New Bonus Chap : PLACE FOR LOVE - 7

896 115 12
                                    

.

.

7. HOME SWEET HOME

Beomgyu tak tahan lagi. Setibanya mereka tiba di apartemen, pria itu langsung mengunci pintu, kemudian membaringkan tubuh Taehyun di atas sofa. Taehyun terlihat berantakan, kausnya mencuat kusut, otot perutnya terlihat, dan bibirnya terlihat memerah bengkak. Taehyun memandang sendu Beomgyu seraya tersenyum tipis, kemudian menarik wajah Beomgyu agar bibir mereka bertemu lagi.

"Hm."

"Mau di sini?" bisik Taehyun rendah. Tangannya merambati ban pinggang celana Beomgyu, sementara satu tangan lain mulai menelusup ke bawah perut Beomgyu. Taehyun yang berisik dan aktif begini yang Beomgyu sukai. Beomgyu mengigit jail bawah bibir Taehyun, memicu pekikan. "Hyungie!"

"Yah, lebih cepat lebih baik," sahutnya. Beomgyu menahan bobot tubuhnya agar tidak langsung menekan seutuhnya tubuh mungil Taehyun. Harum tubuh Taehyun menyebar di sekitar tubuhnya, membuat dia semakin ingin menciumi kulit lembut itu.

"Hm, dasar tidak sabaran."

Beomgyu membantu Taehyun melepas sisa pakaian. Beomgyu tidak berhenti tersenyum sewaktu dia melihat tubuh atas Taehyun yang mengagumkan. Di bawah sorot lampu, kulit itu terlihat putih menggoda, sedangkan Taehyun merasa pipinya agak bersemu karena perhatian seintens itu. "Cantik," kata Beomgyu tanpa bisa menahan diri.

Beomgyu menelusuri jari panjangnya ke bahu telanjang Taehyun, ke dekat dada Taehyun, membentuk lingkaran semu di perut Taehyun, lantas bergerak untuk menggerayangi paha kecil Taehyun.

"Cepat lepaskan semuanya saja!"

Beomgyu terkekeh. Dia akhirnya melepaskan sisa celana Taehyun, menyusul melepaskan pakaian atasnya lewat epala, celananya, hingga berakhir sepolos Taehyun. Taehyun memandang turun ke dada Beomgyu, menyentuhnya secara hati-hati. Tiap mereka saling berdekatan tanpa sekat begini, Taehyun semakin sadar betapa hubungan mereka berjalan, dan berapa banyak waktu yang dihabiskan bersama. Dalam sukacita. Dalam hati hangat.

"Aku akan ambil kondomnya dahulu," kata Beomgyu mulai bangkit. Punggung tegap itu menjauh, hilang di kamar, sedangkan Taehyun masih dalam posisi berbaring memandangi langit-langit. Debar jantungnya masih keras, tak tertahankan, dan tubuhnya sangat merindukan Beomgyu, sampai dia bisa gila sendiri. Taehyun merasa agak kedinginan karena semilir angin dari jendela, namun dia bertahan.

Tidak lama, Beomgyu muncul dengan lebih semangat. "Aku.. aku akan perlahan."

Taehyun mengangguk. Mereka mulai memposisikan diri di atas sofa tersebut, dan Beomgyu mengecup sepanjang tulang bahu Taehyun seolah menenangkan. Beomgyu menggunakan sedikit lube sedangkan Taehyun mendekap erat leher Beomgyu, mencari tumpuan. "Oke... katakan sesuatu kalau tidak nyaman," bisik Beomgyu. Meski terdengar biasa, untuk Taehyun itu sangat romantis—Beomgyu selalu memprioritaskan kenyamaan Taehyun di atas segalanya. Membuatnya seperti dihujani banyak perhatian.

"Oke, Hyungie," jawabnya, kemudian menyembunyikan wajah di leher pria tersebut. Hangat dan kulit mereka saling menempel intim.

*

*

Padahal inti kencannya adalah pergi ke rumah hantu!

Taehyun mengulum senyum. Pagi itu, dia terbangun lebih dahulu dan Beomgyu tidak ada di tempat tidur. Mendekap selimut, Taehyun mulai bangkit terduduk. Tubuhnya masih agak pegal sisa semalam, tapi sangat puas. Tidak pernah ada yang tidak memuaskan jika menyangkut Beomgyu.

ROOM FOR TWO | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang