"Woahhh, tenangkan dirimu, kapten!" kata Seulgi ketika melihat Jennie melempar bola basket dengan keras ke arah ring, membuat bola yang tak berdosa itu terpental hingga setengah lapangan.
Jennie menggerutu, dia sudah mencoba melempar bola beberapa ke ring namun tidak ada satupun yang masuk. Mengerang dengan frustasi, dia menjatuhkan diri di lapangan basket itu seraya menatap awan yang menghiasi langit cerah hari itu. Hari ini mereka latihan di lapangan outdoor untuk menikmati udara sejuk musim gugur, namun suasana hatinya tidak secerah cuaca hari itu.
"Hari yang buruk?" Irene duduk di samping Jennie, seraya menyodorkan sebotol air.
Jennie menghela napas dan mengangguk, ingatannya memutar kembali apa yang disaksikannya barusan.
Jennie berjalan dengan santai menelusuri koridor, sudah beberapa hari sejak dia sembuh dan hubungannya dengan Jisoo semakin akrab. Dia suka menunggui gadis itu seusai kelas, makan bersama dengannya di cafeteria, menghabiskan waktu belajar bersama di café, bahkan terkadang dia bisa mengajak Jisoo menonton dirinya bertanding atau sekedar latihan.
Semakin mengenalnya, Jennie merasa ingin semakin dekat dengan gadis itu, bahkan Prof Lee memuji nilai-nilainya yang semakin meningkat. Jisoo membuat belajar psikologi menjadi hal yang mudah, dia bisa menjelaskan pelajaran itu lebih baik dari siapapun. Jennie hendak menuju ke lapangan ketika sosok gadis berambut hitam menarik perhatiannya, senyuman langsung mekar di wajahnya ketika menghampiri gadis itu.
"Hai, Jisoo" sapa Jennie ketika melihat gadis itu sedang menyimpan buku di loker.
"Oh, hai, Jennie" balas Jisoo, tersenyum "Kau akan latihan?" dia melihat Jennie membawa tas olahraga.
"Ya" Jennie mengangguk "Kau mau menontonku latihan? Aku bisa mengantarmu pulang" Jennie bertanya dengan berharap "atau kau menunggu di perpustakaan? Aku akan memberitahumu jika aku sudah selesai latihan"
"Oh..." Jisoo nampak terdiam sejenak "Sorry, Jennie, aku ada... urusan"
Jennie mengerutkan keningnya, Jisoo nampak menghindari pandangannya dan dia penasaran urusan apa yang dimiliki gadis itu. Jawabannya segera terjawab karena menit berikutnya Hong Soojoo menghampiri mereka dengan wajah cerahnya dan langsung merangkul Jisoo.
"Jisoo, ayo kita pergi" kata Soojoo, lalu menoleh pada Jennie "Oh, Jenna, aku tidak melihatmu disana"
"Namanya Jennie" Jisoo memperbaiki dengan sabar "Ku pikir kau menunggu di parkiran?"
"Aku melihatmu masih disini, kupikir lebih baik kita bersama ke mobilmu" tukas Soojoo, santai "Aku tidak sabar, aku sudah menonton traillernya dan aku percaya kau juga akan menyukainya" dia menambahkan seolah Jennie tidak ada di sana.
"Baiklah" Jisoo mengangguk, menutup lokernya lalu menoleh pada Jennie "Aku harus pergi, Jennie, semangat dengan latihanmu" dia tersenyum kecil.
"Tentu, bersenang-senanglah" Jennie mengangguk dengan setengah hati dan tidak bisa menahan wajah cemberutnya ketika Jisoo dan Soojoo pergi meninggalkannya "Bagaimana dia memintaku untuk semangat latihan dan pergi dengan gadis lain?"
"Ouch" Seulgi meletakkan tangan di dadanya dan pura-pura terjatuh di samping Jennie "Aku merasakan kesakitan hatimu, Kapten – Hei!" dia cepat-cepat menangkap bola basket yang dilempar Jennie sebelum mengenai wajahnya "Jangan lukai wajahku! Ini asset berharga!"
Jennie memutar bola mata, hanya Seulgi dan Irene yang menemaninya latihan hari ini karena Joy dan Yeri sedang sibuk dengan tugas kuliah mereka. Sikap Jennie yang berubah sejak mengenal Jisoo tentu saja terlihat jelas oleh para anggota timnya dan mereka mendukung keduanya. Bahkan mereka harus berterima kasih pada Jisoo karena membuat Jennie lebih ceria, kapten mereka tidak semenyeramkan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tutor My Love
RomanceKetika Kim Jisoo diminta untuk mengajari sang Kapten Basket YG University, Jennie Kim. Apakah semua bisa berjalan lancar? Bisakah mereka mengatasi perasaan yang mulai tumbuh diantara mereka? GirlxGirl