05

17 11 3
                                    

Sekarang pukul 1 malam, dan tebak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang pukul 1 malam, dan tebak. Apa yang sedang Nara lakukan. Tentu saja terlelap dalam mimpinya yang indah. Namun dengan posisi yang aneh. Posisi nya masih sama seperti tadi. Terbalik.

Tanpa ia sadari, ponsel nya terus berdering karena notifikasi dari Denan. Setelah ada alarm tengah malam miliknya berbunyi, Nara langsung terbangun dari tidurnya.

Kringgg kringgg

"Ma, mama, mama. " Ucapnya sambil mematikan alarm malamnya. Jika kalian bertanya mengapa ia menyetel alarm malam hari, itu karena kebiasaan miliknya yang sering menunda sebuah pekerjaan. Nara sangat senang belajar saat malam, seperti sudah menjadi kebiasaan nya sedari kecil.

"Aduhh, gue kebiasaan tidur gini ih." Nara berdecak kesal. Satu lagi kebiasaan Nara yang jarang diketahui oleh orang lain adalah posisi tidur nya yang selalu memutar. Entah itu ke arah kanan, kiri, atau terbalik.

"Eh, CHAT NYA DENAN." Saat nama DENAN terlintas di otaknya, tanpa basa-basi ia langsung membuka ponsel nya yang sekarang sudah 2 persen.

Dilihat nya 20 pesan dari Denan yang sudah menganggur daritadi. Dan kebetulan ia masih online sampai saat ini. Sungguh bodoh rasanya Nara berfikir Denan online sampai saat ini karena menunggu dia.

"Ya ampun banyak banget, loh masih on?" Kata Nara yang saat ini sedang melihat-lihat pesan dari Denan. Setalah ia membaca beberapa pesan dari Denan. Tangannya dengan lihai langsung membalas pesan itu.

Tapi sayang baterai hp milik Nara sudah habis. Jadi hanya 2 pesan yang akhirnya dapat di kirim ke Denan. Nara yang panik langsung berlari ke arah cas-cas an miliknya.

"KOK MATI? IH BELUM KEKIRIM SEMUAA." Ucapnya panik.

"Ih males deh, ngeselin. Kok baterai nya abis."

Karena kesal, Nara yang belum membaca seluruh pesan dari Denan akhirnya naik ke atas kasir dan memikirkan apa pesan yang dia kirim di akhir? Hingga akhirnya Nara kembali tertidur lelap.

.

.

.

"Good morning Nayy." Kembali dengan kisah Nara dan Nay. Pagi ini seperti biasa mereka akan saling menyapa dan bergosip. Nara yang sudah masuk ke kelas itu kemudian duduk di samping Nay seperti biasa.

"Pagi Ra." Ucap Nay sambil membuka buku untuk pelajaran hari ini.

"Wih, tumben rajin." Kata Nara yang kini sedang membuka tas nya.

"Biasa, hari ini kan ada ulangan." Nara yang mendengar nya sedikit syok. Apa dia tidak salah dengar kalau hari ini ada ulangan?

"Hah?"

"Ulangan Ra, ulangan. Lu belum belajar? " Disamping Nara ada Nay yang sedang kebingungan juga. Bagaimana mungkin temannya ini lupa kalau hari ini ada ulangan?

"GUE BELUM BELAJAR YA AMPUN." Ucap Nara yang saat ini sedang dilanda panik.

"Gila-gila, padahal gue udah masang alarm tadi malem." Tunggu dulu, Nara sedikit teringat kejadian tadi malam. Ia sebenarnya sudah terbangun, tapi entah mengapa kembali tidur. Nara merasa ada yang terlewati, ia kemudian mengambil ponselnya.

Terlihat ada satu pesan di atas, tanpa basa-basi ia langsung membukanya. Yang tak lain adalah Denan. Nara mengetuk dahinya.

"Lu kenapa sih Ra?" Nay yang sudah selesai membolak-balikan halaman bukunya itu kini beralih melihat keadaan Nara. Dilihatnya Nara yang sedang membaca pesan dari seseorang.

"GUE LUPAAA, AAAAAA." Teriaknya sambil mengacak-acak rambut. 3 detik kemudian Nara langsung mengambil buku pelajaran nya dan pergi ke luar. "Nay, nanti kalo ada guru bilang aja gue lagi ke kamar mandi sakit perut." Ucap Nara sambil menepuk-nepuk pundak Nay yang kini tampak kebingungan.

Dengan cepat Nara berlari ke arah kamar mandi di ujung kelas. Ia langsung memasuki kamar mandi tersebut dan membuka buku pelajaran nya. 15 menit lebih ia sudah di dalam sana. Saat ia ingin keluar, terdengar suara kaki yang berjalan ke arah kamar mandi. Dengan sigap, Nara langsung membatalkan niat untuk keluar dari kamar mandi itu terlebih dahulu.

Sudah 3 menit Nara menunggu, orang didepan nya ini masih belum pergi. Tapi akhirnya ada suara panggilan dari luar kamar mandi yang membuat ia pergi.

"Nara, ayo keluar sekarang." Terdengar suara yang tak asing bagi Nara. Ia langsung bertanya-tanya suara siapa itu? Ia kemudian memberanikan diri untuk keluar dari kamar mandi dan mengecek siapa orang itu.

"Loh, Denan?" Ucap Nara kebingungan, kenapa Denan ada disini?

"Sana kalo mau ke kelas, gue cuma mau bantuin." Kata Denan yang sekarang sedang menyilangkan tangannya.

"Kok lu bisa tau gue disini?"

"Gue liat lu lari tadi, kan kelas kita sampingan." Nara baru ingat, Denan yang sekarang ada didepan nya ini kelas nya ada disamping. Tidak heran bahwa ia melihat Nara berlari tadi.

"Oh iya, gue mau nanya kenapa tadi male-" Belum selesai Denan berbicara, Nara dengan sigap langsung menutup mulut Denan dengan jari telunjuknya. Bukan tanpa alasan, ia mendengar suara sepatu di dekat sini. Tangannya yang menutup mulut Denan beralih menjadi menepuk pipi miliknya.

"Sstt, bahas nanti aja. Gue buru-buru mau ada ulangan. See you ya!" Ucap Nara sambil berlari ke arah kelasnya. Meninggalkan Denan yang kini sedang memegang pipinya.

haloo, gimana kabarnya? baik kan? syukur deh kalo baik, maaf baru update karena ada banyak acara dari kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

haloo, gimana kabarnya? baik kan?
syukur deh kalo baik, maaf baru update karena ada banyak acara dari kemarin.

anyways i hope u guys enjoy this story! maaf kalau ada typo, dan minta tolong buat vote n comment yaa.

oiya, ada kata" buat nara?

kalau denan?

nay nya juga deh biar ngga ketinggalan

thank u ♡

Tentang kita ; long restTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang