I Was Happy

Perkenalan + Prolog

PERKENALAN

Namanya Fellcyona Lee dan akrab disapa Felis.Dia adalah putri bungsu dari Altezza dan Wilona serta merupakan adik satu-satunya Felix Lee. Saat berusia 19 tahun, dia sudah dinikahkan atas dasar perjodohan dengan seorang pria bernama Maxrayn Pramuditya dan jarak usia mereka terpaut 9 tahun.

Sejak kecil, Felis hanya merasakan keberuntungan. Tidak pernah mendapatkan cobaan hidup dan belum merasakan pahitnya kehidupan. Di awal pernikahannya pun, dia hanya merasa tertekan beberapa bulan saja sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menerima kehidupan rumah tangganya bersama Max dan mulai mencintai suaminya.

Tidak ada kekurangan dalam diri wanita itu dan dia juga memiliki sahabat bernama Carrey Adelino yang merupakan putri tunggal dari sahabat ayahnya, yaitu pasangan Geffrey dan Rebecca. Satu teman saja cukup asalkan setia dan tidak bermuka dua.

Begitu juga dengan suaminya, Max. Hanya mempunyai satu sahabat bernama Kinan Stewart dengan istrinya yang super cerewet bernama Azura. Tidak hanya terjalin hubungan persahabatan, sebenarnya ada ikatan persaudaraan. Azura adalah adik dari istri Felix Lee, namanya Violetta.

Felis dengan Max. Violetta dengan Felix. Azura dengan Kinan. Begitu kesimpulannya.

Dan satu hari, Felis pernah berpikir:

“Ada empat pria pecandu seks di sekitarku. Altezza, Felix, Kinan, dan Max. Ayah seorang hiperseks dengan alasan sempat frustrasi karena sudah meniduri dan menghamili sahabatnya sendiri, sehingga lahirlah seorang Felix Lee. Kemudian berlanjut kepada putra sulungnya itu yang mengalami depresi ringan karena cintanya selama 20 tahun tak terbalaskan. Kemudian Kinan yang merupakan anak ‘broken home’ dan tidak pernah mendapat kasih sayang orang tua. Lalu berakhir pada suamiku sendiri. Aku tidak tau apa penyebabnya sampai dia menjadi seorang hiperseks.”

PROLOG

Mata Felis terpejam merasakan kenikmatan sembari terus membiarkan suaminya berada di atas dan menusuknya semakin dalam dan semakin dalam. Bercinta di pagi hari dengan cuaca yang berembun memang tidak ada tandingannya bagi pasangan itu.

Kemampuan Max di atas ranjang sudah pasti memuaskan dan dia akan menjadi juara satu jika ada perlombaannya. Dengan pinggulnya yang bergerak maju mundur, tangannya bisa meremas satu gundukan istrinya dengan gundukan yang lain dikulum olehnya.

Sementara tangan yang satu lagi akan menggosok titik sensitif kewanitaan istrinya. Tak heran jika Felis sering berjalan mengangkang di pagi hari berikutnya.

Betapa multitalenta-nya pria itu dalam praktikum seks gila tersebut.

“Ssssshh! A-aku bakalan keluar Sayang!”

Max semakin menghentakkan penyatuannya dengan sang istri dan kali ini lebih cepat daripada tempo sebelumnya. Dia merasakan pelepasan keduanya akan datang bersama dengan dinding goa Felis yang mulai berdenyut menandakan istrinya itupun akan mencapai klimaks juga.

Biramanya semakin tidak beraturan dan pasangan itu mulai menggila. Rasanya ingin lebih cepat dan cepat lagi sampai pelepasan itu tiba bersama.

“AHHHH!”

Teriakan mereka memenuhi segala sudut ruangan kamar. Max menjatuhkan dirinya di sebelah Felis dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher sang istri. Tangannya memeluk erat pinggang wanitanya itu dengan nafasnya yang masih berusaha untuk berderu dengan teratur.

“Max, aku boleh nanya? Entah ini waktu yang tepat atau enggak, tapi aku gak bisa buat nahan rasa penasaranku lagi.” Felis membuka topik setelah beberapa saat hanya terdapat keheningan di kamar bernuansa vintage tersebut.

“Kamu bebas nanya apa aja, Sayang. Gak perlu minta izin. Mau tanya apa, em?”

“Apa yang membuat kamu jadi pecandu seks?” tanya sang hawa blak-blakan.

Yang sedaritadi Max menyembunyikan wajahnya, kini langsung menyejajarkan kepala dengan istrinya. Tatapan matanya begitu lekat terhadap Felis karena keterkejutannya saat wanita itu memberikan soal yang tidak pernah dia duga-duga.

“Semua bermula dari one night stand yang gak disengaja. Perempuan yang namanya Alexxa sempet tidur sama aku tapi setelahnya dia pergi ke Swiss untuk ngejar cita-cita. Waktu itu aku terlanjur mencintai dan sayangnya itu cuma cinta satu malam. Siapa yang tau kalau setelahnya aku bakalan jatuh hati dan mulai depresi?” jelasnya.