Chapter 4

1.6K 213 48
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Selamat membaca semuanya

.

.

.

Cita-cita Hinata mendapatkan pacar tampan, keren lebih dari pemuda yang di taksirnya selama belasan tahun akhirnya terkabul hari ini oleh Tuhan tapi itu tidak membuat Hinata senang atau menjadi gadis paling bahagia sedunia karena kekasihnya adalah Sasuke Uchiha.

Pemuda paling di gilai satu kampus, incaran banyak gadis. Gara-gara Sasuke lah belakangan ini Hinata harus menerima perlakukan tidak menyenangkan dari banyak mahasiswi di kampus yang merasa iri akan kedekatan mereka berdua. Lalu sekarang Sasuke malah secara terang-terangan mengatakan kalau mereka berdua menjalin hubungan special, dan mengakui secara gambling kalau dia adalah kekasih Sasuke.

Status kekasih yang disandang oleh Hinata saat ini sama sekali tidak membuatnya senang, dia malah merasa terbebani bahkan sampai menganggap kalau hidupnya sedang sial berat karena harus berhubungan dengan Sasuke Uchiha, pemuda most wanted di kampus yang begitu digilai hampir seluruh murid perempuan disini. Jika semua ini adalah mimpi dia harap segera bangun karena mimpinya tidak indah sama sekali namun sayang bagaimanapun berharap semua yang terjadi hari ini nyata terjadi bukan mimpi maupun ilusi.

Setelah tubuhnya tadi di siram Sasuke datang dan membawanya pergi meninggalkan kantin kini mereka berdua sedang berada di belakang gedung kampus dimana hanya ada mereka berdua saja.

Wajah kuyup Hinata terus diusap lembut menggunakan sapu tangan yang bisa Hinata pastikan mahal terlihat jelas saat kain berwarna lavender tersebut menyentuh permukaan kulit wajahnya terasa sangat halus tekstur kainnya sangat jauh berbeda dari sapu tangan biasanya.

"Te-terima kasih, sudah menolongku,"

Sasuke mendesah berat menghentikan kegiatannya mata kelamnya menatap cemas wajah Hinata yang sedang menunduk dalam, "Seharusnya kau lawan mereka jangan hanya diam saja,"

"Andai saja aku bisa dan memiliki keberanian," cicitnya dengan nada tertahan takut menatap mata Sasuke yang menyeramkan menurutnya.

"Kalau begitu biar aku saja yang membalas mereka untuk mu," gumamnya.

Wajah Hinata langsung terangkat menatap mata kelam Sasuke yang dipenuhi amarah serta dendam, "Ja-jangan lakukan itu, aku mohon padamu Uchiha-san. Jangan lakukan appapun pada mereka," pinta dengan nada memohon seolah dia sudah melakukan sebuah kesalah besar dan sedang meminta pengampunan pada Sasuke.

"Kenapa aku tidak boleh membalas perbuatan mereka setelah kau di hina bahkan sampai disiram air seperi ini," Sasuke nampak kesal tak terima karena sudah diperlakukan sekejam ini Hinata masih saja membela.

"I-ini..." cicit Hinata.

"Apa kau tahu, Hime. Setiap perbuatan harus mendapatkan balasan entah itu perbuatan baik ataupun buruk," katanya dingin.

"Ta-tapi..." Hinata memainkan ujung pakaiannya gugup bahkan matanya tak berani menatap Sasuke yang terlihat begitu menyeramkan baginya, "Menyimpan dendam tidak baik. Aku harap kau memaafkan mereka dan tidak melakukan apapun. Kali ini aku mohon padamu maafkan mereka," ucapnya gugup meminta belas kasih kepada Sasuke atas kesalahan orang-orang yang sudah menganggunya.

Sasuke menghela nafas berat, "Sifatmu sejak dulu memang tak pernah berubah," tangan Sasuke terulur kedepan merengkuh tubuh Hinata lalu mengurungnya dalam pelukan hangat, "sejak dulu kau selalu baik bahkan kepada orang-orang yang sudah menjahatimu," gumamnya sendu.

My Boyfriend a VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang