" dan dia meninggalkanmu begitu saja?" Rose memandang Jisoo yang menceritakan apa yang terjadi di kelas Prof Lee kemarin " Perpustakaan, Jam 4 sore? Hanya itu?" dia memandang Jisoo yang sedang bermain dengan ponselnya dengan tidak percaya.
" Ya" Jisoo mengangguk " Mungkin dia pemalu" dia mengangkat bahu.
Rose tertawa hambar dan menggelengkan kepalanya.
" Jennie Kim jelas tidak memancarkan hawa sebagai orang yang pemalu, Unnie" kata Rose
" Owh, kau mengenalnya?" Jisoo mengangkat alis
" Aku mendengar tentangnya, kadang kau harus lebih sering mendengar apa yang terjadi di kampus ketimbang apa pelajaran yang dijelaskan oleh para professor, Unnie" gerutu Rose, membuka bungkusan roti di meja " Ku dengar dia salah satu atlet basket terbaik di kampus"
" Atlet basket? Dia bahkan tidak jauh lebih tinggi dari aku" Jisoo mendengus.
" Percayalah, dia pemain terbaik dan terkenal, Unnie" jelas Rose " Ingat bagaimana kau selalu mengeluh karena lapangan sering ramai dengan orang-orang yang berteriak?" Jisoo mengangguk " Well, sebagian besar dari mereka berteriak untuk Jennie Kim"
" Bagaimana kau bisa tahu hal ini?"
" Unnie, kau tahu aku juga kadang membantu sebagai cheerleader" Rose memutar bola mata
" Kadang aku lupa kau adalah penari jika melihat betapa banyaknya yang kau makan" kekeh Jisoo, disambut muka cemberut Rose
" Aku butuh pelampiasan dari semua latihan itu, Unnie" kata Rose, mengunyah roti di mulutnya.
" Aku tahu, lagipula semua kalori itu terbakar dengan latihan kalian" balas Jisoo, ringan.
" Jadi kau akan menemuinya hari ini?" tanya Rose, mendorong piring makan siangnya yang sudah habis lalu mengambil gelas berisi jusnya.
" Ya, aku masih ada kelas setelah ini, aku akan ke perpustakaan seusai kelas" kata Jisoo " Kau ada latihan hari ini?"
" Pertandingan basket akan berlangsung minggu depan, aku akan membantu di tim cheerleader" kata Rose, namun Jisoo melihat pipi gadis itu sedikit bersemu seolah sedang memikirkan sesuatu
" Ku kira kau lebih suka menyanyi daripada menari?" Jisoo mengangkat alis " Kenapa belakangan ini kau rajin ke studio tari dan bahkan ikut cheerleader?"
" Well, bukan hanya Jennie Kim yang butuh nilai tambahan" tukas Rose " Aku juga perlu tambahan kelas tari dan mengambil kesempatan yang ada jika ingin nilai akhirku bagus, Unnie" dia membela diri.
Jisoo memandang Rose yang menghindari pandangannya dengan curiga, jelas sekali ada sesuatu yang lebih dari sekedar mendapat nilai tambahan. Jisoo tahu Rose sangat berbakal dalam menyanyi, bahkan para professor juga mengetahui hal itu. Dia hanya mengambil kelas tari karena itu adalah salah satu kewajiban dalam jurusan seni, namun selama ini Rose belum pernah menunjukkan antusiasnya untuk mengikuti kelas-kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tutor My Love
RomanceKetika Kim Jisoo diminta untuk mengajari sang Kapten Basket YG University, Jennie Kim. Apakah semua bisa berjalan lancar? Bisakah mereka mengatasi perasaan yang mulai tumbuh diantara mereka? GirlxGirl