JOHNNY NATHAN SUBEKTI

1.4K 167 25
                                    

Datang ke sebuah acara berkedok pesta pertemuan antar-kolega adalah hal yang paling Johnny benci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Datang ke sebuah acara berkedok pesta pertemuan antar-kolega adalah hal yang paling Johnny benci. Tapi mau bagaimana lagi, dia harus datang ke tempat ini untuk sebuah formalitas. Johnny adalah pendatang baru dalam hal bisnis dan ini adalah satu-satunya cara agar bisnisnya segera tersebar luas dan mendapat tawaran kerja sama dari perusahaan lain. Alasan lainnya, tentu karena sebuah paksaan. Ya, pesta ini dibuat oleh papanya. Jadi mau tak mau, Johnny harus tetap datang.

Johnny membenci acara seperti ini. Dulu saat ia masih kecil, ia berpikir kalau acara seperti ini sangat menyenangkan karena dia bisa bertemu teman baru sekaligus bisa makan kue sesuka hatinya. Dia tak terlalu peduli dengan apa yang dibicarakan para orang tua dan selama ini selalu berpikir kalau mereka hanya membahas soal bisnis.

Setelah Johnny beranjak besar, dia sadar kalau acara seperti ini hanya formalitas seperti yang dia lakukan saat ini. Pesta ini hanya digunakan sebagai ajang pamer perusahaan mana yang lebih besar dan berkembang pesat, pamer saham, pamer kekayaan, juga sebagai ajang cari jodoh––lebih tepatnya, dijodohkan.

Dalam acara seperti ini, sudah berkali-kali Johnny diperkenalkan dengan anak dari teman bisnis papanya. Hanya dikenalkan, tapi setelah itu dipaksa untuk pendekatan. Berkali-kali pula Johnny menolak dan akhirnya si gadis yang dijodohkan dengannya memilih untuk mundur.

Johnny bukannya tidak normal atau tidak suka perempuan, dengan kata lain dia belok. Dia hanya merasa kalau dirinya belum pantas untuk menikah karena belum bisa membuat sang wanita bahagia walau umur Johnny bisa dikatakan sudah cukup matang untuk menikah.

Johnny masih mau membangun perusahaan sendiri tanpa bantuan sang papa, menjadi sukses dengan usahanya sendiri, dikenal banyak orang melalui produknya. Setelah itu baru dia memikirkan tentang pernikahan. Lagipula ia belum menemukan wanita yang cocok untuknya saat ini.

Johnny yang asik berbincang dengan rekan bisnis seumurannya itu melangkahkan kakinya mendekat kearah sang mama ketika beliau memanggil. Disaat seperti ini, Johnny yakin betul kalau dia akan dijodohkan lagi dengan seorang gadis yang tidak dikenalnya sama sekali.

"Ini anak pertama saya, namanya Johnny." Johnny mengembangkan senyumnya dengan paksa lalu menunduk sekilas untuk menyapa teman mamanya itu. Tebakan Johnny pasti benar mengingat sekarang disana ada seorang gadis yang nampaknya sedikit lebih muda dari Johnny, mungkin seumuran adik Johnny.

"John, dia Alana, pewaris Kies corp yang pernah mama ceritakan waktu itu." ujar sang mama yang kali ini memperkenalkan gadis bernama Alana itu pada Johnny. Padahal dalam hati lelaki itu bergumam kalau mamanya tidak pernah bercerita apapun tentang gadis bernama Alana ini, mendengar namanya pun baru kali ini.

Gadis itu tersenyum manis lalu mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Johnny. Di posisi seperti ini, Johnny terpaksa membalas uluran tangan itu daripada mempermalukan mamanya dan dianggap sombong.

"Alana." ucap gadis itu yang hanya dibalas anggukan singkat oleh Johnny.

"Kalian terlihat cocok. Bagaimana kalau kalian ngobrol berdua?" usul seorang wanita yang Johnny yakini itu adalah teman mamanya sekaligus ibu dari perempuan yang berdiri sambil sok malu-malu kucing disampingnya ini.

BOSS✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang