288 52 14
                                    

Ditempat lain, dentuman musik keras masih setia mengiringi sekaligus menemani para wanita dan pria baik remaja maupun dewasa. Mereka bahkan rela mengeluarkan uang banyak hanya untuk membeli segelas vodka dan whisky. Pria dan wanita bergabung menjadi satu meliukkan tubuh mengikuti irama musik, bagai hilang akal tak perduli dengan keadaan sekeliling.

Seorang lelaki cantik menggunakan jaket hitam ber-beludru ditambah dengan syal berwarna gold melingkar dileher jenjangnya berdiri menyadar pada dinding sambil menyilangkan kedua tangan di dada. Orang itu tersenyum renyah mengamati pria yang tengah berkutat dengan alat DJnya.

Orang itu siapa lagi kalau bukan Xiao Zhan, lelaki cantik yang kini telah berubah marga menjadi Deng. Ia tengah mengamati suami nya yang terlalu asik dengan piring DJ nya, sampai dirinya sendiri yang berstatus sebagai istri sering diabaikan. Ya, seperti itulah kehidupannya sekarang, mengikuti sang suami bekerja. Terkadang Xiao Zhan merasa lelah dengan sikap Deng Lun yang tak acuh padanya, bukan berarti Deng Lun sudah tak mencintainya hanya saja pria itu lebih suka dengan pekerjaan dari pada Xiao Zhan. Namun ini adalah pilihan yang ia pilih dulu sehingga mengabaikan orang itu.

Yibo...

Lelaki cantik itu menghela nafas berat, seberat jalan hidupnya. Pikirannya kembali mengingat akan pria bermata tajam yang kini menghilang seperti ditelan bumi. Nomer ponsel tak aktif, bahkan dirinya di block oleh pria itu. Sebenci itukah Yibo padanya? Pertanyaan itu yang sering muncul di kepalanya. Lupakan.

Drrttt.. drrrtt...

Bunyi ponsel bergetar menyadarkan ia dari lamunan sejenak, Xiao Zhan mengambil ponsel di saku celana melihat layar siapa yang menelfon. Sontak mata nya melebar sempurna ketika nama 'Yibo' muncul di layar ponselnya.

Dengan cepat ia berjuang melewati ramainya para manusia untuk mencapai lantai dua sambil menggumamkan kata agar tidak dimatikan oleh Yunho . Ia harus menjauh dari keramaian untuk bisa menjawab telfon karena pasti suara itu akan tenggelam diantara dentuman musik.

Setelah berhasil mencapai lantai dua. Secepat kilat Xiao Zhan menjawab panggilan tersebut. Namun, saat ia ingin menjawab ternyata telfon tersebut sudah diputus secara sepihak oleh Yibo.

"Shit". Umpat Xiao Zhan kesal membuat orang yang ada di lantai dua beralih menatapnya.

Tangan mungilnya bergetar saat mendial nomor ponsel Yibo, ia tak percaya bahwa pria itu menghubunginya. Setelah tersambung ia meletakkan ponsel ditelinganya sambil tak sadar menggigiti kuku nya.

Sementara Yibo. Setelah menunggu terlalu lama tak ada jawaban, ia mematikan panggilan dan kembali melangkah masuk sampai ponselnya berdering menampilkan 'Xiao Zhan' di layar ponsel miliknya. Awalnya pria itu tak acuh mencoba mengabaikan panggilan tersebut sampai akhirnya suara hati mengalahkan segalanya, ia kembali keluar menjauhi galeri dan menjawab panggilan tersebut.

"Hallo?". Sapa Yibo.

"Yibo! Ada dimana kau?! Aku telah mencoba menghubungiku dan kau memblokir nomerku!". Seru Xiao Zhan diseberang dengan lantang membuat Yibo reflek menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Ya.. aku memang sengaja melakukannya, ada masalah?" Sahut Yibo santai.

"....."

"Apa kau menikah dengan nya?". Tanya Yibo ragu-ragu.

"Ya. Aku sudah menikah dengannya"

"Apa kau bahagia?".

"......"

Kali ini Xiao Zhan terdiam. Ia tak bisa menjawab pertanyaan itu. Haruskah ia mengatakan 'iya', dan apa dengan menjawab seperti itu kebahagiaan akan menghampirinya?

Oh Hearts, Its DifficultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang