[09] Guncangan

987 183 0
                                    

"Wahh! Beneran begitu, Yang?" Terkejut Mahesa usai Kinara mengatakan kepadanya tentang Mahesa yang batal menyerang Kinara sewaktu Mahesa sedang kerasukan.

Keduanya sedang duduk diatas kasur, kasur tidur miliknya Kinara. Mahesa belum lama tersadar dari pingsannya.

"Hhm." Kinara mengangguk. "Beneran. Cuma kalo lu gak nyadar gini, berarti lu belum bener-bener bisa ngerasain itu."

"Eummm... Iya sih, Yang. Gue gak inget sama sekali. Gak ngerasain juga."

"Yaudah. Gak usah di ambil pusing. Bukan masalah juga." Kata Kinara, Mahesa mengangguk setuju.

"Tapi gue gak bakalan berhenti berjuang kok, Yang. Tenang aja. Gue bakal berusaha buat jadi jago dalam hal itu. Tunggu aja."

"Tch!" Decih lucu Kinara melihat Mahesa yang terlihat terlalu percaya diri. "Terserah deh." Katanya, lalu mengambil sebuah amplop yang sedari tadi ada diatas nakas terdekat. "Nih. Upah lu hari ini."

Mahesa mengambil amplop uang itu dengan kerutan di keningnya. Dia merasa heran. "Kenapa bayar cash, Yang? Tumben banget. Kan gue juga ada ATM meskipun gue gak megang M-Banking."

"Galang bilang lu jarang mau ambil duit di ATM sampe utang ke orang-orang udah jadi kebiasaan buruk lu. Jadi gunain duit ini buat bayar utang-utang lu, dan sisipin buat kebutuhan lu sehari-hari."

"Hhhh~" Mahesa mendengus lelah, lalu mengangguk pasrah. "Oke deh. Gue bakal bersihin utang-utang gue."

"Lagian... Iiishh!"

"Addah!"

Kinara menjitak kepala Mahesa.

"Yang, iihh!"

"Kenapa lu jadi suka utang sana-sini sih padahal lu punya duit simpenan banyak?"

"Yailah, Yang. Gue utang gak jauh-jauh kale. Gak ke si Galang, ya ke si Kendra. Gak ke si Kendra, ya ke si Zaidan. Kalo mentok banget, ya cuma sampe di warung Mpo Aya... Cuma muter di mereka-mereka aja, Yang. Itu juga gak banyak. Paling banyak gocap."

"Ya, tetep aja utang namanya. Cuma gocap juga kalo dilakuin setiap hari mah bisa jadi jutaan."

"Iya sih. Bener. Gak sadar gue punya utang cukup gede sama mereka. Cuma gak pernah di bahas aja. Mereka juga nagihnya kayak mau gak mau, jadi gue suka lupa."

"Yaudah. Lunasin semua utang-utang itu. Kita gak tau ya sebenernya mereka lagi butuh banget duit apa nggak. Jadi daripada ribet, lebih baik lunasin semua utangnya."

"Iya, Yang. Siap."

"Jangan dilakuin lagi. Berhenti suka utang sana-sini. Kalo mager ke ATM buat ngambil duit, titip aja ke dia yang mau ngambil duit di ATM. Males ke ATM gak bisa ya lu jadiin sebagai alasan kenapa lu harus terus utang sana-sini."

"Iya, Yang. Iyaaa... Udah atuh, ahh. Masih agak pusing nih kepala abis kesurupan."

"Yaudah. Kalo gitu, lanjut tidur lagi aja sana di Villa lu."

"Galang, Zaidan sama Kendra udah pada pulang?"

Kinara mengangguk. "Udah. Pada pengen istirahat cepet-cepet mereka. Tindakan hari ini soalnya cukup menguras tenaga."

I GHOST YOU  ||  HEERINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang