New Bonus Chap : PLACE FOR LOVE - 2

1.3K 186 3
                                    

.

.

2. ROOM FOR BABY

Berbeda dengan Taehyun yang tergila-gila akan seafood, Beomgyu sudah kukuh bahwa dirinya dan seafood adalah musuh abadi. Jadi, rutinitas berbelanja bulanan ini cukup membuat Taehyun berpikir apakah perlu menyisihkan uang untuk beli seafood yang akan memenuhi kulkas mereka, padahal Beomgyu jelas, tidak begitu suka.

"Tapi sekali-kali tidak apa lah," gumamnya kecil. Taehyun menoleh ke samping mendapati Beomgyu sudah mendekat kepadanya yang tengah berdiri di section aneka ikan-ikan segar itu. "Hyungie, bagaimana dengan Appa?" tanyanya. Masih terasa canggung menyebut ayah Beomgyu sebagai 'Appa' tapi daripada mendengar protesan sang kekasih, Taehyun pun menurut.

"Bagus. Aku akan berdiskusi dengan PD-nimnya lusa nanti," jawabnya dan tersenyum. "Mau makan apa malam ini?"

"Seafood?"

Beomgyu agak mengeryit. "Oke, tapi... aku akan masak ayam, is it okay?" tanyanya pelan. Beomgyu terlihat hati-hati menanyakannya seolah itu hal buruk.

"Tentu saja. Hyungie, terima kasih."

"Mengapa?"

"Kau yang terbaik," kekehnya. Taehyun menghela napas, mulai mendorong trolley belanja mereka. Jujur, menghabiskan waktu bersama Beomgyu adalah yang terbaik. Semakin mereka bersama, semakin banyak hal yang Taehyun baru ketahui soal Beomgyu seperti Beomgyu akan tidur dengan sepasang kaus kaki di kakinya, Beomgyu tidak begitu suka pakai conditioner sehabis keramas karena rambutnya yang tipis akan lepek, dan Beomgyu suka harum lilin aroma terapi apalagi yang tercium setelah hari hujan di luar. Beomgyu juga suka memisahkan keranjang belanjaan, mengurut dari pakaian untuk sehari-hari dan berwarna polos, dengan pakaian bepergian. Dia akan menuangkan dua tutup deterjen, kemudian menunggunya sembari memasak apa pun. Pokoknya, Beomgyu nampak teratur dan bisa diandalkan.

"Kau masih gugup, ya?" celetuk Taehyun sewaktu mereka mulai memilih beberapa bungkus cemilan untuk menonton TV. Taehyun sangat suka homerun ball, sedangkan Beomgyu menyukai jeli beraneka bentuk dengan rasa buah. Taehyun mengambil tiga bungkus masing-masing dan menaruhnya di trolley mereka lagi.

"Yah, sedikit. Maksudku, aku memang mulai berlatih dengan gitarku, tapi kau tahu, ada banyak yang berubah sejak aku tidak di band. Kupikir, kemampuanku payah."

"Ah, itu tidak benar!"

Beomgyu mendelik. "Oh, ya? Apakah kau berusaha menghiburku atau berusaha menggodaku, huh?" Ia terkekeh. "Aku tahu, seharusnya aku lebih gigih berlatih." Akhirnya, Beomgyu memasukkan dua bungkus cokelat dan berjalan lebih dahulu. Taehyun mendorong trolley mereka seraya mengikuti dari belakang.

"Aku serius. Kau pasti bisa menunjukkan kemampuanmu yang terbaik. Ingat? Aku akan jadi yang pertama datang di tiap penampillanmu nanti, Hyung."

"Terima kasih, Tae," katanya tanpa menoleh. Beomgyu menunduk untuk memilih snack bar kemudian berbalik. Pandangan mereka bertemu seperkian detik dan Beomgyu kembali tersenyum. Taehyun sudah seperti support system utamanya. Di saat dia sendiri tidak tahu ke mana arah tujuannya, Taehyun menjadi satu sosok yang mendukungnya. Bahkan Taehyun tidak segan mengoceh penuh semangat bila menyangkut mimpi Beomgyu.

"Aku akan jadi kekasih paling beruntung waktu melihat kau tampil dengan baik di panggung."

Itu mimpi Taehyun sekarang—memastikan Beomgyu kembali terjun ke dunia musik. Anehnya, di tengah banyak badai keraguan, Taehyun terus mengukuhkannya sehingga Beomgyu terpacu untuk melawan segala halnya.

ROOM FOR TWO | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang