RFT - 25

1.8K 298 23
                                    

ROOM FOR TWO | 25

Say you love me...

Say you love me...

'Till the end of the world

Seunhee hampir menabrakkan wajah ke dinding kamar. Astaga, bagaimana bisa kesiangan? Hari ini adalah jadwal mediasi antara Beomgyu dan Eunsang. Seharusnya Seunhee berangkat dengan orang tuanya juga yang akan jadi pihak keempat, sekaligus sebagai wali mewakili adiknya, Taehyun. Seunhee masih ingat bagaimana semalam ibu dan ayahnya terpukul hebat, lantas menelepon pengacara keluarga mereka. Ayah sangat marah, sedangkan ibu terus menangis. Seunhee tahu, tadi malam adalah yang terberat.

"Mau bicara?" tanya Seunhee sewaktu di depan kamar Taehyun. "Setidaknya, kau agak lega, kan. Eomma dan Appa akhirnya tahu."

"... akhirnya tahu," ulang Taehyun, lirih. Sebenarnya dia agak merasa beban di pundaknya berkurang. Namun, melirik wajah ibunya yang hancur dan merasa tersakiti, atau pun ayah yang terlihat marah, Taehyun merasa tercabik di hati. Taehyun menutup sedikit pintu kamarnya. "Aku mau istirahat."

"Kita akan berangkat besok. Apakah kau tidak apa bertemu Eunsang?"

"Hm."

Seunhee mengangguk. "Tidur yang nyenyak."

Sekarang, dia bangun terlambat! Setibanya di lantai bawah,  tidak ada siapapun. Mungkin mereka berangkat lebih dahulu, sedangkan Seunhee cepat berjalan gontai, mengunci pintu rumah dan mengitari mobilnya yang terparkir di garasi.

.

.

Taehyun membetulkan tali ranselnya. Sebenarnya, hari ini Taehyun sudah mendapatkan izin untuk tidak masuk sekolah. Apalagi, mengingat chaos-nya ruang mediasi tadi, dengan Beomgyu yang masih terpancing untuk menghajar Eunsang, sedangkan Eunsang yang mendadak playing victim dan terus menunjukkan wajah seolah kesakitan ... yah, Taehyun kacau.

Taehyun menghela napas, kemudian memasang wajah murungnya. Fokusnya sudah terpecah apalagi mengingat tidak ada jalan untuk kedua kubu berdamai. Ayah dan ibunya berusaha menjadi penengah meskipun sudah terlihat kesal bukan main. Tapi, mereka tidak mau semuanya diselesaikan dengan otot. Apalagi ada pengacara handal yang akan mengurus semuanya.

Tapi, Beomgyu Hyung bisa saja dipenjara.

Bagaimana kalau Eunsang dan keluarganya membuat tuntutan soal kekerasan yang Beomgyu lakukan pada Eunsang?

Taehyun mengusap matanya yang panas. Apalagi, dia merasa hancur waktu Beomgyu memandangnya dengan senyuman lemah. Aku akan melamarmu. Yah, aku akan melamarmu kalau aku bebas dari sini. Kalau aku ... melihatmu lagi.

"Hei! Katanya, kau tidak masuk."

Taehyun mendengus kemudian mengangkat wajahnya. Berhadap dengan Sunwoo terasa seperti berhadapan dengan anak kecil. Tidak pernah bosan kalau belum puas. "Kau mau apa?" pekik Taehyun, mengumpulkan suaranya yang bergetar.

"Oh, kau berani sekarang."

"Jangan macam-macam, ya!" pekik Taehyun lantas mendorong Sunwoo. Dia melewati Sunwoo dengan langkah cepat, menuju kelasnya. "Wah, Kang Taehyun! Kau berani?!"

"Menyingkir dariku! Aku tidak punya tenaga hari ini!" sahutnya kasar. Taehyun berjalan gontai, masuk ke dalam kelas dengan perasaan campur aduk. Tidak pernah dia mendapatkan keberanian sebesar itu. Tapi Beomgyu Hyung saja berani demi membelaku. Yah, Taehyun harus belajar mandiri dan belajar melindungi dirinya mulai hari ini.

ROOM FOR TWO | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang