21

1.8K 208 18
                                    

SORRY FOR TYPO
DON'T FORGET TO VOTE+COMMANT
ENJOY AND HAPPY READING






Lucas Johnny dan ayahnya sedang tidur di sofa tempat kamar inap Hani sebelumnya. Malam tadi operasi berjalan lancar walaupun mereka harus menunggu lama. Tapi kata dokter, Hani mungkin akan sadar besok pagi karena masih di bawah pengaruh obat bius.

Setelah operasi Hani tidak langsung di bawa ke kamarnya, tapi di ruang ICU. Karena kondisinya belum stabil.

Lucas ngerjapin matanya pas denger handphonenya bunyi. Langsung lah dia ambil handphone nya itu.

'Mama is calling'

"Assalamualaikum ma..."

"Waalaikumussalam. Nak kamu kemana aja? Mama telfonin dari tadi gak angkat-angkat?"

"Aku baru bangun mah, tadi malem temen ku ada yang operasi jadi aku nungguin di rumah sakit."

"Innalilahi... Terus sekarang keadaannya gimana?"

"Kok innalilahi sih ma? Dia belum meninggal." sungut Lucas. Sebel dia, orang Hani belum ninggal kok malah di innalilahi in.

"Nak innalilahi tu bukan buat orang ninggal aja, buat orang yang kena musibah itu juga bisa. Jadi sekarang gimana keadaan temen kamu."

"Oo hehe... Masih kritis ma, nanti kalo udah baikan aku kabarin lagi."

"Yaudah... Kamu udah makan belum? Kalo belum cepet-cepet makan ya, nanti sakit. Mandi, jangan sampai gak mandi."

"Iyaa ma, yaudah aku tutup ya."

"Iyaa nak Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam ma."

Setelah matiin handphonenya, Lucas merenggangkan otot nya terus beranjak ke wc buat cuci muka.

"Jam berapa nih?" Lucas mengusap mukanya terus liat jam tangannya.

"Pantes lamper udah jam sepuluh pagi... Gilee lama amat gue tidur nya."

Lucas keluar dari wc, dia liat Johnny sama ayahnya masih tidur di sofa. Keliatan tenang banget tidurnya, jadi gak tega Lucas bangunin.

Karena Lucas gabut di tinggal tidur jadi dia putuskan untuk cari makanan di kantin rumah sakit, sekalian dia bawain buat Johnny sama ayahnya.

Lucas nyanyi-nyanyi gak jelas di koridor rumah sakit. Dia liat sekitarnya, banyak banget orang lalu lalang. Sampai dia liat ada anak kecil berdiri sendiri di deket pintu masuk rumah sakit. Dia pake baju pasien kaya yang Hani pake tadi malem. Langsung aja Lucas samperin itu anak.

"Adekk... Ngapain sendirian di sini?" tanya Lucas sambil nyamain tingginya sama anak laki-laki itu.

"Kakak siapa?"

"Kakak? Panggil aja Kak Lucas. Nah nama adek siapa?"

"Aku Aren kak!" jawab anak itu dengan ceria. Dia liat aura senyum cerah Lucas jadi kebawa seneng.

"Gula Aren?"

"Bukann Arendia Mukti."

"Iya kak Lucas cuma bercanda." Lucas ngusak rambut Aren pelan.

"Nah Aren... Ngapain sendirian di sini hmm?"

"Jalan-jalan! Bosen di kamar sendirian." ucap Aren lirih di akhir ucapannya

"Emang gak ada yang nemenin?"

"Gak ada, suster lagi ada urusan katanya. Kalo papa gak jemput Aren."

 MY FIRST AND LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang