"Jadi, kita akan berbelanja?" kata Lisa dengan semangat sementara Rose menyetir disampingnya.
"Ya, kita akan membeli balon dan beberapa hiasan untuk membuat banner" sahut Jennie yang duduk di belakang mereka seraya mengecek catatan di ponselnya.
"Ini ide bagus, Unnie, aku yakin Jisoo Unnie akan menyukainya" kata Rose, sama semangatnya dengan Lisa.
"Kau yakin Jisoo akan menyukainya? Aku takut dia tidak suka kejutan" gumam Jennie, agak sedikit cemas dengan idenya.
"Dia mungkin tidak akan senang jika banyak orang, tapi jika hanya kita bertiga maka aku yakin dia akan menyukainya" kata Rose, percaya diri
"Aku merasa dia cepat sekali harus pergi" gerutu Lisa "Dia Unnie yang keren, setidaknya dia tidak pemarahan seperti seseorang" dia melirik Jennie yang langsung menendang belakang kursinya "Yah, Unnie!"
"Itu yang kau dapatkan jika membicarakanku" tukas Jennie, mengangkat bahu.
"Kau yang selalu memancing Jennie Unnie, Lisa" kekeh Rose
"Dia selalu baik padamu, tapi tidak padaku" Lisa melipat tangan di dadanya.
" Mungkin jika kau belajar semanis Chaeyoung maka aku akan mempertimbangkan untuk bersikap baik padamu" balas Jennie, dan Lisa menjulurkan lidahnya "Lihatlah, kau bahkan mengejekku"
"Jangan sebut Chaeyoung-ku manis, hanya aku yang boleh menyebutnya begitu" protes Lisa, sukses membuat pipi Rose bersemu "Oh, kau semakin manis ketika memerah seperti itu, Chaeng" dia mencubit pipi Rose yang langsung disambut gerutuhan Rose.
"Lisa-yah, aku menyetir" gumam Rose "Jangan menganggu konsentrasiku"
"Aku belum mau mati, Lisa, berhenti menganggu Chaeyoung" tegur Jennie, mencubit Lisa.
"Aku adalah korban kekerasan di mobil itu" Lisa memutar bola mata dan menghela napas dengan dramatis "Kuharap aku segera terbebas dari tempat ini"
"Kita sudah sampai" kata Rose, memasuki parkiran supermarket "Ingat, jangan keluyuran karena kita harus fokus – YAH LALISA!" dia berteriak ketika Lisa sudah turun dari mobil dan berjalan girang menuju pintu masuk supermarket.
"I AM FREE!!" seru Lisa, berlari dengan semangat memasuki supermarket itu.
"Aku tidak tahu apakah mengajak bocah itu adalah putusan tepat" Jennie menghela napas, memijat pelipisnya.
"Aku akan berusaha mengontrolnya, Unnie" kata Rose, mereka berdua turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam supermarket.
Mereka memasuki supermarket dan melihat Lisa sudah dengan semangat mendorong troli.
"Apa dia tidak pernah ke supermarket? Kenapa dia terlihat sebahagia itu?" kekeh Jennie, melihat Lisa menginjak troli dan tertawa senang ketika troli itu meluncur.
"Kau tahu bagaimana dia stress dengan kegiatan cheerleader dan minggu penuh ujian, kurasa dia sedang mengeluarkan stressnya dengan bersenang-senang" Rose menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Pastikan dia tidak terluka, Chaeng, aku akan membeli bahan makanan sementara kalian membeli hiasan untuk kejutan kita" kata Jennie seraya menarik sebuah troli
"Baik, Unnie" Rose mengangguk dan bergegas mengejar Lisa "Lisa-yaa!"
"Ini akan menjadi sesi belanja yang panjang" Jennie menghela napas ketika melihat kedua maknae itu "tapi akan menyenangkan" dia tertawa sambil mendorong trolinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tutor My Love
RomanceKetika Kim Jisoo diminta untuk mengajari sang Kapten Basket YG University, Jennie Kim. Apakah semua bisa berjalan lancar? Bisakah mereka mengatasi perasaan yang mulai tumbuh diantara mereka? GirlxGirl