[05] Sosok berharga

1.2K 212 2
                                    

"Eh?" Perhatian Mahesa dicuri oleh sosok Kinara yang baru keluar melewati pintu gerbang Villa tempat tinggal wanita itu.

Posisi Mahesa yang masih berada di Rooftop Villa tempat tinggalnya, membuatnya bisa melihat dari atas sosok Kinara yang keluar rumah.

Lantas, Mahesa pun bergegas pergi turun dari Rooftop hendak menghampiri Kinara yang bisa-bisanya keluar rumah tengah malam begini. Lagi-lagi dilakukan olehnya.

"Heh! Mau kemana lu?!" Teriak tanya Kendra yang sedang berada di ruang nonton TV bersama Galang dan Zaidan, soalnya Mahesa berlari melewati posisi mereka.

"Mau gali emas!" Jawab Mahesa tanpa menghentikan larinya hingga dia keluar rumah dan berhasil mengejar Kinara.

"Biarin aja." Titah Galang meminta kedua teman disampingnya untuk menghiraukan Mahesa, langsung disetujui.

"Yang!" Mahesa berhasil menghadang jalan Kinara. "Mau kemana malem-malem begini?"

"Mau cari angin."

"Kenapa gak duduk didepan kipas angin aja? Kan enak lebih banyak anginnya dan gak berbahaya. Lu berkeliaran tengah malem gini kayak orang yang udah bosen hidup aja, tau gak?"

"Hhhh!" Kinara menghela nafas lelah melihat kearah lain, lalu kembali menatap Mahesa. "Mau ikut?"

"Hehe." Mahesa cengengesan, lalu menggandeng tangan Kinara. "Yuk."

Pikir Mahesa, sepertinya Kinara memang perlu jalan-jalan sebentar untuk menenangkan pikirannya. Mahesa tidak mau melarangnya, jadi lebih baik Mahesa menemaninya saja.

Satu lagi. Saran yang diberikan Eiwa tentang untuk memecahkan masalah Kinara tidak mau Mahesa bahas sekarang. Besok saja, karena rekan-rekan yang lain juga harus tahu.

Diperjalanan...

"Yang." Mahesa memanggil Kinara.

"Hhm?" Kinara menyahut.

"Ini kok badan gue rasanya masih merinding aja, ya? Kenapa, ya? Gak biasanya kayak gini."  Ucap Mahesa sambil mengusap tengkuk lehernya.

Kinara berhenti melangkah, membuat Mahesa juga jadi ikut berhenti melangkah. Kinara agak terkejut mengetahui bahwa Mahesa sampai sekarang masih merasakan efek sehabis kerasukan.

"Kerasa banget merindingnya?" Pertanyaan Kinara, satu tangannya bergerak memegang leher Mahesa memeriksa suhu tubuhnya.

"Nggak terlalu sih. Cuma jadi agak gak nyaman aja kalo terus kerasa kayak gini."

"Gapapa, ya. Cuma efek sementara, bentar lagi juga pasti hilang merindingnya. Suhu tubuh lu normal, jadi gak ada masalah."

"Eummm..." Mahesa manggut-manggut mengerti. "Oke deh kalo gitu."

Keduanya melanjutkan perjalanan, Mahesa pun kembali menggandeng tangan kekasih cantiknya itu.

Mau pergi kemana mereka? Sesuai permintaan Kinara, Toko Komik yang tidak jauh dari sini. 'Danica' nama Toko Komiknya, yang artinya 'Bintang Fajar'.

Mahesa dan Kinara memang sudah tidak jarang datang berkunjung ke Danica. Jika ada waktu luang dan berkeinginan ingin datang ke Danica, ya mereka akan langsung mendatanginya.

Triing!

Lonceng diatas pintu berbunyi ketika pintu Toko Komik yang Open 24 Jam ini dibuka Kinara yang berjalan mendahului Mahesa.

Jika Kinara hanya tersenyum untuk si Penjaga Toko Komik dan langsung masuk ke area yang banyak buku komiknya, berbeda dengan Mahesa yang berminat untuk mendekati pemuda tampan yang hampir seumuran dengannya itu.

I GHOST YOU  ||  HEERINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang