Rumah sakit senju
Haruno Sakura, dokter muda nan cantik itu sedang berjalan dengan santai sambil memeriksa catatan pasien ditangannya, ia akan memulai aktifitasnya dengan memeriksa pasien pertamanya di pagi hari ini. Pasien lelaki paruh baya yang sempat mengalami kecelakaan dan sekarang sedang menjalankan masa pemulihan di pergelangan kakinya.
Sesekali ia mengangguk dan membalas sapaan perawat atau pasien di sana dengan ramah.
Setiba di depan pintu kamar pasien, Sakura mengetuk pintu tersebut terlebih dahulu dan langsung memasuki ruangan mewah itu.
"Selamat pagi" sapa Sakura sambil menampilkan senyuman ramahnya.
"Pagi juga, dokter Sakura"
Mikoto, yang sudah berada di dalam kamar rawat ayahnya itu membalas sapaan Sakura dengan nada tak kalah ramah juga.
Ia sangat kagum dengan sosok anak dari mendiang sahabatnya itu, memiliki wajah cantik dan manis di tambah surai nya yang berwarna soft pink, dan jangan lupakan mata emerald zamrud yang sangat menenangkan itu merupakan perpaduan yang sangat pas untuk gadis itu, benar-benar mencerminkan bunga Sakura yang sangat indah.
Sakura melangkah menuju bangsal pasien dan mengecek pasien pertamanya.
"Bagaimana keadaan pergelangan kaki mu,tuan? Apa masih terasa sakit?" tanya Sakura ramah tidak lupa dengan senyuman manisnya.
"Sudah tidak terasa sakit lagi,dokter" balas Madara tidak kalah ramahnya.
"Baiklah, sepertinya keadaan tuan Uchiha sudah semakin membaik, mungkin siang atau sore ini tuan sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah"
"Terima kasih banyak dokter, jika saat itu kau tidak ada, aku tidak tau lagi bagaimana keadaan ayah ku selanjutnya" ucap Mikoto sambil memegang tangan Sakura lembut.
"Jangan berlebihan Mikoto, itu hanya kecelakaan ringan" balas Madara sambil menghela nafas lelah. Mikoto selalu saja membesarkan suatu masalah walaupun itu masalah kecil.
"Tetap saja, saat itu ayah mengeluarkan darah yang sangat banyak. Dan jangan lupakan ayah terus menangis seperti anak kecil saat dilarikan ke rumah sakit" balas Mikoto tidak mau kalah.
Sakura hanya memandang kedua nya bingung, apa ia harus terus menonton perdebatan ayah anak ini atau harus melangkah keluar secara diam-diam?.
Saat Madara akan mengeluarkan suara lagi, terpaksa harus terhenti karena suara nada dering yang cukup keras dari handphone Sakura. Sakura yang merasa mengganggu acara perdebatan ayah anak itu memilih untuk pamit keluar.
Setelah mendapatkan anggukan dari Mikoto, Sakura langsung melangkah keluar dari ruangan rawat itu dan langsung mengangkat telpon yang ternyata dari Karin.
"Ada apa?"
"Kau kemana saja bocah! Aku dari tadi mencari mu di apartemen tapi kau tidak ada!"
Sakura langsung menjauhkan handphonenya saat mendengar suara menggelegar Karin yang sangat luar biasa, Sakura menghela nafas sabar dan menempelkan lagi handphonenya di telinga sambil melangkah menuju ruangan selanjutnya.
"Kau kenapa sih? Tiba-tiba marah seperti itu? Kau putus dengan Sui?" Sakura yang tanpa menyaring perkataannya langsung bertanya dengan Karin, ia kadang cukup kesal juga dengan Karin karena selalu memarahinya tiba-tiba.
"KAU GILA?! KAU MENDOAKAN AKU DENGAN SUI PUTUS?! DIMANA KAU SEKARANG HAH!! BIAR KUJAM-"
Belum selesai Karin menuntaskan perkataannya, Sakura langsung mematikan sambungan telpon itu secara sepihak, ia sangat yakin pasti kini Karin semakin murka dan sedang mengumpatinya dengan berbagai macam jenis binatang di dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
FanfictionAkibat satu gelas wine yang diberikan oleh lelaki yang tak dikenal. Kehidupan Sakura yang monoton pun berubah. Ia harus bisa menyembunyikan dirinya dari seorang pria yang begitu terobsesi pada tubuhnya. Fanfic ke-2. Sasusaku and etc. Konten Mature...