“sekar”
Eh eliza,kenapa ?
“sekar aku pingin bicara sama kamu”
“oh iya bicara aja formal banget kayak lagi ngomong sama guru BK”
“ke kantin aja yuk”
Akhirnya mereka segera menuju kantin dan eliza memulai obrolannya.
“sekar,kamu mulai pakai jilbab itu sejak kapan sih ?”
“ohh aku ? aku dah dari SD”
“nyaman banget ?”
“begini,masalah hijab itu adalah kewajiban setiap muslimah mau kita nyaman atau tidak,entah itu membuat gerah atau tidak yang namanya kewajiban harus tetap djalankan,sama halnya dengan kehidupan kita di dunia misal nih ya kamu kan siswa terus kamu menjalankan kewajibanmu sebagai siswa maka kamu akan mendapat hakmu sebagai siswa,sama dengan perintah Allah,ketika kamu menjalankan kewajiban yang sudah ditentukan oleh Allah,kamu akan mendapat hakmu yaitu surga,jadi ya kalau mau berhijab enggak perlu nunggu hati kita siap,karena sampai kapanpun sejatinya hati kita tidak akan pernah siap,tapi itu salah satu kewajiban. Mau tidak mau harus tetap dijalankan,kalau niat kita karena Allah insyaAllah Allah akan mudahkan”
Eliza terdiam dan memikirkan kalimat sekar,seketika dia mulai mengeluarkan air mata.
“eh eliza kenapa?”
“sekar,sudah jauh sekali aku dengan sang pencipta,apa aku masih layak untuk bertaubat ?”
“eliza aku pernah dengar ada kalimat seperti ini “selama nafasmu masih berhembus dan matamu masih terbuka Allah selalu menunggu taubatmu” jadi kenapa tidak ? jika niatmu tulus karena Allah pasti dimudahkan eliza”
Setelah lama mereka berbicara tak terasa bel masuk berbunyi. Eliza dan sekar segera kembali ke kelas namun tiba tiba eliza dan sekar dikejutkan dengan keberadaan ilham yang berdiri di balik tembok dekat eliza dan sekar berbincang.
“ilham kenapa ? tanya sekar
“ohh hmm maaf” ilham menjawab sambil gelagapan. Lalu dilanjut dengan perkataan ilham
“aku permisi dulu,assalamualaikum”. Eliza dan sekar melihatnya sambil bingung
“apa di nguping tadi ?” tanya eliza pada sekar
“hmm engga deh kayaknya ilham bukan tipikal yang begitu”
Mereka segera masuk kelas. Saat masuk kelas eliza melihat ilham yang tampak melamun. Eliza yang mengetahuinya langsung membuyarkan lamunannya.
“halo” sambil mengetik ngetik kan jarinya.
“oh iyaa kenapa?”
“kamu ngelamun ya,itu kosong banget pandangannya hati hati”
“hmmm,enggak kok makasih ya”
Lalu eliza memalingkan pandangannya dan membelakangi ilham,tak lama eliza membalikkan badan dan menghadap ilham mencoba memulai untuk berbicara pada ilham tapi bibirnya bergetar. Namun eliza kalah dengan rasa ingin mendengar suara ilham yang serak serak. Serasa tak cukup setiap hari mendengar suara ilham mengumandangkan adzan saat di masjid sekolah. Eliza mencoba untuk mengajaknya bicara.
“maaf permisi. Kamu ilham anak blok AB ?”
“iya,kenapa ya?”
“kalau gitu kita tetangga”
“oh ya ?”
“heem,kadang kalau pagi hari aku lihat kamu lewat depan rumahku”
“astaga,jadi kalian tetnggan udah selama ini tapi kamu baru sadar ?” tanya sekar sambil memandang ilham.
“iya sekar aku enggak tahu kalau eliza ternyata tetanggaku,kalau kelihatan aku lewat sapa aja gak apa apa”
“ya paling di cuekin”. Kata eliza. Saat ilham ingin membalas omongan eliza tiba tiba ada guru yang masuk.
....................
Saat itu ilham masih terbayang dengan perkataan eliza saat di kantin dengan sekar. Ilham yang tak sengaja menguping pembicaraan antara sekar dan eliza merasa hatinya tersentuh oleh ketulusan hati eliza untuk mulai membenahi diri dan sabarnya sikap sekar untuk mengajari eliza tentang ilmu agama.
Saat di kamar,ilham menulis seuatu di buku diarynya.
“semoga niat baikmu selalu dalam lindunganNYA. Sejatinya Allah tidak pernah meninggalkan hambanya. ketika kamu ingin berjalan menuju Allah maka Allah akan menemuimu dengan berlari.”
Saat ilham ingin melanjutkan tulisannya tiba tiba ibunya memanggil.
“ilham,nak bisa turun ke ruang makan sekarang ibu dan ayah ingin bicara”
“ya bu”
Tak lama ilham pun turun menemui ibu dan ayahnya yang sudah siap di meja makan.
“ada apa bu?”
“ilham,ayah Cuma ingin tahu apa rencanamu setelah lulus sekolah ini?.” Tanya ayah ilham
“ilham,pingin sekolah pelayaran ayah di cirebon”
“apa enggak ada tujuan lain,misalnya untuk mondok?”
“ayah,menurut ilham untuk urusan ilmu agama kita bisa mendapatannya bukan hanya di pondok pesantren aja,insyaAllah ilham enggak akan lupa tentang kewajiban ilham sebagai seorang muslim. Ilham dari dulu pingin sekolah pelayaran ayah. Tapi kalau ayah dan ibu tidak meridhoi insyaAllah ilham siap dengan keputusan atau pilihan ibu dan ayah”
“nak dengar,ibu dan ayah tidak akan menghalangi apapun yang jadi kemauanmu selama kamu tidak keluar jalur dan menyimpang dari ilmu agama ibu dan ayah tidak akan menghalangi itu. Baik ibu maupun ayah hanya mendukung,ibu Cuma ingin tahu apa tujuanmu selanjutnya,apa yang kamu kejar setelah lulus” kata ibu ilham.
“alhamdulillah,kalau memang ibu dan ayah meridhoi insyaAllah ilham tidak akan mengecewakan ibu dan ayah. Mohon doa restu bu,yah” sambil mencium tangan ibu dan ayahnya.
“ilham,ayah bangga punya anak seperti kamu,anak yang tidak pernah membantah apa kata orang tua,anak yang memegang teguh prinsip dan nilai agama,anak yang mandiri,anak yang pengertian dengan orang tua” kata ayah ilham
“ayah tidak perlu melebih lebihkan sudah kewajiban sebagai anak untuk bersikap baik pada orang tua,terimakasih ayah” kata ilham sambil memeluk ayahnya.
Setelah obrolannya dengan ayah dan ibu,ilham segera masuk kamar. Sementara eliza,bagaimana denga eliza ?.
“bundaa” panggil eliza
“iya sayang kenapa?”
“bunda,eliza pingin di tuntun untuk sholat”. Seketika bunda eliza kaget mendengar perkataan anaknnya yang selama ini sudah sangat jauh dari tuhannya. Sejak ayah eliza meninggalkannya dia merasa terpukul dan sifatnya berubah drastis. Merasa jauh dari Allah,tidak pernah menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah.
“nak,bunda tidak pernah meninggalkanmu,bunda selalu menuntunmu dalam hal apapun. Jangan diminta nak,bunda akan terus menuntunmu untuk menjadi pribadi yang lebih baik” kata bunda eliza sambil memeluk eliza dan menangis.
...................
Hari hari dilalui eliza dengan seperti itu. Ia mulai menata hidupnya dengan baik. Tak hanya dirumah namun juga di sekolah,ia tak lupa akan kewajibannya. Suatu hari eliza mendatangi masjid sekolahnya dan bertemu dengan sekar.
“eliza?”
“sekar,kenapa ?”
“kamu cari aku ?”
“enggak,aku mau sholat”
“sholat ?”
“masyaAllah eliza,ayo kita sholat bareng”dengan wajah yang penuh gairah sekar mengajak sahabatnya itu untuk sholat. Sekar sangat senang sebab sahabatnya penuh dengan perubahan dalam dirinya. Dalam benak sekar “eliza,aku tidak pernah tahu kamu berubah untuk siapa atau karena apa,yang ada dalam pikirku kamu mulai belajar menjadi baik,aku akan selalu menemanimu”. ternyata ada ilham yang menyaksikan kejadian tersebut. Betapa terkejutnya dia melihat,wanita yang tidak pernah datang ke masjid sekarang berdiri di shaf paling belakang,memakai mukenah putih,wajahnya berseri,melihatnya diantara lantunan lafadz adzan membuat ilham tak berhenti mengedipkan mata. Tak lama kemudian seseorang menyenggol pundak ilham secara tidak sengaja. Lamunan ilham terbuyarkan.
“maaf bang saya enggak sengaja”
“iya iya enggak papa” sambil memegang pundak anak yang menyenggolnya. Tak lama ilham mulai mempersiapkan diri untuk shalat.
.....................
Setelah pulang sekolah seperti biasa ilham langsung masuk ke kamarnya. Ia menuliskan sesuatu di buku diarynya.
“melihatmu pertama kali di tempat yang suci,melihatmu diantara lantunan adzan,melihat wajahmu yang berseri,melihat matamu yang penuh dengan kebahagiaan. Semoga Allah selalu melindungi jalanmu,doa ilham pun untukmu”
Telah banyak yang ditulis eliza dan ilham di buku diarynya. Segala rasa keluh kesah masalah hati dan perasaan di luapkan lewat doa dan coretan di buku diarynya. Siapa sangka mereka ber empat yaitu eliza,ilham,sekar dan nando akan mengalami kejadian yang tak di sangka sangka. Allah punya renacana lain terhadap perasaan yang mereka miliki masing masing.
Antara ilham yang selalu mencurahkan perasaannya pada eliza lewat doa dan diary,sebaliknya perasaan eliza terhadap ilham,dan perasaan nando terhadap eliza yang sudah ia simpan rapat rapat sejak dahulu tidak berani nando ungkapkan karena takut eliza menjauh,dan juga perasaan sekar kepada nando yang tak kunjung terbalaskan karena perasaan nando pada eliza. Entah bagaimana nanti Allah membuat perasaan mereka terbayarkan. Tanpa disadari,malam hari ini mereka duduk di teras depan rumah masing masing,menatap langit yang sama,memanjatkan doa yang berbeda. Sekar yang tampak menahan air bening yang sudah hampir tumpah dari matanya,eliza yang tampak merasakan dahsyatnya dekat dengan sang pencipta dan mulai belajar melupakan rasanya pada ilham,nando yang sepertinya lelah akan cinta dalam diamnya namun dia mencoba untuk tetap menahannya. Dan ilham yang tampak memikirkan sesuatu entah itu soal hijrah eliza atau perasaannya pada eliza yang tak kunjung pudar.
“pada intinya,cinta adalah tentang mengikhlaskan bagaimana cara kita mengikhlaskan rasa yang bersemayam dalam hati. Semua orang berhak merasakan cinta,pilihannya adalah kita dikendalikan cinta atau kita yang mengendalikan cinta. Karena terkadang kita bisa terbunuh oleh satu cinta,dan kita juga merasa dihargai oleh adanya cinta.”
KAMU SEDANG MEMBACA
PELABUHAN TERAKHIR
Romancekisah seorang 4 pelajar yang mengubah setengah sisi hidupnya. terkepung antara masa depan dan perasaan,bagaimana akhirnya ? siapa yang akan menjadi pelabuhan terakhir dalam hidupnya ?