3. Rasa

3.7K 339 4
                                    

Sudah 2 Minggu sejak kejadian Sasuke membawa seorang gadis berhelai pink ke kamarnya saat kakaknya menggelar acara penyambutan yang menggelikan menurutnya itu di sebuah club dalam hotel milik keluarganya.

Sasuke tidak bisa melupakan si pinky itu. yang seharusnya ia bisa merasakan keperawanan seorang gadis harus tertunda karna si pinky itu tertidur disaat aktifitas mereka yang saling meraba tubuh. Sasuke bisa saja melanjutkan aktifitasnya untuk merasakan gadis perawan, tapi ia tidak bisa.

Sasuke tidak ingin beraksi sendiri, ia juga menginginkan aksi dari si gadis pink itu dengan mengeluarkan suara desahannya yang lembut dan menjambak rambutnya saat merasakan pusaka kebanggaanya memasuki gua si gadis pink. Tapi itu hanyalah angan-angan, karna si pinky sudah tertidur lelap meninggalkan Sasuke yang masih di dalam kabut gairah.

Sebenarnya Sasuke tidak percaya saat ia merasakan gua itu dengan jarinya ia sudah menebak kalau si gadis yang ia bawa ke kamar hotelnya masih perawan. Jujur saja ia sangat kaget, bahkan siswi SMP saja sudah melepas keperawanannya dengan sang pacar. Tapi si pinky ini masih tersegel dengan rapat, padahal jika di pandang si pinky ini memiliki tubuh yang sangat bagus, dada yang pas di tangannya, dan memiliki kaki yang jenjang dan mulus.

Mustahil jika tidak ada laki-laki yang tidak tertarik dengan gadis ini, ditambah wajah cantiknya yang manis, memiliki mata emerald yang indah dan sejuk, dan jangan lupakan bibir mungilnya yang merah muda itu mengundangnya untuk menyesap bibir itu lebih dalam

Sial!

Membayangkannya saja adik bawahnya sudah terbangun tegak. Ia tidak ingin menuntaskan nafsu sialannya ini dengan jalang milik temannya, ia tidak mood dengan wanita lain jika ia sudah menargetkan gadis si pink itu.

Sasuke terpaksa bermain solo, walaupun tidak puas setidaknya adik bawahnya sudah tertidur lagi.

Lihat saja, jika aku sudah menemukan mu aku tidak akan melepaskan mu pinky.

***

Sakura memeluk tubuhnya saat tiba-tiba ia merinding tanpa sebab.

Perasaanku tidak enak batin sakura sambil mengusap tubuhnya.

"Ada apa?" Karin yang melihat Sakura tiba-tiba memeluk tubuhnya merasa aneh, ia juga melihat wajah Sakura yang sedang mengkhawatirkan sesuatu.

"Hei, Sakura!" panggil Karin saat Sakura tidak menjawab pertanyaannya tadi.

Sakura masih asik dengan dunianya sendiri dan tidak mendengarkan pertanyaan Karin, sehingga membuat Karin kesal dibuatnya karena merasa diabaikan. Karin menyentil dahi Sakura dengan keras sehingga meninggalkan warna kemerahan di sana.

Sakura yang melamun pun sontak berteriak kaget saat merasakan sakit di bagian dahi lebarnya itu, ia menatap Karin kesal karena tahu siapa pelaku yang menyentil dahinya itu.

"Apa yang kau lakukan bodoh!" teriak Sakura kesal sambil memegang dahinya.

"Kau yang bodoh, aku dari tadi bertanya dengan mu tapi tidak kau perduli kan" Karin pun juga ikut berteriak kesal.

Sakura hanya mendengus dan mengusap dahinya untuk meredakan rasa perih di sana.

"Aku tanya sekali lagi, ada apa dengan mu?"

"Tidak ada" ketus Sakura

Karin hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, ia harus bersabar. Jika Sakura sudah mengeluarkan mode merajuknya seperti ini ia harus menyerah, jika tidak Karin akan menjadi korban kekerasan di sini, Sakura akan menjadi menyeramkan jika kita semakin membuat moodnya buruk.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang