08

11 7 5
                                    

Pukul 12 malam hari ini Nara masih terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pukul 12 malam hari ini Nara masih
terbangun. Tangannya bergerak melihat halaman twitter miliknya. Sesaat ia tersadar bahwa sekarang adalah jam 12 malam lebih, tapi ia menghiraukan itu. Hingga akhirnya Nara memutar video di youtube dan tertidur.

.

.

.

Keesokan harinya.

"Naraa, bangun sayang udah siang." Pagi ini, Nara sudah disambut dengan teriakan mama nya. Tentu saja kalian semua paham, bagaimana rasanya tidur terlalu malam dan hanya tidur 3-4 jam saja. Mata Nara sudah terbuka lebar, tetapi badannya belum bisa lepas dari kasur itu. Tidak lengkap rasanya jika belum membuka handphone. Tangan cantiknya itu bergerak mengambil handphone nya dan segera melihat jam.

"Astaga udah pagi aja?? kayaknya baru 3 jam gue tidur deh..." Gumam Nara.

"Adek abang tercinta, ayo cepet naik atau abang tinggal kayak kemarin? " Kembali lagi dengan kisah kakak beradik yang satu ini. Kakak Nara yang bernama Abim ini orangnya gasuka telat. Apa aja itu harus tepat waktu. Sedangkan adiknya malah berkebalikan dengan kakaknya itu.

"Iya, otw... " Tubuh Nara masih lemas karena hanya tidur 3 jam, hal itu dapat dilihat dari caranya berjalan. Belok ke kanan, kadang belok ke kiri. Yah, namanya juga cuma tidur 3 jam kan?

"Cepet berangkat, ini adek udah siap." Ucapnya sambil memeluk pinggang sang kakak. Saudaranya itu terkaget-kaget, lalu menjauhkan tangan adiknya dari pinggangnya.

"Ih apaan pegang-pegang, pegang belakang aja sana. Geli." Badannya merinding, sampai-sampai Abim menggeleng-gelengkan kepalanya karena geli.

"Gamau, nanti jatoh. Lagian kenapa sih, sama adek sendiri juga."

"Yaudah diem, nanti telat jangan salahin abang ya." Tidak tunggu lama, saat dirasanya Nara sudah berpegangan ke belakang Abim langsung mengegas motornya. Nara yang terkejut hampir saja menjatuhkan tasnya, untung saja dengan sigap ia menahan tas nya itu agar tidak jatuh.

"Turun cepet." Lokasi saat ini sudah berada di depan gerbang sekolah, Nara yang masih sibuk memasukkan handphone nya ke dalam tas itu dibuat kaget dengan ucapan Abim.

"Iya iya!!" Ucap Nara malas. Saat ini rasanya seperti ia di buang ke pinggir jalan untuk dipungut. Emm, sebenarnya memang gerbang sekolah Nara ada di pinggir jalan persis sih.

"Bye bang A-" Akhirnya, setelah beberapa menit Nara sedang ada diposisi terburu-buru merapikan tasnya ia dapat turun dari motor kakaknya itu. Baru saja ingin mengucapkan selamat tinggal untuk kakaknya, ada satu tangan yang menarik Nara ke dalam sekolah dengan cepat.

"EH JANGAN TARIK-TARIKK!!" Lengannya yang di pegang erat oleh laki-laki itu akhirnya terlepas setelah Nara berusaha tidak ikut berlari. Setelah mendengar suaranya, seperti tidak asing jika didengar Nara.

"Sstt, diem. Bantu gue buat liatin cowonya dia." Tak lain dan tak bukan ia adalah Denan. Siapa lagi orang yang akan mencari Nara di keadaan seperti ini selain dia?

"Hah, si piipp sekolah disini?!"

"Si pip siapa Ra, gue taunya Sebrin. "

"Kok malah lu sebut si? iya itu pokoknya mantan lu." Jika kalian bertanya-tanya posisi mereka berdua ada dimana, ya tentu saja ada di belakang persis Sabrina dan pacarnya.

"Gue cuma mau mastiin dia pulang ga langsung chattan sama cewe lain."

"LU ANEH NAN, kemarin bilang benci. Sekarang? yaampun.. " Nara memukul kecil pundak Denan yang kini sedang melihat ke arah sekolah. Aneh, kenapa manusia yang satu ini sangat plin plan.

"Ya... Gimana dong?"

"Lupain dia Denan, dia berhak bahagia. Lu ga seneng kalo dia happy sama yang baru?"

.

.

.

hii I'm back, setelah selesai lebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hii I'm back, setelah selesai lebaran. Gimana kabarnya? baik yaa. Btw tudep aja, ini ceritanya ga bakal panjang panjang. Bakal aku lanjutin sampe 20 lebih lah yaa

Tentang kita ; long restTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang