sepasang insan kasmaran pencipta omelan mendidih oleh ayah ibu.
rabu,
kami mencetuskan dekrit perihal meninggalkan rumah digantikan rumah baru berisikan aku dan temaram si pecinta buah masam. gelak tawa memenuhi aspal usang, sinar sang surya mencumbu netra, jemari saling berdekapan."aku senang melarikan diri, jika itu bersama mu."
putaran melodi dari pita suara temaram menghidupi atmaku yang satu, bernama bahagia.
"temaram,"
"iya?"
"bagaimana dengan menetap di kastil juliet?"
"tidak mau. kisah kita kemungkinan akan seperti romeo dan juliet,"
"lalu? apa masalahnya? toh, kita akan tetap bersama, abadi disana."
