Bab 8: Inokashira Park

19 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil berwarna putih tiba-tiba berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mobil berwarna putih tiba-tiba berhenti. Shiki langsung mengenali siapa pria yang berjalan dengan wajah murung dan pandangan kosong.

"Kusumo-san!" Shiki keluar dari mobilnya, lalu menghampiri Dean.
Dean berbalik, ia tak menyangka mobil yang baru saja melewatinya adalah mobil milik Shiki.

"Kusumo-san ingin ke mana? Bukankah Anda harusnya di rumah Yelena-san?"

Dean menggeleng pelan. "Semua sia-sia, Shiki. Sepertinya aku ingin pulang kembali ke Indonesia secepatnya."

Alis Shiki menyatu, tak paham dengan ucapan kliennya itu. "Hah? Bukannya Kusumo-san dan Yelena-san sudah terikat janji? Dua puluh lima hari bersama!"

Dean tetap menggeleng.
Shiki bisa membaca dari raut wajah Dean kalau dia memang sedang tidak baik. "Sepertinya kita harus mencari tempat untuk mengobrol. Di dekat sini ada Taman Inokashira, mungkin Anda ingin melihatnya."

Dean menimbang usulan tour guide-nya itu. Tak salah jika melihat-lihat taman di Jepang. Lagipula, ia juga butuh sesuatu yang bisa menghibur hatinya. "Baiklah."

Dean dan Shiki berjalan menuju mobil. Setelah mereka masuk, Shiki harus mencari pertigaan atau lahan kosong untuk memutar mobil ini. Setelah bergerak lebih jauh, Shiki menemukan pertigaan yang lumayan sepi. Dia tampak cakap memegang setir mobil. Dan benar saja, sekejap Shiki sudah memposisikan mobil itu dengan baik.

Dalam perjalanan singkat, baik Dean dan Shiki belum memulai percakapan. Dean yang berwajah mendung mengurungkan niat Shiki untuk bertanya mengapa kliennya mendadak ingin pulang ke Indonesia.

Bukankah kemarin, pria berumur 35 tahun itu ingin sekali mencari mantan istrinya?

Tak butuh waktu lama, mereka telah sampai di Taman Inokashira yang letaknya di Mitaka, Tokyo.

Shiki telah menemukan tempat parkir yang sesuai. Bisa dibilang, ini merupakan keahlian Shiki. Dia tahu persis setiap tempat wisata yang ada di Tokyo. Itulah pekerjaannya, usaha yang didirikan ayahnya beberapa tahun silam. Ternyata potensi wisatawan ke Jepang masih terus meningkat setiap tahunnya.

25 Days To Stole Your Heart [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang