[04] Lawan tidak sebanding

1.3K 227 0
                                    

Diruang tempat Kinara menyimpan peralatan pekerjaannya, Zaidan dan Jesslyn sedang mempersiapkan barang apa saja yang akan dibawa untuk Cassian beroperasi nanti malam.

Tidak banyak sih barang yang harus dibawa. Hanya perlengkapan cadangan seperti garam, air suci dan beberapa peralatan lainnya yang kemungkinan bisa mengontrol prilaku Roh Jahat.

"Bawa satu botol air suci aja, kenapa bawa dua?" Tanya Jesslyn kepada Zaidan yang memasukkan dua botol air suci ke dalam tas ranselnya. "Air suci lumayan mahal, lho."

"Agak gak enak perasaan gue Yang pas tadi si Kendra nelpon dan bilang kalo Roh Jahat yang mau kita hadapin nanti malam bakalan agak sulit dari Roh Jahat yang sebelumnya." Jawaban Zaidan.

"Ya itu kan cuma perasaan si Kendra aja, belum pasti. Percaya, Kinara gak bakal pernah ditimpa kegagalan deh. Dia jago."

"Iya. Tau. Inget. Tapi gak masalah juga kan buat kita berwaspada lebih awal? Sedia payung sebelum hujan aja gitu maksudnya."

"Ugghh!" Jesslyn memutar bola matanya malas. "Yaudah deh. Terserah."

Keduanya pun pergi dari ruangan setelah dirasa mereka sudah selesai membawa semua barang apa saja yang diperlukan.

Pergi ke ruang tamu, Zaidan dan Jesslyn malah dipertemukan dengan Kinara yang sedang duduk bersandar santai diatas sofa yang empuk. Sendirian.

"Pulang sendirian, Ra?" Jesslyn duduk disamping Kinara. "Mahesa mana?" Lanjutnya bertanya.

"Lagi beli makan." Jawaban Kinara. Dia terlihat kelelahan sekali.

"Berhasil si Mahesa latihan di hari pertamanya?" Zaidan bertanya. Dia sudah duduk di sofa yang satunya lagi.

"Entah." Kinara mengangkat pundaknya tanda tak tahu. "Gue tanya dia denger nggak waktu gue panggil ketika dia lagi kerasukan, jawaban dia katanya dia gak inget, gak ngerasa. Padahal buat seperkian detik, gue merasa Mahesa ngasih reaksi."

"Itu masalah, 'kah?" Masih Zaidan yang bertanya.

"Nggak. Emang wajar begitu, karena Mahesa belum terbiasa sama situasi itu. Nanti kalo dia udah terbiasa dan udah jago lawan jiwa Hantu di tubuhnya, jawaban dia pasti beda."

Ohh. Oke deh kalau begitu.

"Yang lain belum pulang? Belum selesai sama urusan mereka dirumah klien?" Sekarang Kinara yang melontarkan pertanyaan, mempertanyakan tentang kehadiran ke-empat rekan lainnya yang belum terlihat di pandangannya.

"Sekitar 10 menit yang lalu Kendra telepon, dan bilang katanya bentar lagi mereka mau otw pulang." Zaidan yang menjawab.

"Bersih nggak ya si Kendra kira-kira kerjanya tanpa bantuan tambahan dari gue?" Kinara bertanya-tanya.

"Kendra juga sempet bilang tadi. Katanya Roh Jahat yang bakal kita hadapin nanti malam agak susah." Jesslyn memberitahu. "Tapi belum pasti juga karena si Kendra kan gak punya kemampuan yang sama kayak lu, Mahesa ataupun gue." Lanjutnya.

Hhm. Jesslyn benar. Hal seperti itu memang harus dipastikan lebih teliti lagi agar pekerjaan bisa berjalan dengan lancar.

"Btw, si Mahesa beli makan dimana?" Zaidan bertanya kepada Kinara.

I GHOST YOU  ||  HEERINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang