BOSS | 09

871 132 1
                                    

Pagi ini Jessie terasa begitu segar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Jessie terasa begitu segar. Dia tidak terburu-buru untuk masuk kerja karena atasannya sedang berada di luar untuk rapat. Jessie memang tidak diajak, katanya rapat ini cukup privasi dan sangat penting jadi bosnya hanya mengajak Devan yang cukup berpengalaman.

Jessie melangkahkan kakinya, masuk ke gedung perusahaan dan menuju ke sebuah alat scan sebagai tanda bukti kalau dirinya masuk kerja. Setelah menempelkan tanda pengenalnya, Jessie segera melangkah ke lift karyawan dan segera memencet tombol angka 13.

Mungkin sekitar satu menit karena terletak di lantai paling atas, akhirnya lift terbuka dan Jessie segera melangkah keluar. Tapi dahinya langsung mengernyit ketika menemukan sosok perempuan tak dikenal tengah bertengkar dengan sekretaris bawahan Juan yang salah satu diantaranya adalah kandidat sekretaris presdir bersamanya.

"Ada apa?" tanya Jessie yang membuat atensi mereka teralihkan kepadanya.

"Bu Jessie, wanita ini memaksa ingin bertemu pak Johnny. Saya sudah bilang kalau pak Johnny tidak ada dan dia tidak memiliki janji dengan pak Johnny, tapi wanita ini tetap memaksa."

Jessie menganggukkan kepalanya, paham dengan yang dikatakan salah satu rekan kerjanya barusan. Setelah itu, ia beralih ke seorang wanita yang kalau dilihat-lihat mungkin seusia Shelina, adik Johnny. Wanita itu terlihat cantik, tinggi, sexy, dengan dandanan berlebihan seperti artis video klip yang hanya muncul sekelebat.

"Maaf nona, saya sekretaris pak Johnny. Kebetulan pak Johnny sedang rapat dengan pak Devan di luar." kata Jessie selembut mungkin, juga dengan senyuman manisnya. Sengaja dia memperkenalkan diri terlebih dahulu supaya wanita yang terlihat angkuh dihadapannya ini tidak salah paham dan merasa kalau dirinya ikut campur.

Wanita itu tersenyum miring, berdecih dan seolah mengolok Jessie. "Kalian pikir gue percaya? Gue tahu Johnny lagi di dalem." katanya yang kembali memberontak dan ditahan oleh rekan kerja Jessie.

"Saya tidak berbohong, nona. Jika Anda ingin bertemu, Anda harus membuat janji dan saya akan mengatur pertemuan dengan pak Johnny." jelas Jessie yang masih berusaha sabar.

"Lo cuma sekretarisnya 'kan? Gausah sok ikut campur atau peduli sama urusan gue. Gue calon istrinya Johnny. Awas aja kalian, akan gue pastiin kalo kalian dipecat!"

Jessie sedikit tersentak mendengar sebuah ungkapan dari mulut wanita itu. Calon istri pak Johnny? Tapi kenapa atasannya itu tak pernah memberitahunya?

Bruk~

Mata Jessie membola ketika wanita itu kini sudah jatuh tersungkur setelah rambutnya ditarik oleh seseorang. Lalu terlihatlah sosok Shelina yang barusan melemparkan wanita itu sampai terdengar suara yang cukup menyakitkan.

"ALANA! Gue udah peringatin sebelumnya, jangan pernah ke kantor kak John!" teriak Shelina sambil berdiri di depan Jessie seolah melidunginya sambil menunjuk wajah perempuan bernama Alana itu.

BOSS✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang