Ujian kelas ramuan sudah selesai, waktunya istirahat, karena jam pelajaran ramuan masih ada setelah istirahat, banyak anak yang memilih di kelas saja.
Karena duduk paling depan kiri, Lerania kemudian berbalik ke belakang penasaran dengan siapa dua pangeran itu duduk. Baru saja berbalik, dia sudah dikagetkan dengan pangeran pertama yang duduk tepat di belakangnya.
"Aha..." Lerania melirik siswi di belakangnya itu dengan senyum menggodanya. Gadis itu hanya bisa tersenyum malu, padahal dalam hati sudah teriak kegirangan seperti menang lotre.
Lerania kembali menelisik mencari keberadaan pangeran kedua, dan ternyata lelaki itu malah ada di samping kanannya, duduk di meja sebrang. Lerania menangis dalam hati.
Jackpot!! Huweee!
Alero menatap aneh Lerania, bangku sebelahnya terasa sedang bersemi-semi, "Urgh.." Alero menopang kepalanya pusing.
Lerania yang peka terhadap rangsangan- eh maksudnya terhadap sekitar langsung melirik Alero. Ia pun mengintip soal yang sedang di kerjakan pria itu, "Coba awas dulu.." Lerania menggeser tangan Alero dan mengambil kertas yang sedang ia coret-coret, "Bagian ini kau salah, takarannya bukan 1/2 gelas tapi 1 1/3 gelas air liur katak, trus perbandingannya bukan 3 : 5 tapi 3 : 7, ini juga! Bukan bulu ekornya tapi bulu jambulnya. Pantas saja kau peringkat dua, begini saja tidak tahu. Nanti aku beri kau buku ramuanku, tapi tidak gratis alias bayar"
Alero melongo menatap ke arah Lerania tak percaya, "Kau-"
"Aku tahu aku pintar"
"-berbakat jadi tukang sales" dan Alero pun tertawa terbahak-bahak sampai tersedak."....." Beberapa detik kemudian Lerania menjambak rambut Alero kesal. Benar-benar sangat menyebalkan.
"Aku juga" suara seseorang di belakang mengintrupsi mereka. Lerania dan Alero dengan kompak menoleh, "Aku akan beli catatanmu" ujarnya lagi. Itu suara dari pangeran pertama.
Lerania kemudian melepaskan jambakkannya dari Alero, "Aku hanya punya satu" Alero yang mendengar perkataan Lerania langsung mencubit pinggang Lerania.
"Ahahaha.. aku tidak terlalu perlu catatan itu, lebih baik untuk pangeran saja" Lerania memelototi Alero. Alero memberi kode lewat matanya menyuruhnya diam. Gadis itu pun memberikan catatannya ke pangeran pertama.
Eudante Morgan Brigya, pangeran pertama Kekaisaran Brigya. Pangeran tyran yang tidak segan-segan membunuh orang yang mengganggunya. Pemeran utama laki-laki di Novel 'The Duke's Daughter Has Been Found'. Walau terlihat tyran begitu, ia nanti akan jatuh cinta dengan Elina ketika Elina sudah masuk keluarga bangsawan tingkat tinggi. Masih lama.
Lerania pun menepuk punggung Alero menyuruhnya untuk menghadap ke depan lagi, "Sendirinya bodoh, pakai diberikan ke orang lain lagi. Cepat keluarkan catatanmu trus catat yang aku katakan" perintah Lerania. Alero hanya bisa pasrah dimarahi Lerania.
Jam istirahat pun mereka habiskan hanya untuk mencatat. Setelah pelajaran ramuan selesai, akan ada pelajaran ekstra berpedang di lapangan bagi yang ingin ikut.
Lerania kemudian melambaikan tangannya ke arah para Lady yang sedang sibuk berbincang tentang tempat duduk tadi, "Aku duluan!" pamitnya dan para Lady pun membalas lambaian tangannya.
"Kau akan kemana?" tanya Alero tiba-tiba. Lerania memindai perkataan Alero, tanda-tanda seseorang mulai tertarik dengan hidupnya.
"Kita tidak sedekat itu sampai kau bisa bertanya hal seperti itu" jawab Lerania acuh lalu kemudian pergi begitu saja. Alero dari tempat duduknya melongo tak percaya, Lerania seperti seseorang yang tidak bisa disentuh.
Dari koridor ia berteleportasi ke depan ruang laboratorium. Ketika masuk ke dalam, betapa terkejutnya dia ternyata ada Elina yang sedang berkutik dengan cairan kimia.
Ahh sepertinya praktek buat bobanya besok saja..
"L-Lerania?" panggil Elina dengan ragu.
Lerania yang baru saja akan berteleportasi jadi mengurungkan niatnya. Ia pun berjalan menghampiri Elina. Elina benar-benar berdebar melihat Lerania menghampirinya.
Lerania yang melihat botol kimia yang dipegang Elina bergetar jadi was-was hingga tiba-tiba botol itu terlepas dari genggaman Elina.
"Awas!!" dengan sihirnya, Lerania langsung melayangkan botol berisi cairan keras itu agar tidak terjatuh pecah dan melukai Elina. Elina seketika terkejut dan sadar apa yang sedang terjadi.
"M-ma-maafkan aku.. aku ternyata benar-benar bisa menyusahkanmu.." lirih Elina yang tubuhnya sudah bergetar seperti akan menangis.
Lerania menaruh botol itu dengan hati-hati ke meja. Ia pun menghela nafas lega, "Apa ada yang terluka?" tanyanya sambil mengecek tubuh Elina.
Elina menatap Lerania semakin sedih, "Aku.. benar-benar ingin dekat denganmu.." gumamnya. Lerania membeku mendengar itu, ia kemudian mengusap tengkuknya kikuk.
Apa yang harus ku lakukan? Apa yang harus ku katakan? Aku tidak ingin terlibat lebih jauh dengan karakter merepotkan satu ini.
Pintu terbuka, memperlihatkan seorang pria yang tak lain dan tak bukan pangeran kedua. Lelaki itu menatap Elina yang seperti ingin menangis lalu berganti menatap tajam Lerania.
"..... Ah! Ini bukan seperti yang pangeran-"
"Aku tau kau sangat menyukaiku, tapi bukan berarti kau bisa menyakiti orang yang aku sukai"Tunggu! Tunggu! Bukan seperti itu ceritanya!!
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mysterious Lady With The Guitar [HIATUS]
FantasyTidak banyak hal yang disesalinya setelah mati karena penyakit kanker. Kembali lahir membawa ingatan masa lalu tentu saja membuatnya menjadi seorang gadis yang genius. ------------------------------------- Masalahnya adalah ternyata dia masuk ke...