"Nara, gue benci banget sama dia." Di sela-sela pertemuan mulut Nara dengan sendok berisi kuah soto itu Denan berbicara. Sepertinya sesi curhat kedua mereka akan dimulai sekarang. Tapi kenapa harus disaat pagi-pagi buta begini.
"Hm." Ucap Nara yang sedang menyeruput kuah soto didepannya. Dalam hatinya ia berkata "Kalo benci terus kenapa ngomongin mulu.".
"Is this what they mean jealous? I feel burnt... " Tanpa Nara sadari, wajah Denan sudah memerah. Bukan memerah karena malu, tapi karena kesal. Terpancar dari auranya, bahwa dia memang cemburu.
"Mantan lu udah ada yang baru??" Tanya Nara penasaran. Sendoknya ia taruh kembali ke mangkuk dan beralih menanggapi pembicaraan Denan.
"She's really happy when with that man, fuck."
"Hahaha. Hey, ga pasti juga dia udah move on Denan. If you treat her like a princess, dia ga bakal secepat itu ngelupain masa-masa pas sama lu." Tangannya kembali mengambil sendok berisi kuah soto dan melahapnya.
"Beneran?? Okay, gue lebih tenang." Perlahan, wajah Denan mulai tidak terlihat merah lagi. Dia terlihat lebih tenang ketika mendengar perkataan Nara.
"Lagian siapa sih yang mutusin?? sorry kalau gue langsung tudep Nan."
"It's okay, dia yang mutusin."
"Omg, really? Em.. Kalau dia yang mutusin, gue gabisa jamin dia udah move on atau belum. Lu ngga ada masalah kan sama dia sebelum putus??"
"Actually no... hubungan gue baik-baik aja kok."
"Okayy, good to hear that." Beberapa suapan soto baru saja masuk ke dalam mulut Nara. Tetapi handphone nya itu menunjukkan 3 notifikasi dari sahabatnya.
Nayy : "Ra, buru. Gurunya udah jalan ke kelas. "
Nayy : "OMG RA CEPET ! "
Nayy : "RA AYO LARI KE KELAS. ""Uhuk." Nara terkejut dan sedikit tersedak. Denan yang sedang melihat ke sekitar kemudian ikut terkejut dengan suara Nara yang sedang tersedak. Dia bertanya apakah Nara baik-baik saja dan mendengar apa yang terjadi.
"HAH, MASUK? YA GILA AJA CEPETAN AYO MASUK. " Karena kebetulan guru mereka masuk bersamaan, Nara dan Denan akhirnya berlari ke arah kelas dengan cepat. Sesampainya disana, dilihatnya guru masing-masing kelas sudah masuk. Yang membuat Mereka bedua gelisah.
"Salah lu ini!!" Ujar Nara menampar pundak Denan yang sedikit lebih tinggi dari dirinya.
"Kok gue?! " Denan yang tidak Terima langsung melotot kan matanya ke arah Nara. Nara tidak mau kalah,ia jugaembuka matanya lebar-lebar ke arah Denan. Keduanya bertatapan sedikit lama dan langsung mengalihkan pandangan masing-masing.
"Eh, g-guru gue udah keluar. Pamit ya.. " Canggung antara satu sama lain, Nara kemudian pergi berjalan dengan cepat masuk ke kelas. Disusul dengan Denan yang kemudian masuk beberapa menit setelah Nara.
"Oh gosh, mata dia cantik banget."
hii, tumben kan malem" update? yeey, i'm here again. Maaf kalau ada typo atau salah ketik di english nya.
hope you enjoy and jangan lupa vote yaaa. Anw maaf br kasih tau, kalau bbrp bakal ada english words.thank you ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang kita ; long rest
Fiksi RemajaKata Denan, "di pertemanan seorang laki-laki dan perempuan pasti akan ada salah satu dari mereka yang jatuh hati. Seperti aku, yang jatuh hati dengan sepasang mata yang kutatap setiap hari, dan kuanggap sebagai teman. Namun nyatanya tidak, hati ini...