?" Tanya gadis itu.

"Kadang orang-orang mempunyai sesuatu untuk dicapainya sehingga tak bisa berhenti di tengah-tengah, begitupun aku yang dulu, aku punya sesuatu yang harus ku capai sebelum menyerah pada kehidupan dan menghadapinya"

"Apakah yang kau maksud, untuk menebus rasa bersalahmu pada Lily?" Yuke sedikit merendahkan suara ketika menyebut nama itu.

Snape menatap langit yang sama dengan gadisnya sebelum kembali berucap. "Kurasa begitu, lalu aku punya tujuan untuk melindungi Harry Potter sebelum Dumbledore berkata bahwa anak itu harus mati, tapi aku senang dia tidak benar-benar pergi, rasanya senang dan lega, seperti semua beban yang ku tanggung hilang begitu saja"

Yuke tersenyum dan mengangguk. "Kau bilang sampai saat ini, masih ada yang membuatmu menderita?"

"Begitulah, aku merasa bahwa aku belum mencapai gari finis yang tengah ku tempuh, masih banyak hal yang harus ku hadapi untuk mencapai apa yang ku inginkan"

"Apa yang kau inginkan?"

Snape menatapnya. "Dirimu"

"Kau sudah mendapatkan ku"

Snape menggeleng. "Tidak sepenuhnya, aku benar-benar ingin bersamamu tanpa ada orang lain yang harus menganggu hubungan kita"

Yuke teringat Jenny yang beberapa saat lalu memaksanya untuk memberikan Snape kepadanya. Gadis itu pasti sangat terobsesi pada kekasihnya.

Yuke menyandarkan kepalanya di bahu Snape, mendengar suara jangkrik malam dan hembusan angin yang dingin. "Aku tak bisa berbohong pada diriku sendiri, aku tak pernah mendapatkan masalah berat yang harus ku hadapi saat aku tinggal bersama keluargaku, tapi untuk memulai hidupku yang baru, banyak hal yang harus ku lewati dan jujur saja aku takut kalau aku akan gagal"

See you again [ Severus Snape Always 2 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang