Bab 10: News

14 5 4
                                    

Sesampainya di Kantor Penerbit Shinkai, Yelena langsung mengatakan kepada resepsionis kalau dirinya ingin bertemu dengan editor bagian manga yang bernama Yumiko Masaru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di Kantor Penerbit Shinkai, Yelena langsung mengatakan kepada resepsionis kalau dirinya ingin bertemu dengan editor bagian manga yang bernama Yumiko Masaru. Ia cukup sabar menunggu, hingga resepsionis datang dan mengantarkannya ke ruangan Yumiko.

Di sana Yumiko dengan kacamata berbingkai hitam sudah menunggu Yelena. “Baca ini.” Yumiko menyodorkan sebuah portal berita online di tabletnya.

Yelena melepas kacamata hitam dan masker yang dipakainya lalu membaca sejenak berita online itu. Di berita itu, dirinya diberitakan kalau mangaka yang bernama Nana Wisteria bukan orang Jepang dan terlebih lagi kemungkinan besar adalah wanita yang kabur dari keluarganya.

“Berita macam apa ini?” Yelena tak percaya, seketika kepalanya terserang rasa pening yang sedikit membuat penglihatannya kabur.

“Kau tak apa-apa?” Yumiko menuntun Yelena agar duduk.

Yelena memijat keningnya. Berita yang baru saja diperlihatkan oleh sahabatnya ini masuk dalam salah satu beban pikirannya saat ini. “Aku tidak apa-apa.”

Yumiko duduk di tempat semula. Dia mengambil tablet-nya agar perempuan yang duduk di seberangnya tidak membacanya lagi. “Berita ini sudah jadi trending. Bagaimana bisa mereka memberitakan hal menyedihkan ini.”

Yelena merasa takut. Usaha untuk menutupi identitasnya telah bocor begitu saja. Meskipun headline berita tadi begitu menggoda untuk dibaca, ia tak menampik jika berita itu menyajikan kebenaran, walaupun sedikit dilebih-lebihkan.

Yumiko memperbaiki posisi kacamata lalu memandangi Yelena. “Dari sorot matamu, sepertinya kau habis menangis, benar tidak?”

Pertanyaan Yumiko hampir sama seperti pertanyaan Dean. “Aku hanya kelelahan, semalam aku menggambar lebih banyak dari biasanya.”

“Jangan paksakan dirimu, Nana. Aku tahu, deadline untuk karyamu itu sedikit cepat. Seperti kau dikejar-kejar sampai ke alam mimpimu, tapi kau harus bisa menjaga kondisi fisikmu, Nana,” ucap Yumiko. “Jangan sampai kau sakit. Aku tak mau mendapat masalah dari atasan jika mangaka kesayanganku tidak mengupdate cerita di minggu ini.”

Yelena mengangguk. “Nanti aku akan membeli suplemen. Tentang berita itu ....” Ia berhenti sejenak, “apa yang harus aku lakukan? Haruskan aku mengirim email kepada portal berita itu?”

“Tidak perlu. Aku sudah mengirim pesan kepada salah satu temanku yang berkerja di sana. Dan juga menanyakan siapa penulis serta dari mana sumber beritanya.”

“Lalu mereka menjawab apa, Yumiko?”

“Dia tak mau bilang dan merahasiakan. Itu yang membuatku sebal.” Yumiko memperbaiki poninya yang sedikit rusak. “Kau tau, portal berita itu memang suka sekali membuat sensasi dari tokoh publik untuk memperkaya diri.” Tambahnya.

Kepala Yelena makin berdenyut. Suhu tubuhnya terasa meningkat sedari ia keluar rumah. Ia membujuk seluruh tubunya agar menolak sakit.

Yumiko mengerutkan keningnya, dia merasa kalau sahabatnya terlihat tidak baik-baik saja. “Bagaimana jika malam ini aku menginap di rumahmu? Mungkin aku bisa bantu untuk menyelesaikan pekerjaanmu.”

25 Days To Stole Your Heart [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang