BAGIAN 15

6 2 0
                                    

“ibu jam berapa mereka ke sini ?” sekar bertanya pada ibunya sambil menuruni tangga,ia tak sadar bahwa ada eliza dan nando yang datang ke rumahnya. Saat itu juga sekar melihat mereka berdua. Dengan hati yang bergetar.badan yang lemas dan tak lupa senyum palsunya,sekar berusaha menemui mereka berdua.
“eh kalian ? ada apa ?”. sekar menhampiri mereka dan tak sengaja ia melihat ada undangan di tangan eliza. Eliza menatap sekar dengan bibir bergetar. Tak sanggup rasanya ia melihat mata sekar. Nando yang menyadari hal itu berusaha membuat eliza tenang.
“za...” ucap nando
“eh iya,hmmm..ini...sekar...gimana kabarnya ?”
“alhamdulillah baik,denger denger kalian mau nikah,kapan ? kalau ada butuh sesuatu bisa hubungi aku,biar aku bantu”
“iya...ini”sambil menyodorkan sebuah undangan,tangan eliza bergetar. Sekar berusaha sekuat tenaga untuk menerimannya. Ia berusaha tampak tegar dan meneriman undangannya. Tak lama ibu sekar ikut berbicara.
“wah nikah toh,cepet banget,gak karesa ya udah pada gede udah bisa cari uang sendiri dan sekarang udah ada yang nikah. Ini ibu juga berencana menjodohkan sekar sama anaknya temen tante”
“alhamdulillah tante,semogo berjodoh,aku dan eliza awalnya juga di jodohin kok sama mama” sahut nando. Lalu tak lama terdengar suara mobil berhenti di depan rumah sekar.
“eh itu kayaknya anaknya,yaudah kamu ngobrol aja dulu,ibu mau nemuin mereka”. Sekar menatap keluar jendela dengan tatapan pasrah. Lalu nando bertanya.
“siapa itu sekar ?”
“itu..itu keluarga yang mau di jodohin sama aku”
“ohh,hmm kayaknya aku sama eliza harus balik deh,ini kan obrolan keluarga kalian”. Belum sempat sekar menjawab ibunya sudah menyuruh tamu masuk.
“masuk masuk”. Sementara terlihat seorang anak laki laki yang berjalan di belakang seorang pria. Sepertinya itu anaknya yang tertutupi oleh tinggi badan ayahnya. Lalu tak lama ayahnya pergi untuk memberi salam pada ibu sekar. Saat pandangan eliza tak terhalangi oleh ayah yang sedang menutupi anaknya itu,eliza mulai melihat dengan seksama dan betapa terkejutnya eliza saat melihat itu adalah ilham. Bukan hanya eliza yang terkejut tapi nando,sekar dan ilham sendiri pun terkejut. Karena sekar tak tahu bahwa teman ibunya adalah ibu ilham,begitupun ilham ia juga tidak mengetahuinya. Terlihat raut wajah bingung di antara mereka berempat. Ilham yang menatap eliza dengan bingung dan sekar yang menatap ilham dengan bingung juga. Ada apa ini ?. lalu ayah ilham memecah suasana.
“loh kok pada melamun gitu sih ?”
“ayah,ayah mau jodohin ilham sama siapa ?”
“sama itu,siapa namanya anakmu ?” sambil menunjuk sekar dan bertanya pada ibu sekar siapa nama putrinya.
“sekar pak” ibu sekar menjawab.
“ayah ini....ini..sekar yang....”
“kalian udah saling kenal ?”
“sekar ini temen ilham SMA ayah,dia satu bangku sama ilham waktu sekolah”
“loh gitu ya ? wahh kok gak sadar ya ternyata mereka sudah di pertemukan sebelumnya” sahut ibu ilham. Lalu ilham menatap eliza yang sepertinya ia juga terkejut dan nando juga melihat eliza yang sedang menatap ilham seperti tidak percaya bahwa ini akan terjadi pada mereka. Lalu tak lama nando memutus keadaan. Ia berpamitan pulang.
“yaudah sekar,aku sama eliza sebenarnya cuman mau kasih undangan pernikahan aja sih,kalau gitu aku sama eliza pamit dulu ya,tante saya dan eliza pamit pulang dulu ya assalamualaikum”. Eliza dan nando segera meninggalkan kedua keluarga tersebut. lalu saat di mobil,eliza terlihat sedikit diam dan tak banyak bicara.
“za...” nando memanggilnya dan eliza tidak merespon,sepertinya ia sedang melamun. Lalu saat di jalanan sepi nando memberhentikan mobilnya dengan mendadak. Eliza terkejut
“ada apa ?”
“biar kamu gak melamun”
“enggak kok”
“aku panggil dari tadi kamu gak respon,ada apa ? kamu masih mikirin soal ilham ? za harusnya kalau kamu gak bersedia nerima....” . kalimat nando terpotong oleh eliza.
“aduhhh...bukan gitu nando,aku udah gak mempermasalahkan soal ilham tapi....”
“tapi apa ?”
“tapi,aku gak nyangka aja ini bakal kejadian kayak gini,aku,kamu,sekar,ilham. Bisa bisanya kita terlibat di dalam perasaan yang serumit ini. Allah selalu punya jalan lain yang gak akan bisa kita tebak. Pada akhirnya yang selalu mencintai tanpa dicintai akan merasakan bagaimana rasanya dicintai,dan yang saling mencintai pun juga suatu saat belum tentu akan bersama di dalam maghligai pernikahan”
“za,itu hukum alam,siapa yang pernah menyangka kalau kita akan berjalan sejauh ini,begitupun sekar dan ilham,kamu udah baik baik aja ? kalau udah kita jalan lagi,kita akan cek persiapan segalanya sebelum hari H”. Eliza menganggukan kepalanya.
.....................
Sesampainya eliza di rumah,ia langsung membersihkan dirinya dan merebahkan badannya ke tempat tidur,setelah ia sibuk dengan persiapan pernikahan yang tinggal menghitung jam saja.
“eliza...”
“ya bunda ?”
“oh yaudah gak apa apa,bunda cuman manggil,mau mastiin kamu udah pulang atau belum,kamu istirahat aja ya besok kamu harus lalui hari panjang” sambil tersenyum bunda eliza mengatakan. Lalu eliza memeluk bundanya dan tak terasa ia menanggis.
“sudah sudah jangan nangis,gak kerasa anak bunda besok sudah jadi pengantin,tanggung jawab bunda ke kamu mulai sekarang sudah di ambil alih oleh nando,bunda yakin dia bisa jadi suami yang baik buat kamu”
Eliza tak menjawab kata kata bundanya. Ia hanya menangis sambil memeluk bundanya seolah dalam hati ia berkata.”eliza akan habis kan masa masa yang tersisa bersama bunda sebelum rasa sayang eliza terbagi antara suami dan anak anaknya kelak”
“sudah za,kamu istirahat ya biar besok fresh dan gak capek”. Eliza segera membaringkan dirinya. Sementara bunda meninggalkan eliza dan mematikan lampu kamarnya.
.................
Hari esok telah tiba. Para saudara eliza datang ke rumah eliza. Mereka pada sibuk dengan urusan pernikahan eliza,sementara eliza sedang di rias oleh tata rias,lalu nando dan keluarganya juga sibuk mempersiapkan berbagai macam bawaan yang akan di bawa ke tempat akad. Terlihat nando yang sudah mulai memakai jas hitam dan memasang peci hitamnya. Lalu saudara lelakinya menemui nando.
“ganteng banget sih ini calon mempelai prianya hehe,udah siap ?”
“bismillah siap,yaudah yuk berangkat”. Saat di perjalanan nando menghubungi eliza bahwa ia sudah di jalan dan bapak penghulu sudah sampai di tempat. Tak lama nando pun sampai tempat tujuan namun belum terlihat mobil keluarga eliza. Nando yang datang terlebih dahulu segera menyiapkan diri di dekat pak penghulu. Tak lama ia melihat mobil keluarga eliza datang. Mereka membawa eliza ke tempat yang tak terlihat oleh nando. Saat ijab di ucapkan perasaan eliza tak karuan dan bergetar,ia masih tak percaya bahwa ia akan membangun rumah tangga bersama teman bermainnya saat ia kecil.
“sah...sah....sah...”. seperti suara sah menggema di area masjid  terbesar di surabaya. Eliza tak kuat menahan tangis dan memeluk bundanya. Seperti ia tak percaya bahwa hubungannya dengan nando sekarang bukan sebatas teman,saudara,atau kakak adik. Namun mereka sudah sah menjadi suami istri dan akan melakukan perjalanan ibadah sepanjang hidupnya sampai maut memisahkan. Bunda eliza segera membawa anaknya untuk duduk di samping suaminya. Lalu eliza dan nando sama sama memanjatkan doa bersama dan tak lama eliza mencium tangan nando dan begitupun nando mengecup dahi eliza,lalu mereka saling bertukar memasang cincin. Setelah itu mereka menerbangkan burung merpati putih bersama sama dan berfoto ria. Terlihat dari raut wajah kedua keluarga sangat bahagia. Sementara sekar masih berpikir tidak percaya bahwa ia akan di jodohkan dengan ilham oleh ibunya. Begitu pun ilham ia juga tidak percaya. Setelah melalui beberapa proses negosiasi yang panjang dengan ayah dan ibunya akhirnya sekar dan ilham memutuskan untuk beristikhara sementara waktu sampai akhirnya mereka menemukan sebuah jawaban. Pagi itu setelah acara akad nikah,eliza dan nando kembali di sibukkan untuk acara malam hari yaitu resepsi pernikahan. Eliza dan nando tetap memilih tempat yang sama untuk acara resepsinya. Setelah persiapan sudah benar benar matang eliza dan nando memilih untuk pulang dan beristirahat. Eliza memilih untuk tinggal di rumah bundanya untuk sementara waktu sampai selesai acara resepsi baru ia akan tinggal bersama nando.
.....................
Malam pun tiba,eliza dan nando kembali bersiap. Terlihat eliza dengan anggun dan natural memakai baju kebaya biru dan jilbab yang menutupi rambutnya duduk dengan nando yang juga memakai jas berwarna biru. Para tamu berdatangan namun ada tamu yang sedang di tunggu oleh eliza,yaitu ilham dan sekar. “apa ia akan datang ?,apa mereka akan memberiku ucapan selamat ? apa mungkin ?”. semua tamu undangan saling bersalaman dengannya,teman teman SMA nando dan eliza saling mengambil foto. Hari itu wajah eliza gundah karena sedang menunggu mereka berdua. Nando yang menyadari hal itu segera bertanya pada eliza.
“ada apa ?”
“nando,menurutmu mereka akan datang ?”
“kamu tenang aja aku yakin dia....”. pandangan nando tertuju pada seseorang.
“itu si ilham sama sekar” lanjut nando. Eliza segera mengarahkan pandangannya pada mereka ia merasa lega karena ternyata sahabatnya itu datang. Raut wajah eliza sudah berubah ia tak lagi gudah. Lalu tak lama sekar dan ilham pun menaiki panggung pelaminan dan bersalaman pada eliza dan nando.
“selamat ya”. Ilham menjabat tangan nando dan memeluknya lalu ilham berganti posisi untuk mengucapkan selamat pada eliza,ia menggabungkan kedua tangannya di depan dadanya untuk bersalaman pada eliza karena ia tak ingin menyentuh tangan eliza.
“selamat ya za”. Ucap ilham dan eliza membalasnya.
“makasih ya ilham”. Eliza menatap ilham sedalam dalamnya. Lalu tak lama ilham memalingkan pandangannya. Mereka berempat pun mengambil foto. Sekar berada di dekat eliza dan ilham berada di dekat nando. Tak pernah menyangkan ini akan terjadi. Siapa yang mengira bahwa Allah akan memisahkan ilham dan eliza lalu menjadikan eliza sebagai belahan jiwa nando,yang akan menyempurnakan iman nando. Lalu bagaimana dengan sekar dan ilham ? apa mereka akan berakhir di pernikahan atau hanya sebatas teman saja ?.
................
Semua sudah selesai. Setelah acara selesai eliza berpelukan dengan bundanya untuk berpamitan. Malam ini eliza tinggl di rumah nando. Saat sampai di rumah nando,mama nando segera menunjukkan kamar mereka.
“nah ini za kamarnya nando,nanti kamu tidur di sini ya”
“iya tante makasih ya”
“lohh kok tante ?”
“ahh lupa,udah ganti ya,iya ma makasih banyak”. Mama nando tersenyum dan segera meninggalkan eliza. Setelah itu eliza masuk dan melihat suasana kamar nando,lalu nando yang sudah ganti baju dan membersihkan diri segera masuk ke dalam kamarnya dan melihat eliza yang sedang menatap foto foto nando saat masih kecil dan eliza juga menemukan foto dirinya bersama nando saat masih di bangku SD. Eliza menatapnya dengan senyuman lalu nando menyapanya.
“itu masih SD kelas 3 gak sih za ?”
“iyaa,lucu kan ?”. eliza hanya tersenyum melihatnya. Lalu tak lama nando mendekat ke eliza.
“ada apa ?” tanya eliza
“za,hmm...”
“apa sih ?”. sementara nando makin mendekat,terus mendekat sampai jarak wajah nando dan eliza hampir saling menyentuh,sedangkan eliza terus mundur sampai nando berhenti.
“hapus make up mu,gak cocok banget pake make up”. Sambil tertawa nando mengatakannya.
Eliza pun segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan wajah dan badannya.

PELABUHAN TERAKHIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang