BAGIAN 11

4 2 0
                                    

Sudah 3 hari ilham berada di rumah. Sementara itu eliza berniat untuk pulang karena di beri kabar oleh bundanya kalau bundanya sedang sakit. Nando mengantar eliza ke stasiun.
“kalau bunda mau di bawa ke rumah sakit bisa ke sini aja ya biar kamu juga gak sendirian sama bunda aja di sana”
“makasih ya ndo,nanti aku coba ngomong sama bunda,kalau gitu aku pergi dulu ya,makasih loh udah mau anter”
“sama sama,ati ati ya za,maaf gak bisa ikut kamu pulang ke surabaya dan juga salam ya buat bundamu”. Eliza hanya tersenyum dan keluar dari mobil nando,segera meninggalkan nando dan masuk ke stasiun. Sesampainya di surabaya eliza memanggil taksi untuk mengantarkan ia ke rumahnya. Saat memasuki area depan komplek rumahnya,ternyata jalan ditutup karena ada acara.
“non maaf ini jalannya ditutup lewat mana ya ?”
“oh lewat belakang sana aja pak”.mau tidak mau eliza harus melewati jalan depan rumah ilham. Saat taksi melewati jalan tersebut eliza membuka kaca mobil taksi dan melanjutkan memainkan ponselnya. Lalu eliza tak menyadari bahwa ada ilham di depan rumah. Taksi eliza yang melaju agak cepat dan eliza yang sibuk memainkan ponsel tidak menyadari bahwa ilham telah melihatnya.
“depan situ ya pak,ini pak uangnya makasih ya”. Eliza keluar dari taksi dan segera masuk rumah. Sesampainya di rumah eliza segera menemui bundanya.
“bunda,kok bisa sakit gini sih bunda salah makan atau gimana ?”
“kayaknya bunda sering telat makan deh mangkanya jadi gini”
“bunda,sibuk boleh tapi jangan sampai lupa makan,ke dokter yuk bun sekarang atau bunda mau aku bawa ke malang ? biar disana juga ada nando ?”
“gak usah nak kita terlalu banyak merepotkan nando,yaudah yuk ke dokter”. Eliza dan bundanya segera masuk mobil sementara,eliza mulai menyalakan mobilnya,namun tiba tiba ia teringat bahwa jalan depan yang biasa ia lalu ditutup. Akhirnya eliza memilih memutar mobilnya untuk lewat jalan yang tadi ia lalui,ia teringat bahwa jalan itu adalah jalan menuju rumah ilham. Sampai saat lewat eliza sengaja membuka kaca mobilnya dan ternyata eliza melihat ilham yang sedang duduk di teras rumahnya.
ilham,kamu pulang,kamu datang tapi kenapa kamu gak berusaha cari tau dimana aku ? ilham aku seneng lihat kamu baik baik aja setelah sekian lama aku gak denger kabar apapun dari kamu saat terakhir hanya waktu wisudaku aja” batin eliza. Tiba tiba bunda eliza berteriak.
“eliza awas kucing nak !”. eliza segera mengerim mobilnya secara mendadak.
“ ya Allah nak kamu kenapa sih kok sampek gak lihat,untung kucingnya gak sampai tertabrak”
“maaf bun maaf eliza itu tadi.....”
“biar bunda yang setir ya”
“eh jangan bunda,yaudah jalan lagi aja”. Eliza menjalankan mobilnya kembali untuk segera menuju rumah sakit. Saat bunda eliza berada di rumah sakit untuk periksa tiba tiba nando menelfon eliza.
“assalamualaikum za,gimana ?”
“ini aku bawa ke dokter tapi masih diperiksa,aku udah coba ajak bunda ke malang tapi bunda nolak”
“yaudah gakpapa,kabarin ya kalau ada apa apa”
“iyaa nando makasih ya”
“sama sama,assalamualaikum”
“waalaikumussalam”. Selesai telfon,dokter pun keluar
“bagaimana dok ?”
“ini perlu istirahat total bu,selain terlalu capek ibundanya juga sering telat makan jadi ada masalah dengan lambungnya juga”
“jadi harus rawat inap dok ?”
“iya bu”. Eliza hanya menganggukan kepala dan segera menghampiri bundanya. Terlihat bunda eliza yang sedang tidur setelah di beri infus. Eliza segera mengabari nando jika bundanya masuk rumah sakit dan nando mengabari mamanya jika bunda eliza masuk rumah sakit. Tiba tiba mama nando datang menemui bunda eliza untuk menjenguk.
“sakit apa ini kamu yul yul ?”
“istia,kamu gak perlu repot repot gini jenguk aku biasalah lambung aku bermasalah”
“ini ni bunda kamu ya za kalau lagi sibuk kerja uhhh soal makanan bisa jadi nomer sekian”. Eliza hanya tersenyum.
“cepet sembuh kamu yulia supaya bisa lihat anak anak kita nikah nanti hehe”
“ah kamu,yang dibahas itu loh. Aku belum cerita sama sekali sama eliza loh”
“loh jadi eliza belum tau ?”
“soal perjodohan itu ya ?” sahut eliza.
“loh kok sudah tau sih ?” tanya bunda eliza
“nando udah cerita bunda,tante”. Bunda eliza dan mama nando saling menatap. Tak lama telfon eliza berdering.
“halo assalamualaikum za,bunda gimana ?”
“waalaikumussalam,astaga nando baru tadi telfon udah telfon lagi,bunda udah bangun sekarang lagi istirahat ini ada mama mu disini”
“oh iya tadi aku telfon mama kalau bundamu masuk rumah sakit”. Tiba tiba obrolan mereka selesai. Tak lama mama nando pamit pulang
“yaudah ya yul aku harus pulang dulu ,oh iya kalau memang eliza sudah tau tentang perjodohan ini boleh lah kapan kapan aku dan nando main ke rumah untuk bahas ini lebih lanjut lagi”
“iya iya is,makasih ya,ati ati kalau pulang”. Eliza mengantar mama nando keluar.
.................
Sudah hampir satu minggu bunda eliza dirawat. Tak terasa kondisinya sudah semakin membaik dan mereka pun bersiap untuk pulang. Sesampainya di rumah,dari jauh tampak ada seorang laki laki yang sedang berdiri di depan pagar rumah eliza.
“siapa itu za ?”
“gak tau bun”. Saat mobil eliza sudah mulai mendekat,ternyata di depan rumahnya ada ilham.
“ha ? ilham ?”
“ilham siapa ?”
“ilham anak blok sebelah itu loh bun”
“ohh dia”. Saat mobil eliza berhenti di depan pagar eliza segera turun dari mobil dan segera membuka kan pintu untuk bundanya. Eliza membantu bundanya untuk jalan.
“bunda bisa jalan sendiri nak itu temen kamu suruh masuk dulu,bunda mau ke kamar” bunda eliza meninggalkan eliza berdua dengan ilham.
“eliza maaf aku pikir ini tadi gak ada orang jadi aku jalan jalan terus mampir lihat sebentar
“iya iya gak masalah,kamu...kapan kamu pulang ?”
“sudah dari beberapa hari lalu,ini aku mau balik,itu bundamu habis kenapa ?”
“ohh bunda habis sakit,mau ngobrol di dalem aja ? yuk masuk”
“gak usah za,makasih Cuma mau itu....”
‘itu gimana ?”
“kamu sama nando gimana ?”
“aku sama nando hmm....bunda sama mama nando berniat untuk jodohin aku sama nando tapi masih belum apa apa sih jadi ya yang bisa dilakuin hanya istikhara aja untuk saat ini”. Ilham terdiam dan terkejut dengan pernyataan eliza. Tak lama ilham berpamitan untuk pulang.
“alhamdulillah kalau gitu semoga ada jalan terbaik untuk kalian berdua. Kalau gitu aku mau pamit pulang dulu,assalamualaikum”
“tunggu...ilham aku mau tanya sama kamu,untuk saat ini apa kamu sudah benar benar lupain soal perasaan itu ?”. ilham hanya bisa menghela nafas.
“berdoa aja yang terbaik untuk aku,kamu,nando dan gak lupa sekar semoga segera menemukan jawaban,aku pamit assalamualaikum”
“waalaikumussalam”
....................
Setelah ilham pergi eliza segera masuk kerumah
“bunda” sambil membuka pintu kamar bundanya
“loh,temennya kok gak disuruh masuk sih,udah pulang ?”
“sudah bun,dia gak mau masuk,yaudah bunda istirahat aja”. Eliza segera pergi meninggalkan bundanya. Eliza pergi ke kamarnya untuk melanjutkan pekerjaan yang bisa di kerjakan. Tak lama bunda eliza memanggil.
“ya bunda ?”
“lagi apa ? kalau gak sibuk bunda mau ngomong sama kamu sebentar”
“enggak kok bunda,ada apa bun ?”
“gini,masalah perjodohan antara kamu dan nando....” tiba tiba kalimatnya terpotong oleh eliza.
“bunda eliza sudah tau,nando cerita ke eliza”
“terus tanggapanmu gimana ?”
“kasih waktu eliza untuk istikhara dulu ya bun,eliza juga bilang gitu ke nando,semoga segera menemukan jawaban yang baik dari Allah”
“kamu lagi nunggu seseorang ya?,bunda gak maksa kamu kok”
“eliza tau bun,mangkanya eliza gak buru buru,ya kalau memang ini yang terbaik yaudah eliza terima”. Bunda eliza tersenyum dan memeluk eliza
“bunda bangga sama kamu nak”
“sudah bun,waktunya makan terus minum obat,abis itu sholat dhuhur terus istirahat lagi deh”. Eliza segera pergi untuk mengambilkan bundanya makan siang. Saat eliza kembali,eliza menyuapi bundanya. Melihat hal seperti itu,bunda eliza merasa benar benar bangga dengan anaknya yang sudah berubah banyak walaupun bertahap. Dari yang dulunya setelah ditinggal ayahnya merasa bahwa ia sendiri dan tidak bisa mandiri sekarang sudah mulai terbuka dan sudah bisa mandiri. Selain bunda eliza yang merasakan perubahan pada anaknya,mama nando juga merasakan banyak perubahan dari anaknya itu,yang awal mulanya ia lebih sering menghamburkan uang untuk nongkrong sana sini sampai lupa dengan kewajibannya sebagain seorang muslim,sekarang nando lebih memilih untuk menabung uangnya dan lebih mendekatkan diri ke Allah. Melihat perubahan pada anak anaknya sang bunda dan mama merasa bangga sehingga mereka berniat untuk menjodohkan anaknya. “tapi akankah ini berhasil ? jika aku menerima perjodohan ini bagaimana dengan ilham dan sekar ? apa ini yang terbaik ? apa ini bisa mengubah segalanya ?” hanya itu yang ada di benak eliza. Bagaimana tidak,sedangkan sekar adalah sahabatnya juga. Ia perlu berpikir keras untuk itu.

PELABUHAN TERAKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang