3.

49.1K 178 9
                                    

minggu, 8 April 2018

Tak ada rencana sedikit pun untuk berpergian, aku dan Syifa naik motor keliling kota saja sambil mengobrol di jalan, saat dipertengahan jalan langsung ku arahkan menuju ke pantai, sekalian menikmati suasana yang lebih santai

Setibanya di sana dengan terik matahari, panas nya pantai hingga pengunjung pun hanya 1/10 dari biasanya

"dik sini foto" ucapku

jpret

"sini napa jauh amat foto nya"

jpret

"ayo lah deket lagi kaya lagi marahan aja" ku pegang tangan dia biar tidak menjauh

jpet

"sini deket lagi, sepi ini" ku rangkul dia dan kepala ku di pundak nya

jpret

dari pundak kepala ku terus turun hingga kepala ku bersandar di t0ket nya

"hehehehe nah gini dari tadi kan empukk" ucap ku

"yehhh modus nya pinter banget kamu mas"

"ya udah foto sekali lagi"

"iya"

jpett

"pinternya bebeb aku, klo di sekolah aja, susu nya ga kelihatan sama sekali, ternyata punya juga"

"iya dong, aku klo di sekolah berusaha nutupin"

"ya udah yuk pulang"

"iya"

Sabtu, 5 mei 2018
sekolah mengadakan kegiatanan marhaban ya ramadhan sebagai rasa syukur telah melewati bulan ramadhan

minggu, 6 mei 2018

Kita main ke taman kampus lagi,

Ya sekedar ngobrol aja, kita sering kesini karena jarak dari rumah Syifa ke taman kurang dari 1 km

Kita duduk di pendopo, tempat tertinggi di sekitar taman itu. Menuju pendopo butuh puluhan anak tangga

Ukuran nya mungkin 3 x 3 meter pendopo nya

Awal nya kita duduk saling berjauhan, ku rayu terus untuk mendekat. Kita cerita masalah kasih sayang dan perciuman. Hingga kita berciuman untuk pertama kalinya

Bukan bibir atau pun pipi. Melainkan jidad yang aku kening nya, Syifa masih sangat malu, saat aku cium pun dia menutup muka nya, dan aku hanya boleh mencium di kerudungnya

selasa, 8 mei 2018

Kita kembali ke taman kampus, ya sekolah hanya mengadakan classmeting

Kita bercerita, ngobrol biasa

"Dik sini senderan ke aku, biar ngobrol nya enak"

Syifa pun bergeser mendekati ku, karena pendopo itu agak tinggi , ya setinggi 2 tangga saja, ku duduk di pendopo, dan Syifa duduk di depan ku di tangga bawah nya, ku langsung cium kepala belakang nya

Syifa bersenderan hanya kepalanya aja
"Enak ga senderan ke aku"

"Kerasss" tawa nya

"Hehehehe"

"Gpp deh"

"Ya kamu gapapa, aku yang keras"

"Hehehehe bentar deh ya, coba kmu mundur lagi"

Syifa pun mundur dan tiba tiba
"Isss mas titit mu"

"Hehehehe maaf, ya udah gpp"

Kami pun ngobrol sekitar 5 menit saja

"Dah ah duduk biasa aja ya mas, ga enak aku nya" ucap Syifa

"Ya udah aku yang senderan ke kamu"

Kami pun bertukar posisi

"Nah kan enak kalo senderan ke kamu, empuk wkwkwkw" bahagianya aku sambil kepala ku menekan sedikit belahan nya

"Isss kamu mah"

"Hehehehe kan kamu empukan, ada susu nya, apa mau tukeran lagi ?"

"Hmmm ya udah gini aja, aku ga nyaman kalo senderan ke kamu, dada kamu keras, titit kmu keras"

"Mah makanya itu aku senderan ke kamu aja hehehe"

"Iya deh"

"Kamu pernah kaya gini sebelumnya"

"Iya ga lah, ini pertama ke kamu Yo"

"Nyaman ga sambil peluk aku kaya gini"

"Iya nyaman" ucap nya sambil malu malu

"Cium aku ath dari belakang"

Muahh, Syifa pun mencium rambut ku

"Mau cium pipi ga ?" Ucap ku

"Ga usah mas "

"Kan cium sebagai tanda sayang"

"Iya tapi kan aku ga mau"

"Coba dulu"

"Ga mas, tar kamu nyosor bibir"

"Ga deh"

"Ku cium sekali dulu sini"

"Iya"

Ku pun berdiri dan duduk di samping nya kanan nya, dan bersiap untuk mencium pipi nya, Syifa menutup mulut aja agar aku tak bablas ke bibir sambil menutup mata nya
Muahhh ku cium sekali

"Hehehehe gimana rasanya"

"Takut"

"Lah takut kenapa"

"Takut kamu bablas lagi"

"Hehehehe maaf, ga ko, coba kamu releks aja, ku cium lagi"

Ku pun mencium pipi nya lagi sekali, Syifa tetap dengan menutup mata dan mulut nya

"Sini kanan kiri nya sama jidad nya juga"

Muah muah muah, ku cium ke 3 titik,
"Uhhh chayang aku, kamu sayang aku ga ? Ucap ku

Syifa pun hanya mengangguk
"Iya udah coba cium aku"

Syifa pun langsung mencium pipi ku sekali

"Iya 3 dong kaya tadi aku"

"Iya"
Syifa pun mencium 3 titik

.
.
.
.
Yuk dukung terus dengan melanjutkan baca nya,
Boleh kok tanya tanya ttg ku dan Syifa

Kalo sekarang kami udah sama sama kuliah jurusan Ilmu gizi, di kampus yang berbeda

Rohis mesum [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang