A BABY PRAMUDITYA

3.5K 422 234
                                    

Felis masuk ke dalam rumah dengan perasaan berkecamuk di dadanya. Wanita itu masih tidak habis pikir karena Max sudah menetapkan direktur keuangan yang baru untuk perusahaan suaminya itu.

Yang jelas bukan dia-Fellcyona Lee melainkan Alexxa Stewart. Padahal wanita yang kini berumur 24 tahun itu sudah membayangkan dirinya akan mulai berkarir sesuai dengan impian dan kemampuannya. Setumpuk perasaan kecewa itu masuk dan memenuhi hatinya membuat dadanya terasa sesak.

Setelah memarkirkan mobil di garasi rumah, Max ikut menyusul istrinya yang tengah merajuk tersebut. Kini pria itu memasang wajah panik dengan keringat dingin yang menyelimuti tubuhnya. Dia tau kalau Felis merasa kecewa padanya. Tapi dia juga memiliki alasan kenapa harus memilih Alexxa dibanding istrinya itu.

Dalam hati, Max hanya bisa berharap agar Nyonya Pramuditya kesayangannya dapat memahami maksud dan tujuannya memilih Alexxa sebagai direktur keuangan.

"Sayang," panggil Max sembari mengetuk pintu kamarnya-- yang juga kamar Felis--yang kini terkunci dari dalam. "Sayang. Ayo buka pintunya! Aku mau ngomong sama kamu. Hey! Kamu harus denger penjelasanku dulu. Habis itu terserah deh, mau kamu marah juga gak masalah. Buka pintunya dong. Jangan ngambek, eum?" Pria itu terus berusaha membujuk rayu Felis--istrinya yang masih dia anggap sebagai gadis kecil.

Dari dalam, Felis merasa tidak enak hati karena membiarkan Max yang terus-terusan mengetuk pintu sembari memohon kepadanya tanpa henti. Suasana hati wanita itu masih buruk. Dia datang ke kantor Max berniat untuk memberikan kabar menyedihkan yang baru dia dapat. Tapi justru dia sudah ditimpa dengan hal miris lagi. Hari yang menyedihkan bagi wanita itu.

Alexxa? Alexxa Stewart? Max pernah bercerita tentang wanita si pemilik nama itu beberapa tahun yang lalu. Alexxa adalah alasan mengapa Max menjadi seorang pecandu seks saat beberapa waktu silam. Felis tidak pernah tau alasan jelasnya. Wanita itu tidak berkeinginan untuk bertanya lebih lanjut kepada suaminya karena baginya itu hanyalah masa lalu. Tapi dia benar-benar tidak menyangka jika Alexxa justru kembali dalam kehidupan Max.

Suaminya itu kini telah berubah. Maxrayn Pramuditya bukanlah seorang pecandu seks lagi seperti dulu. Dia sudah berubah demi kebahagiaan dan kedamaian hidup Felis. Max tidak ingin kalau istrinya tersebut terus-terusan memikirkan hal negatif tentang dirinya. Apalagi sampai berpikiran kalau dirinya menyewa perempuan lain di luaran sana. Di hati Max, hanya ada Felis seorang. Hingga saat ini.

Bukan hal yang mudah untuk Felis dalam mengontrol nafsu Max. Tapi perjuangan tidak akan pernah mengkhianati hasil. Suami kesayangannya itu bukanlah pria yang selalu memikirkan hubungan seksual seperti dulu.

Sekarang, Maxrayn Pramuditya sudah bisa mengontrol pikirannya dan juga nafsunya. Pria itu tau kapan saat yang tepat untuk memikirkan selangkangan Felis sekarang.

"Sayang." Max tetap mengeluarkan suara lembutnya meskipun sudah berdiri di depan kamar selama 15 menit dan pintu itu belum kunjung dibuka oleh istri tercinta. "Kamu gak kasian sama suami kamu ini? Aku capek nih ngetuk-ngetuk pintu mulu. Ayo dong Sayang. Kita obrolin baik-baik dulu ya. Eum? Aku nya jangan dicuekin begini. Buka pintunya, please. Entar aku kelonin deh," bujuk pria itu tidak putus asa.

Felis menarik nafas panjang sembari menghapus air matanya yang membasahi pipi. Wanita itu kemudian bangkit dari pembaringannya di kasur sambil memanyunkan bibir berjalan ke arah pintu kamar. Si hawa memang masih merasa kesal dan kecewa. Tapi hati lembut yang dimilikinya tidak mampu untuk acuh tak acuh terhadap Max meskipun untuk semalam saja.

I Was HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang