Beberapa minggu kemudian...
"Jichu~" Jennie berlari ke arah Jisoo dengan semangat dan langsung disambut pelukan dari gadis itu " Kau datang tepat waktu"
"Tentu saja, ini pertandingan final dan aku tidak akan melewatkannya" balas Jisoo, tersenyum lebar.
Jisoo mengenakan Jersey milik Jennie, itu seperti sudah menjadi kewajibannya setiap dia datang mendukung gadis itu. Jennie tersenyum senang ketika melihat gadis itu datang dan memutuskan untuk menyapa sebelum mulai bertanding.
Mereka berdua memang memutuskan untuk memendam perasaan mereka, tidak ingin memberi label apapun dulu atas hubungan mereka. Namun itu tidak membuat mereka tidak saling mendukung satu sama lain. Jennie tetap menemani Jisoo belajar jika dia tidak ada latihan dan Jisoo tetap datang di pertandingan Jennie, keduanya menunjukkan perasaan mereka dengan cara seperti itu.
"Sebaiknya kau segera kembali, aku tak mau Pelatih Kang mengomelimu" kata Jisoo, melirik jika Pelatih dan anggota tim Jennie mencari kapten mereka.
"Baiklah" Jennie tersenyum lalu dengan cepat mengecup pipi Jisoo sebelum gadis itu sempat bereaksi "Aku mengklaim ciuman keberuntunganku" dia berkedip sebelum berlari kembali menemui timnya.
"Aku akan muntah jika melihat dia melakukan itu lagi" gerutu Lisa, memutar bola matanya "Bisakah kalian berhenti bersikap sangat manis? Kalian lebih mencuri perhatian daripada pertandingan" dia menyenggol Jisoo dengan menggoda ketika melihat pipi gadis itu memerah.
"Jangan mengganggu Unnie, Lisa" Rose tertawa sambil membawa minuman untuk Jisoo "Unnie, ini milikmu, ayo kita segera duduk"
"Kau tidak mau memberikanku ciuman keberuntungan juga?" protes Lisa, mengerucutkan bibirnya.
"Dan tadi kau protes karena kami bersikap manis?" Jisoo berdecak tak sabar
"Good luck, babe" Rose tertawa dan mengecup singkat bibir Lisa "Cepat pergi bersama tim cheerleader, mereka menunggumu"
"Baiklah, pastikan kalian melihat penampilanku" Lisa berkedip dan segera bersiap dengan tim cheerleadernya.
Jisoo dan Rose duduk di deretan pertama bangku penonton, siap mendukung gadis kesayangan mereka masing-masing. Keduanya dengan semangat bersorak bersama para pendukung YG University ketika peluit tanda pertandingaan dimulai berbunyi.
"Woah... Jennie Unnie Daebak!" puji Rose ketika Jennie dengan mudahnya melewati para pemain lawan "Shoot!" dia bertepuk tangan ketika Jennie mencetak skor
"Jennie! Semangaattt!!" Jisoo ikut menyoraki gadis itu.
Jisoo dan Rose terus berdiri dan sesekali melompat dengan semangat mendukung Tim Basket YG University. Lawan mereka kali ini cukup hebat, Jennie dan teman-temannya nampak berusaha mengimbangi permainan mereka namun beberapa kali mereka gagal.
"Aahhh... sayang sekali" keluh Rose ketika bola tembakan Seulgi digagalkan oleh pemain lawan
"Kita tertinggal 10 poin" Jisoo melirik papan nilai dan memandang Jennie yang nampak kewalahan dengan cemas " Ayo, Jennie!!"
Yeri berhasil mengoper bola pada Joy, namun sebelum gadis itu sempat menembak, pemain lawan langsung menyenggolnya, membuat Joy terjatuh.
"Hei!" protes Jennie, mengangkat tangannya pada wasit "Dia mendorongnya!"
"Aku hanya merebut bola" balas pemain itu, mengangkat bahu
"Kau membuatnya terjatuh" Irene membantu Joy berdiri
"Suruh dia belajar berdiri lebih baik kalau gitu" tawa pemain lain
"Kembali ke posisi kalian, bola untuk tim YG" wasit itu segera melerai mereka sebelum keadaan memanas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tutor My Love
RomanceKetika Kim Jisoo diminta untuk mengajari sang Kapten Basket YG University, Jennie Kim. Apakah semua bisa berjalan lancar? Bisakah mereka mengatasi perasaan yang mulai tumbuh diantara mereka? GirlxGirl