BOSS | 03

1K 147 8
                                    

"JEAAAAAAAAAAA!!!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"JEAAAAAAAAAAA!!!!!"

Sesendok bubur di tangan Renjun itu melayang dan jatuh tepat di wajah Haechan karena kaget mendengar teriakan Jessie barusan. Inilah yang disebut headshoot yang sesungguhnya. Untung bubur yang menempel di wajah Haechan itu tidak panas. Bayangkan jadi apa wajah Haechan kalau bubur itu masih panas. Bisa jadi perang dunia ketiga antara Haechan dan Renjun nanti.

"Ada apa, mbak?" tanya Jea yang terkejut sambil membawa centong nasi ke rumah Jessie setelah mendengar teriakan wanita itu.

"Je, aku ga nyangka. Aku diterima jadi calon sekretaris di JNS corp." ungkap Jessie yang kemudian memeluk sang sahabat. Sedangkan Jea yang diberitahu kabar gembira ini ikutan senang dan balik memeluk Jessie. Keduanya berjingkrak kesenangan sampai tidak sadar dengan keberadaan dua bocil yang kini menatap kedua bunda mereka dengan tatapan aneh.

"Yaampun, mbak. Aku ikutan seneng denger kabar ini. Tapi kok calon sekretaris sih mbak?"

Jessie mengangguk, "Iya, ada 5 kandidat yang terpilih. Kita berlima akan ditrainee selama 2 minggu dan akan dipilih 1 orang untuk menjadi sekretaris direktur utama, yang 4 menjadi sekretaris umum perusahaan." jelasnya. Dia tahu kabar ini minggu lalu saat ia mengikuti interview. Saat itu Jessie tak menyangka kalau sosok ibu satu anak sepertinya dihubungi untuk ikut interview. Sekarang makin tak menyangka lagi kalau dia berhasil lolos untuk menjadi sekretaris.

"Pokoknya mbak harus memberikan yang terbaik selama menjalani masa trainee, supaya mbak akhirnya terpilih menjadi sekretaris direktur utama." kata Jea memberi semangat. Nampaknya dia yang lebih semangat dibanding Jessie.

"Ga jadi sekretaris direktur juga gapapa kok, 'kan aku tetap jadi sekretaris umum perusahaan."

"Baiklah, aku akan dukung apapun pekerjaan yang mbak dapatkan, asalkan pekerjaan itu baik buat mbak."

Jessie kembali memeluk Jea, merasa beruntung karena memiliki Jea sebagai sahabatnya. Wanita itu walau bicaranya suka ceplas-ceplos, tapi dia kawan terbaik bagi Jessie.

Sedangkan disisi lain, ada dua bocah tak ada akhlak yang masih memperhatikan kedua bunda mereka sambil mengemut sendok untuk makan bubur mereka.

"Buna cama Buna Jeci kenapa?" tanya Renjun dengan wajah polosnya.

Haechan menggeleng, "Mana kutahu, aku 'kan Echan."

Renjun langsung menatapnya dengan kesal.

Renjun langsung menatapnya dengan kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BOSS✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang