RFT - 16

2.3K 400 97
                                    

Room For Two | 16

Setibanya dari toko kue, Taehyun mengecek kotak itu dan membawanya masuk dengan hati-hati. "Aku tahu, tapi maksudku adalah penting untuk kita berpikir lebih baik. Ada juga urusan di luar sini yang masih.." Taehyun tidak menyadari suara itu sampai Eunsang membantunya membawakan kue itu hingga Taehyun masuk dengan lebih santai. "Aku sebenarnya datang untuk menemui Taehyun .."

Deg.

Pandangan mereka terkunci. Taehyun hendak membuka mulutnya, berkata-kata tapi suaranya tersangkut. Ia menatap sosok yang sudah berdiri dengan pakaian serba gelap serta jaket kulit yang Taehyun kenali betul. Beomgyu Hyung?

"Taehyun­-ah? Senang melihatmu."

"Heh, Beomgyu, tetap saja ya kau datang dan pergi seenaknya. Seharusnya beritahu aku dahulu kau sudah sampai di Seoul." Seunhee cepat mengomel dan menatap Beomgyu sedangkan Beomgyu masih menatap Taehyun seraya tersenyum kecil. "Kau tahu kan? Kau pergi seperti asap dan sekarang.."

"Yah, intinya, aku ada beberapa urusan sebelum ini."

Seunhee berdecak. "Tetap saja, kau membuat kami semua khawatir kalau caranya seperti itu bahkan Taehyun sedih karena kau mendadak pergi. Apakah kau tidak memikirkan perasaan adikku?"

Beomgyu tergagap. "Ak .. aku .. maksudku, aku sangat memikirkan perasaan Taehyun, tentu saja. Aku menyesal," jawabnya.

Taehyun merasa wajahnya merah padam. Ia menghela napas seraya menutup pintu di belakangnya rapat. Melihat sudah banyak orang di ruang tengah serta taman samping yang mengarah langsung ke ruang tengah dan hanya dibatasi oleh pintu kaca (sekarang sudah dibiarkan terbuka lebar), sepertinya tidak akan ada teman Seunhee yang datang lagi.

"Tae."

"Bagaimana kabarmu, Hyung? Senang melihatmu lagi."

Beomgyu membasahi bibir bawahnya kemudian mengerang samar. "Aku menyesal pergi buru-buru, aku mengkhawatirkanmu juga, tapi syukurlah, kita bisa bertemu sekarang," katanya. "Aku senang sekali, Tae."

"Hm, ya."

Beomgyu berjalan hingga jarak mereka terpaut dekat. "Dan kita di sini."

Hm, ya. Aku juga tidak yakin sampai kau akan di sini. Taehyun kalut. Bahkan rasanya tidak jelas karena banyak perasaan berlarian di hatinya apalagi agak sedikit ilusional karena keberadaan sosok yang Taehyun pikir hanya eksis di benak dan mimpinya saja. Ini betulan kan? Aku tidak sedang berkhayal kan, batin Taehyun meracau ribut. Ada dorongan besar untuk mencubit pipinya sendiri tapi tubuhnya terlalu kaku untuk bergerak atau sekadar bergeser agar dia tidak begitu dekat dengan Beomgyu.

Seseorang berdeham di samping mereka. Itu Eunsang, dan dia menatap keduanya bergantian tapi terfokus lagi kepada Taehyun. Agak aneh melihat Taehyun jadi serba pendiam apalagi seharusnya mereka sibuk bersiap. "Maaf, tapi Taehyun harus membantuku. Kue ini lumayan berat—"

"Hyung, kita bicara nanti ya? Aku harus ke sana sebentar. Ayo, Hyungie." Taehyun tersenyum kaku dan berjalan bersama Eunsang yang nampak kerepotan. Meski ada orang lain, Taehyun justru mendampingi Eunsang sampai ke meja besar yang disiapkan untuk kue bertingkat tersebut. Hatinya masih tidak karuan, Taehyun tahu, sepanjang pesta mana mungkin dia terus mencari alasan remeh seperti sekarang.

"Dia pacarmu?" bisik Eunsang, nampak penasaran sesaat membuka bagian atas kotak.

"Bu—bukan. Mengapa kau berpikir demikian?"

Eunsang mengerang samar. "Tebak saja, syukurlah, kau tidak seharusnya punya kekasih cepat-cepat. Kau harus selalu ada bersamaku, Tae. Kau juga masih sekolah dan manja."

ROOM FOR TWO | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang