24

1.9K 235 8
                                    

SORRY FOR TYPO
DON'T FORGET TO VOTE+COMMANT
ENJOY AND HAPPY READING





"Aku yang salah..." lirih Hani.

Hani memejamkan matanya, seketika air matanya mengalir. "Seharusnya aku akhiri semua ini sejak awal, Rena... Hiks maafin aku hiks."

Hani menggenggam erat selimut rumah sakit sambil membayangkan kejadian beberapa waktu lalu.

Sudah cukup lama Hani duduk di gazebo sambil makan biskuit cokelat nya. Akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.

Saat Hani lewat di meja yang penuh dengan makanan, dia denger obrolan pekerja di rumah ini.

"Ternyata mba Rena itu cantik banget ya, beruntung banget tuan Mark dapet calon kaya dia. Udah cantik, berpendidikan, orang kaya lagi."

"Iya saya doa in semoga mereka selalu bahagia ya."

"Iya aamiin."

"Syukur deh kalo semua orang suka sama Rena. Jadi dia gak perlu takut nanti kalo udah nikah sama kak Mark nya. Rena juga cantik kok jadi aku yakin pasti kak Mark itu gak akan nyesel nikah sama Rena." ucap Hani sambil tersenyum lebar. Dia pergi untuk melihat-lihat acara ini.

Sebenarnya potong kue nya sudah di lakukan, tapi Hani gak liat. Dia sibuk sama biskuit cokelat nya di luar. Lagi pula cuma potong kue kan? Dia sering melihatnya.

"Baju mereka bagus-bagus, kue nya juga cantik-cantik, dekorasi nya juga elegan bangetttttttt. Pasti mahal ya semuanya? Iyalah orang kaya." Hani menahan tawanya. Padahal dia juga orang kaya tapi ya standar lah, sama mereka? Masih jauh banget.

"Ngapain coba? Kan... Tau gini mending ikut mereka aja, jadi gak sendirian... Nana mana lagi? Cari Rena aja deh, siapa tau bisa kenalan sama tunangannya." pikir Hani.

Jadi Hani pergi ke depan. Tempat dimana bintang utama acara ini berdiri. Sebenarnya Hani belum terbiasa sama kehadiran Mark. Karena ini adalah pertama kalinya dia punya pacar, jadi suka lupa sama keberadaannya.

"Eh itu Zoya... Zoy-" ucapan Hani kepotong saat Zoya menghampiri Jaehyun dan Tya yang sedang menggendong bayi mereka.

"Kak Tya udah ngelahirin to? Kok abang gak bilang sihh kan aku juga mau liat debay." gumam Hani.

Pas Hani mau jalan ngedeketin mereka, tangannya di tarik seseorang.

"Oii mau kemana?"

"Is kak Lucas! Ngagetin tau." dengus Hani

Lucas yang ngeliat Hani kesel cuma ketawa kecil. Gemesin banget sii.

"Yaelahh maaf lain kali gak gitu lagi." Hani buang nafas nya kasar.

"Astaga gak usah ngambek elahh, baperan amat."

"Tau lah ih! Cepetan kak Lucas mau ngomong apa?" ucap Hani sambil menepis tangan Lucas yang mau menegang dagunya. Kesel dia tu sama kating nya ini.

"Lo ngapain sendirian di sini? Ngapa gak sama Mark?"

"Aku lagi nyariin orang. Kalo kak Mark gak tau dimana. Pokoknya bukan kak Mark yang aku cariin." ucap Hani

"Kalo nyariin Mark, dia ada di sana tuh. Keliatan gak?" ucap Lucas sambil menunjuk seseorang yang sedang berdiri bersama dua orang paruh baya dan satu gadis.

Eh!

Hani micingin matanya. Dia natap antara gak percaya sama percaya. Cewe itu Rena bukan si? Dia gak percaya itu karena Rena lagi sampingan sama Mark, kan mereka gak kenal kan? Iya kan? Tapi dari bajunya sama postur tubuhnya itu Rena.

 MY FIRST AND LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang